Berapa Jam Tidur Yang Cukup Untuk Membuat Otak Anak Optimal?



Sudahkah tidur anak anda cukup? Pertanyaan ini terbilang sederhana, namun memiliki peran atau pengaruh yang begitu besar bagi kita. Bukan hanya bagi anak, melainkan juga orang tua yang punya peran dalam mengatasi masalah jam tidur pada anak.

Di masa perkembangan anak, tidur menjadi sesuatu yang penting bagi anak. Tidur yang baik dapat membantu perkembangan otak anak menjadi lebih optimal.

American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan 9 jam tidur untuk anak-anak usia 6 hingga 12 tahun. Kurangnya tidur dapat berakibat pada rendahnya energi, mudah lelah, dan membuat anak lebih murung. Bahkan kurang tidur dapat membuat anak bermasalah dalam fisik hingga mental.

Sebuah studi yang berjudul Effects of sleep duration on neurocognitive development in early adolescents in the USA: a propensity score matched, longitudinal, observational study, mencoba melihat peran kurang tidur pada kesehatan neurokognitif anak-anak, baik sekarang mencoba melihat peran kurang tidur pada kesehatan neurokognitif anak-anak, baik sekarang dan di masa depan. 

Menurut studi tersebut,  tidur tidak hanya penting untuk menjaga ingatan tetapi juga penting untuk membersihkan sisa metabolisme yang dihasilkan otak di siang hari. Untuk anak-anak, tidur adalah waktu puncak untuk mensekresi faktor pertumbuhan

Peneliti mengumpulkan data dari studi Adolescent Brain Cognitive Development (ABCD) , dari lebih dari 8.000 anak usia 9 hingga 10 tahun.

Informasi tersebut diambil dari 21 lokasi penelitian di Amerika Serikat dan dikelompokkan menjadi dua kategori. Anak-anak dikategorikan cukup tidur, dengan 9 jam per hari, atau kurang tidur dengan jumlah kurang dari itu.

Untuk kedua kelompok, peneliti melihat kesehatan mental anak-anak , masalah perilaku, dan fungsi otak. Mereka melihat hasil untuk anak-anak yang sama dua tahun kemudian.

Diterbitkan di The Lancet Child & Adolescent Health, temuan tersebut menunjukkan bahwa dampak neurokognitif negatif disebabkan oleh kurang tidur.

Peneliti menemukan kurang tidur memiliki efek negatif pada struktur otak, konektivitas, perilaku, kognisi, dan kesehatan mental, dan efek ini berlangsung setelah dua tahun.

Selain itu, ada beberapa masalah yang dapat ditimbulkan dengan kurangnya tidur pada anak-anak. Mereka yang tidak cukup tidur memiliki risiko lebih besar untuk kesehatan mental yang buruk, diabetes, dan obesitas. Prestasi akademik juga dapat dipengaruhi. Bahkan dampak buruknya dapat berefek pada fungsi neurobehavioral yang buruk, yang mana akan berdampak pada kemampuan mengingat dan berpikir pada anak.

Sebab itu, penting untuk menjaga waktu tidur anak agar dapat terhindar dari dampak buruk secara fisik maupun mental.

Peran orang tua dapat dimulai dengan menciptakan batasan-batasan tidur sedari dini, bagi anak hal itu akan sangat membantu menetapkan perilaku di masa depan.

Membantu anak-anak memahami pentingnya prioritas dan penjadwalan tidak hanya membantu untuk mendapatkan cukup tidur tetapi juga keterampilan hidup yang berharga.

Maka, tidak dapat dipungkiri bahwa peran orang tua akan sangat berpengaruh terkait dengan bagaimana pola tidur anak dan tumbuh kembang di masa depan.

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel