Mengenal Secara Sepintas Engineering Psychology



Arus perkembangan teknologi sudah tidak bisa dibendung lagi. Teknologi pada masa sekarang menjadi bagian primer dalam kehidupan manusia. Kehidupan kita telah dikelilingi dengan keberadaan teknologi yang beragam. 


Kita pun mesti sadar bahwa teknologi juga selalu memiliki dua sisi yaitu, baik dan buruk. Manusia yang menciptakan teknologi, sehingga manusia pula yang dapat meminimalisir dampaknya, khususnya kesehatan mental. Teknologi juga memiliki peran dalam memberi pengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Lalu, bagaimana teknologi mampu mendukung kesehatan mental kita?

Salah satu cara yang bisa kalian lakukan untuk mengkaji permasalahan tersebut adalah mengoptimalisasikan ilmu psikologi yang ramah bagi para pengguna teknologi.  

Masih jarang diketahui khalayak umum mengenai kaitan antara antara bidang psikologi dan bidang teknik. Nah, di Indonesia sendiri, kajian ini masih belum sepopuler psikologi klinisi, I/O, Pendidikan dan lainnya. Faktanya Engineering Psychologist merupakan salah satu divisi di American Psychological Asociation (APA). 

Kajian dan Pilihan Kuliah Engineering Psychology

Kajian engineering psychology sendiri meliputi interkasi antara manusia dan mesin, serta tugas atau pekerjaan manusia dengan lingkungan guna meningkatkan kualitas hidup manusia. Jika kalian tertarik mendalami bidang ini, mari kita simak beberapa tempat yang menyediakan pendidikan ini. 

  1. Engineering Psychology di Georgia Institute of Technology. Dikutip dari websitenya, bidang psikologi teknik berfokus pada pemahaman kemampuan dan keterbatasan kinerja manusia dari perspektif persepsi, kognisi, dan kontrol gerakan. Program psikologi teknik di Georgia Tech memfokuskan pelatihan bagi para mahasiswa terutama dari perspektif psikologi eksperimental terapan. Kalian akan mendapatkan ilmu dasar dalam bidang studi kognisi, sensasi dan persepsi, psikologi fisiologis, metodologi penelitian dan inferensi statistik dengan kursus khusus dalam sains dan praktik psikologi teknik.
  2. Master of Psychology dengan Spesialisasi Human Factor di Univerisity of Twentee. Dikutip dari websitenya, selama kalian belajar, kalian akan menjawab dan berusaha mencari solusi seputar penggunaan smartphone, mobil, atau robot yang ramah dan aman bagi penggunanya, bagaimana lingkungan mempengaruhi individu, bagaiamana membuat sistem yang cerdas, bagaimana menjelaskan keterbatasan kognitif, motivasi, sensorik, dan fisik seseorang. Kalian akan belajar bagaimana merancang atau meningkatkan teknologi menggunakan teori-teori dari psikologi kognitif, dengan penekanan pada penerapan pengetahuan mengenai masalah-masalah yang ada pada dunia nyata. 

Lihat juga: 3 pilihan studi untuk mahasiswa psikologi di luar bidang psikologi murni 


Zaman sekarang juga dikenal dengan zaman teknologi, di mana kehidupan keseharian kita tidak lepas dari penggunaan teknologi. Di masa depan, teknologi bisa saja mengambil beberapa tugas manusia, tapi jangan khawatir, manusia memiliki emosi, perasaan, empati yang tidak dapat dimiliki oleh teknologi secanggih apapun itu. Jadi bagaiamanpun pesatnya perkembangan teknologi, hanya sesama manusia yang bisa mengerti satu sama lain. Kecuali kelak teknologi benar-benar bisa memiliki ragam emosi dan mengenal kondisi tertentu pada manusia. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel