Apa itu Goal Setting Theory?
Goal setting theory merupakan bagian dari teori
motivasi yang dikemukakan oleh Edwin Locke, 1968. Teori ini menjelaskan
hubungan antara tujuan yang ditetapkan dengan prestasi kerja (kinerja). Konsep
dasar teori ini adalah seseorang yang memahami tujuan (apa yang diharapkan
kelompok kepadanya) akan mempengaruhi perilaku kerjanya.
Teori ini juga menyatakan bahwa perilaku individu
diatur oleh ide (pemikiran) dan niat seseorang. Sasaran dapat dipandang sebagai
tujuan atau tingkat kinerja yang ingin dicapai oleh individu. Jika seseorang
individu mendapat informasi yang jelas untuk mencapai tujuan nya, maka hal ini
akan mempengaruhi tindakan dan mempengaruhi konsekuensi kinerjanya
Teori ini mengasumsikan bahwa faktor utama yang
memengaruhi pilihan yang dibuat individu adalah tujuan yang mereka miliki. Goal
setting theory telah menunjukkan adanya pengaruh signifikan dalam perumusan
tujuan. Kekhususan dan kesulitan merupakan atribut dari penetapan tujuan.
Umumnya, semakin sulit dan spesifik tujuan yang ditetapkan, semakin tinggi
tingkat prestasi yang akan dihasilkan.
Salah satu karakteristik dari goal setting adalah
tingkat kesulitan tujuan. Tingkat kesulitan tujuan yang berbeda akan memberikan
motivasi yang berbeda bagi individu untuk mencapai kinerja tertentu. Tingkat
kesulitan tujuan yang rendah akan membuat individu memandang bahwa tujuan
sebagai pencapaian rutin yang mudah dicapai sehingga akan menurunkan motivasi
individu untuk berkreativitas dan mengembangkan kemampuannya.
Sedangkan pada tingkat kesulitan tujuan yang lebih
tinggi tetapi mungkin untuk dicapai, individu akan termotivasi untuk berfikir
cara pencapaian tujuan tersebut. Proses ini akan menjadi sarana berkembangnya
kreatifitas dan kemampuan individu untuk mencapai tujuan tersebut.
Goal setting theory atau teori penetapan tujuan
adalah proses kognitif membangun tujuan dan merupakan determinan perilaku.
Prinsip dasar goal setting theory adalah goals dan intentions, yang keduanya
merupakan penanggung jawab untuk human behavior.
Dalam studi mengenai goal setting, goal menunjukkan
pencapaian standar khusus dari suatu keahlian terhadap tugas dalam batasan
waktu tertentu. Harder goal akan dapat tercapai bila ada usaha
dan perhatian yang lebih besar dan membutuhkan lebih banyak knowledge dan skill
daripada easy goal.
4 Langkah Memaksimalkan Goal Setting
Mengacu pada Locke’s Model, goal setting
theory atau teori penetapan tujuan mempunyai empat mekanisme dalam
memotivasi individu untuk mencapai kinerja.
Pertama, penetapan tujuan
dapat mengarahkan perhatian individu untuk lebih fokus pada pencapaian tujuan
tersebut.
Kedua, tujuan dapat membantu
mengatur usaha yang diberikan oleh individu untuk mencapai tujuan.
Ketiga, adanya tujuan
dapat meningkatkan ketekunan individu dalam mencapai tujuan tersebut.
Keempat, tujuan membantu
individu untuk menetapkan strategi dan melakukan tindakan sesuai yang
direncanakan.
Dengan demikian, dengan adanya penetapan tujuan
dapat meningkatkan kinerja individu. Upaya tersebut tentunya akan membantu
individu dalam melihat berbagai rencana dan pencapaian yang akan dituju.