Pengertian Kebahagiaan dalam Authentic Happiness



Pengertian Kebahagiaan

Kebahagiaan didefinisikan sebagai kondisi psikologis yang positif, yang ditandai oleh tingginya kepuasan terhadap masa lalu, tingginya tingkat emosi positif, dan rendahnya tingkat emosi negatif. 

Kebahagiaan memberikan berbagai dampak positif dalam segala aspek kehidupan dan akan mengarahkan pada hidup yang lebih baik, misalnya memberikan kita kesempatan untuk menciptakan hubungan yang lebih baik, menunjukkan produktivitas yang lebih besar, memiliki umur yang lebih panjang, kesehatan yang lebih baik, kreativitas yang lebih tinggi, dan kemampuan pemecahan masalah dan membuat keputusan mengenai rencana hidup dengan lebih baik.

Dalam buku “Authentic Happiness: Menciptakan Kebahagiaan Dengan Psikologi Positif, diterjemahkan dari Authentic Happiness: Using the New Positive Psychology to Realize Your Potential for Lasting Fulfillment” yang ditulis oleh Martin Seligman, menggunakan kata kebahagiaan sebagai istilah umum untuk menggambarkan tujuan dari keseluruhan upaya psikologi positif. Istilah ini meliputi perasaan positif (seperti ekstase dan kenyamanan) serta kegiatan positif tanpa unsur perasaan sama sekali (seperti kerterserapan dan keterlibatan). Penting untuk diakui bahwa kebahagiaan terkadang mengacu pada perasaan dan terkadang mengacu pada kegiatan yang di dalamnya tidak muncul satu pun perasaan.

Dalam mencapai kebahagiaan sendiri manusia mempunyai cara yang berbeda-beda antara individu yang satu dan yang lainnya. Oleh karena cara untuk mencapainya berbeda-beda, Seligman membagi emosi positif menjadi tiga macam: emosi positif yang ditujukan pada masa lalu, masa depan, dan masa sekarang. Di mana puas, bangga, dan tenang adalah emosi yang berorientasi pada masa lalu. Dan optimisme, harapan, kepercayaan, keyakinan, dan kepercayaan diri adalah emosi yang berorientasi pada masa depan. 

Di samping itu, emosi positif tentang masa sekarang dibagi lagi menjadi dua kelompok utama: kenikmatan dan gratifikasi. Kenikmatan terdiri atas kenikmatan lahiriyah dan kenikmatan batiniyah. Kenikmatan lahiriyah merupakan emosi positif yang bersifat sementara dan berasal dari indera. Seperti rasa makan dan aroma yang enak, sensasi seksual, menggerakkan tubuh dengan nyaman, pandangan dan suara yang menyenangkan.

Kenikmatan yang lebih tingggi juga bersifat sementara, ditimbulkan oleh kejadian-kejadian yang lebih rumit dan lebih membutuhkan kecerdasan dibanding kenikmatan inderawi. Seligman mendifinisikan kenikmatan yang lebih tinggi ini dengan memperhatikan perasaan yang ditimbulkannya, seperti semangat, rasa senang, ceria, gembira, santai, dan lain-lain.

Kenikmatan emosi sekarang seperti juga emosi positif masa lalu dan masa depan. Terletak pada perasaan-perasaan subjektif paling mendasar. Penilai yang paling akhir adalah diri yang ada dalam batin kita. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa tes tentang kondisi-kondisi ini diukur secara akurat. Ukuran-ukuran emosi positif yang digunakan bisa diulangi (repeatable), stabil sepanjang waktu, dan konsisten dalam berbagai situasi yang merupakan sarana dari sains.

Emosi positif masa sekarang adalah kenikmatan lahiriyah seperti kelezatan, kehangatan, dan orgasme. Di samping itu emosi positif masa sekarang juga merupakan kenikmatan yang lebih tinggi seperti senang, gembira dan nyaman. Menurut Seligman, hidup yang menyenangkan adalah hidup yang berhasil mendapatkan emosi positif masa sekarang, masa lalu dan masa depan.

 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel