4 Manfaat Optimisme dalam Kehidupan Kita Sehari-hari


Pengertian Optimisme

Optimisme adalah konstruk kognitif yang terdiri dari keyakinan umum atas hasil positif berdasarkan perkiraan rasional dari kecenderungan seseorang untuk meraih kesuksesan dan keyakinan akan kemampuan seseorang. Martin Seligman, yang juga merupakan salah seorang pendiri Psikologi Positif, adalah salah satu peneliti tentang optimisme. Seligman menjelaskan bahwa optimisme adalah cara seseorang dalam memandang sebuah peristiwa dalam hidupnya dan hal tersebut berhubungan dengan gaya seseorang dalam menjelaskan sebuah peristiwa, dalam hal ini disebut explanatory style.


Melalui penjelasan-penjelasan tersebut, seseorang akan terhindar dari ketidakberdayaan atau dengan kata lain, terbentuk sebuah langkah yang optimis. Dari perspektif orang-orang optimis, mereka menjelaskan sebuah kejadian buruk diakibatkan oleh faktor eksternal, sesuatu yang bersifat sementara atau alasan-alasan tertentu. Sebaliknya, orang pesimis menjelaskan bahwa hal-hal buruk terjadi akibat faktor internal, bersifat stabil, dan diakibatkan oleh hal-hal yang menyeluruh.

Kondisi ini kemudian dijabarkan oleh Martin Seligman dengan tiga macam explanatory style, yaitu: permanence, pervasiveness dan  personalization.  

1. Permanence (Hal yang menetap)  

Gaya ini menggambarkan bagaimana seseorang melihat peristiwa dengan cara pandang yang sementara  (temporary) atau menetap (permanence). Orang-orang yang pesimis selalu melihat peristiwa buruk sebagai sesuatu yang menetap dan mereka cenderung menggunakan kata-kata “selalu” dan “tidak pernah.” Sebaliknya, mereka yang optimis melihat hal buruk hanyalah sesuatu yang sementara. 

b.  Pervasiveness (Hal yang mudah menyebar)  

Gaya penjelasan peristiwa ini berkaitan dengan ruang lingkup dari peristiwa  tersebut, yang meliputi hal yang secara universal (menyeluruh) dan spesifik (khusus). Orang yang  optimis bila dihadapkan pada kejadian yang buruk akan membuat penjelasan yang  spesifik dari kejadian itu, bahwa hal buruk terjadi diakibatkan oleh sebab-sebab  khusus dan tidak akan meluas kepada hal-hal yang lain. 

c.  Personalization (Hal yang yang berhubungan dengan pribadi)  

Personalisasi merupakan gaya penjelasan masalah yang berkaitan dengan  sumber dari penyebab kejadian tersebut, meliputi internal dan eksternal. Ketika mengalami hal yang buruk, orang yang pesimis akan menganggap bahwa  hal itu terjadi karena faktor dari dalam dirinya. 

Cara pandang kita terhadap sebuah peristiwa tentu saja akan berdampak pada kondisi yang dihadapi. Optimis memberikan beberapa manfaat psikologis untuk kita. Berikut 4 manfaat optimisme dalam kehidupan kita sehari-hari. 

1. Optimis mampu memberikan kita motivasi di bidang akademik

Dalam sebuah jurnal penelitian yang berjudul From Optimism and Pessimism to Coping: The Mediating Role of Academic Motivation di tahun 2008, dijelaskan bahwa optimisme sabagai pendukung dalam mendorong motivasi untuk mencapai hal-hal yang positif di bidang pendidikan. Optimisme berkorelasi positif dengan proses menyelesaikan masalah, namun berkorelasi negatif dengan pengabaian. Secara umum, keyakinan diri yang positif berakar pada optimisme. Menurut peneliti, optimisme dapat digambarkan pada siswa yang memiliki harapan yang positif dalam kegiatan pendidikannya dan berusaha mengejar tujuan pribadi yang dianggapnya berharga serta bermakna. 

Jelas terlihat pada hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa siswa dengan tingkat optimisme yang tinggi lebih memungkinkan tergerak dengan motivasi yang bersumber dari diri sendiri ketika terlibat dalam kegiatan sekolah.

2. Optimis mampu menjadi sumber harapan positif bagi seseorang

Optimisme merupakan harapan positif tentang kehidupan. Optimisme mampu secara efektif membantu individu dalam mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan harapan positif tentang masa depan mereka. Optimisme sebagai proses kognitif  dan bentuk perilaku yang dilakukan seseorang ketika sedang berurusan pada situasi stress. Scheier dan Carver (1985) mengungkapkan bahwa setiap manusia berbeda satu sama lain perihal memahami dunia. Optimisme merupakan salah satu jalan manusia dalam memahami dunia. 

Hal itu dipercaya akan mengarahkan kepada hal-hal yang baik daripada hal-hal buruk yang akan mereka dapatkan. Optimisme juga dianggap sebagai jalan yang cenderung untuk mengantisipasi mendapatkan hasil yang buruk. Dalam kondisi apapun seseorang harus optimis karena dengan harapan yang baik maka hal baik akan terjadi pula.


3. Optimis mampu menjadi sumber harga diri dan sikap internal yang lebih baik

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan Scheier dan Carver mengungkapkan bahwa terdapat kecenderungan bahkan sangat kuat kecenderungan yang menyatakan bahwa seseorang yang memiliki optimisme yang tinggi cenderung memiliki harga diri dan sikap internal yang lebih baik. Optimisme diyakini akan berfungsi sebagai faktor protektif ketika menghadapi kesulitan dalam hidup yang dapat berupa suatu penyakit yang menyerang tubuh. Selain itu, optimisme dipercaya bahwa secara umum akan membawa individu ke kehidupan yang lebih baik ataupun yang buruk. 

4. Optimis mampu menjadi sumber kesehatan bagi proses penyembuhan

Andersson (1996) juga menambahkan bahwa optimisme dalam bidang kesehatan memiliki pengaruh yang besar atau pengaruh yang positif dalam proses penyembuhan. Individu yang sedang memiliki beban/keluhan somatik dalam menghadapi suatu penyakit, optimisme yang dimiliki dipercaya akan berperan positif dalam proses penyembuhan. Benyamini (2005) mengemukakan bahwa optimisme merupakan suatu harapan umum yang dimiliki banyak individu ke berbagai kondisi yang dialami. Benyamini menambahkan bahwa semakin tinggi optimisme yang dimiliki oleh individu yang sedang dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, dilaporkan secara signifikan tingkat sakit yang diderita akan terasa jauh lebih rendah yang dirasakan di dalam dirinya. 


Di antara empat manfaat optimisme dalam kehidupan sehari-hari, penelitian terkait masih terus berkembang. Namun, secara sederhana optimis berarti  meyakini suatu peristiwa akan berjalan baik.  

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel