Psikologi Musik: 5 Fakta Pengaruh Musik Terhadap Psikologis Kita
Hampir di setiap ruang-ruang jalannya aktivitas sehari-hari, kita dapat mendengarkan musik. Musik adalah salah satu produk kebudayaan yang kian waktu makin berkembang. Pelaku dan penikmat musik makin beragam pula. Seiring perjalanannya, penelitian mengenai musik juga bertumbuh dan memberikan kita banyak pengetahuan baru mengenai efek-efek atau hubungan musik dan manusia.
Berikut ini terdapat 5 hal menarik, yang telah diuji secara ilmiah mengenai hubungan dan efek musik dalam kondisi psikologis kita.
1. Musik untuk Latihan Memori Kerja
Memori kerja adalah sistem kognitif dengan kapasitas terbatas yang bertanggung jawab dalam menyimpan sementara informasi yang tersedia untuk diproses. Memori kerja berperan penting dalam perilaku manusia, proses penalaran dan pengambilan keputusan. Menurut peneliti Nina Kraus, pada tahun 2010 dalam jurnalnya music training for the development of auditory skills, menyimpulkan bahwa mendengarkan musik dapat menjadi latihan yang baik untuk otak. Studi ini menemukan bahwa musisi memiliki kemampuan untuk mengingat informasi yang berkaitan dengan sinyal pendengaran lebih baik karena latihan musik yang membuat memori kerja mereka lebih baik daripada orang lain. Tentu saja latihan ini memberikan efek paling nyata dalam memproses musik, tetapi hal ini juga berperan dalam emosi, bahasa, berbicara dan proses auditori secara umum.
2. Memori Jangka Panjang yang Lebih Baik
Seorang peneliti, Heekyeoug Park bersama timnya dari Universitas Texas, Arlington melakukan sebuah penelitian kepada sejumlah musisi. Jika sebelumnya telah diketahui mengenai manfaat musik dalam proses linguistik, kali ini Park ingin menguji apakah para musisi ini memiliki perbedaan dalam memproses informasi visual dan verbal, dan apakah hal tersebut memberi pengaruh pada memori jangka panjang mereka. Hasil penelitian menemukan bahwa respon saraf musisi di bagian mid-frontal otak mereka adalah 300 hingga 500 milidetik lebih cepat dibanding non-musisi dan respon di lobus parietal adalah 400 hingga 800 milidetik lebih cepat dibanding non-musisi. Lobus parietal tepat di belakang lobus frontal otak ini penting untuk pemrosesan perseptual, perhatian, dan memori. Karena paparan isyarat bergambar sambil belajar musik, musisi mengembangkan memori jangka panjang yang lebih baik. Namun, memori jangka panjang mereka yang luar biasa ini terbatas pada gambar saja.
Lihat juga: Mengatasi insomnia, cobalah mendengar musik
3. Lebih Mudah Mempelajari Bahasa Asing
Langkah-langkah awal dalam belajar bahasa melibatkan proses mengidentifikasi ritme bicara. Latihan yang dijalani musisi menjamin adanya proses penyesuaian dengan hukum-hukum irama. Hal ini membantu mempercepat proses belajar sampai pada batas tertentu. Sebuah jurnal berjudul beat synchronization predicts neural speech encoding and reading readiness in preschoolers, memberikan penjelasan menarik mengenai hubungan tempo dan kemampuan berbahasa. Dalam penelitian tersebut, anak-anak yang belum pandai membaca diberikan sejumlah tugas dan menghubungkan antara sinkronisasi ketukan dan proses berbicara. Hasilnya, anak-anak prasekolah yang dapat mengikuti irama eksternal memiliki pengkodean saraf modulasi temporal yang lebih baik dalam berbicara dan skor lebih tinggi dalam tes keterampilan bahasa awal.
4. Meningkatkan Kemampuan Fungsi Eksekutif Otak
Fungsi eksekutif terdiri dari pemrosesan dan penyimpanan informasi, penyelesaian masalah, pengambilan keputusan dan berbagai kegiatan kognitiflainnya. Sebuah penelitian di salah satu rumah sakit anak di Boston, menggunakan metode fMRI pada area otak yang berhubungan dengan fungsi eksekutif menemukan bahwa, anak yang memiliki aktivitas latihan musik melakukan beberapa fungsi eksekutif yang lebih baik dibanding anak lainnya yang tidak memiliki pengalaman serupa.
5. Musik Berperan dalam Motivasi dan Suasana Hati
Sebuah penelitian berjudul the psychological functions of listening music menjelaskan secara menarik mengenai fungsi musik bagi manusia. Peneliti menemukan bahwa musik memainkan peran penting dalam menghubungkan gairah dan suasana hati. Partisipan menilai musik memiliki pengaruh dalam suasana hati, kesadaran diri dan keterikatan sosial. Namun fungsi untuk mencapai suasana hati yang lebih baik dan menjadi lebih sadar diri, dinilai sebagai dua fungsi musik yang paling penting. Penelitian lain dalam sebuah jurnal ilmiah olahraga berjudul effects of music tempo upon submaximal cycling performance, menemukan bahwa musik berperan dalam motivasi seseorang saat latihan kebugaran atau olahraga.
Lihat juga: Efek musik pada obesitas
Dalam penelitian tersebut, tempo musik berperan pada kemampuan jarak tempuh, detak jantung dan kenikmatan saat berolahraga. Saat tempo dipercepat, maka seluruh faktor tersebut juga meningkat, begitupun sebaliknya. Bahkan, saat tempo dinaikkan lebih cepat, tidak hanya berefek pada usaha yang lebuh giat dalam berolahraga, tapi juga berdampak pada meningkatnya kesenangan partisipan.