Pengertian Kontrol Diri (Self Control) dan Aspek-Aspeknya
Sudah jadi keniscayaan, bila kontrol diri menjadi sesuatu yang penting bagi kita. Hanya saja kita kadang tidak memperhatikan dan memahami berbagai hal yang di dalam prosesnya.
Kali ini kami menayangkan sekilas tentang pengertian dan aspek-aspek, yang secara langsung dapat menjadi cerminan untuk melihat kontrol diri yang kita miliki.
Pengertian Kontrol Diri (Self Control)
Kontrol diri diartikan sebagai kemampuan untuk menyusun,
membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku yang dapat
membawa ke arah konsekuensi positif. Kontrol diri merupakan salah satu
potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan individu selama proses
proses dalam kehidupan, termasuk dalam mengahadapi kondisi yang
terdapat dilingkungan sekitarnya.
Kontrol diri merupakan salah satu kompetensi pribadi
yang perlu dimiliki oleh setiap individu. Perilaku yang baik, konstruktif, serta
keharmonisan dengan orang lain dipengaruhi oleh kemampuan individu untuk
mengendalikan dirinya.
Tingkah laku individu ditentukan oleh dua variabel yakni variabel
internal dan variabel eksternal. Sekuat apapun stimulus dan penguat eksternal,
perilaku individu masih bisa dirubah melalui proses kontrol diri. Artinya meskipun kondisi eksternal sangat
mempengaruhi, dengan kemampuan kontrol diri individu dapat memilih
perilaku mana yang akan ditampilkan.
Kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan
emosi serta dorongan dorongan dari dalam dirinya. Ada dua kriteria yang
menentukan, apakah kontrol emosi dapat diterima secara sosial atau tidak.
Kontrol diri dapat diterima bila reaksi masyarakat terhadap pengendalian
emosi adalah positif.
Namun, reaksi positif saja tidaklah cukup karenanya
perlu diperhatikan kriteria lain, yaitu efek yang muncul setelah mengontrol emosi terhadap kondisi fisik dan psikis.
Kontrol emosi seharusnya tidak
membahayakan fisik dan psikis individu. Artinya, dengan mengontrol
emosi kondisi fisik dan psikis individu harus membaik. Kontrol diri individu sendiri yang menyusun standar bagi
kinerjanya dan menghargai atau menghukum dirinya bila berhasil atau
tidak berhasil mencapai standar tersebut.
Kontrol eksternal orang lainlah
yang menyusun standar dan memberi ganjaran atau hukuman. Tidak
mengherankan bila kontrol diri dianggap sebagai suatu keterampilan
berharga.
Aspek-Aspek Kontrol Diri
Aspek-aspek kontrol diri inilah yang kerap digunakan untuk mengukur kontrol diri seseorang. Averill (1973, hlm. 287) menjelaskan, terdapat tiga aspek kontrol diri yakni behavioral control, cognitif control, dan decisional control.
a. Behavioral Control (Kontrol Perilaku)
Behavioral control merupakan kemampuan individu dalam
mengendalikan diri pada suatu keadaan yang tidak menyenangkan.
Kemampuan mengontrol perilaku ini dirinci menjadi dua komponen
yakni kemampuan mengatur pelaksanaan (regulated administration)
dan kemampuan memodifikasi perilaku (stimulus modifiability).
Kemampuan mengatur pelaksanaan merupakan kemampuan individu
dalam menentukan siapa yang akan mengendalikan situasi atau
keadaan, apakah dirinya sendiri atau aturan perilaku dengan menggunakan sumber eksternal. Sedangkan kemampuan
memodifikasi perilaku merupakan kemampuan untuk mengetahui
bagaimana dan kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki akan
dihadapi oleh individu.
b. Cognitif Control (Kontrol Kognitif)
Cognitif control diartikan sebagai kemampuan individu dalam
mengendalikan diri untuk mengolah informasi yang tidak diinginkan
dengan cara menginterpretasi, menilai, atau menghubungkan suatu
kejadian kedalam suatu kerangka kognitif sebagai adaptasi
psikologis untuk mengurangi tekanan yang dihadapi. Aspek ini
terdiri dari dua komponen, yakni memperoleh informasi
(information gain) dan melakukan penilaian (appraisal).
Dengan
informasi yang dimiliki oleh individu mengenai keadaan yang tidak
menyenangkan, individu dapat mengantisipasi keadaan tersebut
dengan berbagai pertimbangan. Melakukan penilaian berarti individu
berusaha menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa
dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara subjektif.
c. Decisional Control (Mengontrol Keputusan)
Decisional control merupakan kemampuan individu dalam
mengendalikan diri untuk memilih suatu tindakan berdasarkan pada
sesuatu yang diyakini atau disetujui. Kontrol diri akan sangat
berfungsi dalam menentukan pilihan, baik dengan adanya suatu
kesempatan maupun kebebasan pada diri individu untuk memilih
berbagai kemungkinan tindakan.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana meningkatkan kontrol diri seseorang? Namun, sekiranya kita telah memahami pengertian dan aspeknya terlebih dahulu.
Semoga di artikel selanjutnya, kita dapat mengulas dan membahasnya lebih jelas dan terarah.