Teori Kelekatan (Attachment): Pengertian, Jenis, dan Faktor-Faktornya
Pengertian Teori
Kelekatan (Attachment)
Teori kelekatan (attachment)
adalah teori yang dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth. John Bowlby
merupakan pencetus pertama konsep-konsep attachment sedangkan Mary Ainsworth
merupakan orang yang memformulasikan teori attachment dari Bowlby yang lebih
lengkap. Menurut Bowlby, kelekatan (attachment) merupakan usaha individu
mempertahankan kelekatan fisik dan kelekatan emosionalnya terhadap ibu atau
pengasuhnya.
Menurut Ainsworth kelekatan adalah sebuah ikatan emosional yang
dibentuk seorang individu dengan individu lain yang bersifat mengikat terus
menurus. Kelekatan juga dapat diartikan
sebagai tingkah laku yang khusus pada seorang individu, kecenderungan ingin
mencari kelekatan dengan orang lain dan mencari kepuasan dalam hubungan orang
tersebut.
Kelekatan adalah mencari
dan mempertahankan kontak emosional dengan orang- orang tertentu saja, orang
yang pertama kali menjalin kelekatan adalah keluarganya seperti ibu, ayah, dan
saudara-saudaranya. Ikatan dengan teman sebaya akan lebih erat terbentuk dengan
adanya jalinan komunikasi yang lebih baik. Selain itu juga remaja yang mencari
kenyaman dan kelekatan dengan teman sebayanya yang mau membentuk sebuah
hubungan timbal balik yang ada saat dibutuhkan.
Berdasarkan penjelasan di
atas maka dapat disimpulkan bahwa kelekatan adalah hubungan antara individu
satu dengan individu yang lain yang memiliki ikatan emosional antar individu
tersebut dan berlangsung dalam kurun waktu tertentu.
Jenis-Jenis Kelekatan
Menurut Bowlby &
Ainsworth kelekatan dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
Pertama, secure
attachment. Hal ini adalah perasaan aman dalam hubungan figur lekatnya
menunjukan bahwa individu dapat mengandalkan figur lekatnya sebagai sumber yang
tersedia untuk kenyamanan dan keamanan ketika dibutuhkan. Individu yang
mendapatkan secure attachment akan mampu membangun hubungan dekat denga orang
lain, optimis, serta lebih percaya diri.
Kedua, insecure
attachment. Hal ini adalah individu yang tidak mendapatkan perhatian serta
kenyamanan dari figur lekatnya sehingga membuat individu tidak nyaman dalam
sebuah kedekatan dengan individu lain, menarik diri dari kelompok, serta
memiliki emosi yang berlebihan dan cenderung lebih mengurangi sikap
ketergantungan terhadap orang lain.
Faktor-Faktor Kelekatan
Ada beberapa faktor yang
memengaruhi kelekatan antara individu dengan figur lekatnya:
Pertama, adanya rasa puas pada
individu terhadap figur lekatnya, misalnya ketika individu membutuhkan sesuatu,
figur lekat hadir untuk menemani dan memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan oleh
individu tersebut.
Kedua, terjadinya reaksi atau respon saat
menunjukan sebuah tingkah laku dan bertujuan untuk mencari perhatian, misalnya
seorang remaja yang menyukai drama korea, remaja lain merespon dan menyukai
drama korea juga sehingga terjadi respon timbal balik yang membuat
remaja-remaja ini dapat membangun kelekatan.
Ketiga, sering terjadinya
interaksi figur lekat dengan individu. Misalnya remaja yang satu sekolah, satu
kelas selalu bertemu dan berinteraksi serta ada di saat ia dibutuhkan dan
mendengar cerita atau keluhan yang dialami oleh temannya maka remaja ini dapat
memberikan dan membangun ikatan emosional antar remaja tersebut.