Apa itu Disleksia?
Pengertian Disleksia
Disleksia
adalah bentuk kesuliatan belajar membaca menulis terutama belajar mengeja
dengan benar dan mengungkapkan pikiran secara tertulis, memanfaatkan kesempatan
bersekolah dengan normal serta tidak memperlihatkan keterbelakangan dalam mata
pelajaran-mata pelajaran lainnya.
Disleksia
berasal dari bahasa Yunani dyslexia, dys artinya tanpa, tidak adekuat atau
kesulitan dan lexis/lexia artinya kata atau bahasa. Disleksia adalah salah satu
karakteristik kesulitan belajar pada anak yang memiliki masalah dalam bahasa
tertulis, oral, ekspresif atau reseptif.
Kemampuan
otak pada anak disleksia tidak menunjukkan asimetri pada pusat berbahasa di
otak, di daerah temporal. Anak disleksia terdapat gangguan sel saraf dibeberapa
daerah otak yang berhubungan dengan kemampuan membaca. Gangguan ini bukan
bentuk dari ketidakmampuan fisik, tetapi bagaimana otak mengolah dan memproses
informasi yang sedang dibaca anak tersebut.
Karakteristik Disleksia
Secara
umum karakteristik disleksia dapat dilihat dari perkembangan kemampuan membaca
terlambat, kemampuan memahami isi bacaan rendah, kalau membaca sering banyak
kesalahan. Secara khusus dapat juga kita lihat dari:
a. Sulit
mengeja dengan benar. Satu kata bisa berulangkali diucapkan dengan bermacam
ucapan.
b. .
Sulit mengeja kata atau suku kata yang bentuknya serupa, misalnya b-d, u-n,
atau m-n.
c. c.
Ketika membaca siswa sering salah melanjutkan ke paragraph berikutnya atau
tidak berurutan.
d. d.
Kesulitan mengurutkan huruf-huruf dalam kata.
e. e.
Kesalahan mengeja yang dilakukan terus-menerus. Misalnya kata ”pelajaran”
diucapkan menjadi ”perjalanan”
Individu
yang mengalami disleksia adalah kesulitan yang berhubungan dengan kata atau
simbol-simbol tulis. Kelainan ini disebabkan oleh ketidakmampuan dalam
menghubungkan antara lisan dan tertulis, atau kesulitan mengenal hubungan
antara suara dan kata secara tertulis. Lebih lanjut, individu dengan gangguan
belajar disleksia memiliki masalah pada kemampuan meta kognisi. Dengan kata
lain, anak tersebut sulit mengatur pemahaman ketika menerima informasi atau
salah memberikan respon.
Penyebab
Disleksia menurut Para Ahli
Adapun
penyebab Disleksia dapat dilihat dari berbagai pandangan sebagai berikut:
Pertama,
Teori The Phonological deficit: anak disleksia sejatinya mengalami gangguan
kemampuan mengenali dan memahami fonem.
Kedua,
Teori The rapid auditory processing : anak disleksia diyakini diakibatkan
adanya defisit auditori dalam mempersepsikan beragam bunyi yang berbeda dalam
kecepatan yang tinggi.
Ketiga,
Teori Visual perceptual deficit: Anak sulit mempersepsikan stimulus yang
bergerak cepat, stimulus visual yang berjarak rapat, dan visual stimulus yang
tidak kontras.
Keempat,
Teori Cerebellar deficit: salah satu bagian otak yang terlibat dalam urusan
disleksia adalah cerebellum, dimana organ ini adalah organ yang mengatur
perencanaan motorik, mengatur kendali motorik termasuk keseimbangan dan
ketrampilan motorik.
Kelima,
Teori Genetik: terjadi malformasi yang bersifat mikroskopis di daerah korteks
seseorang yang menyandang disleksia atau dikenal dengan proses “ectopia”.