Efektifkah Konseling Online di Masa Pandemi?
Apa itu
Konseling Online?
Konseling online adalah pemberian
bantuan secara profesional oleh terapis atau konselor kepada klien yang berada
di lokasi yang berbeda sehingga memerlukan bantuan teknologi dalam prosesnya (Purwaningrum et al., 2021). Permasalahan yang dibahas cukup beragam, menyangkut
masalah emosi, stres, relasi, pekerjaan, dsb. Konseling online dapat
dilaksanakan melalui berbagai bentuk media, seperti video call, telepon,
hingga berbasis teks seperti chat dan email. Kini, telah banyak
lembaga menyediakan pilihan konseling online.
Meskipun telah berlangsung selama
setidaknya satu tahun, konseling online tidak luput dari beberapa
tantangan. Pertama, terdapat kemungkinan adanya kendala teknologi &
internet, terutama pada klien atau konselor yang berada di daerah dengan
jangkauan sinyal yang kurang baik. Kedua, tidak semua masalah psikologis dapat
diatasi secara online. Beberapa masalah mungkin sulit ditangani tanpa
bertemu secara langsung. Ketiga, tidak semua bentuk asesmen dan intervensi memungkinkan
untuk dilakukan secara online kepada klien (Kraus et al., 2004).
Keuntungan
Konseling Online
Terlepas dari tantangan-tantangan
tersebut, konseling online tetap memberikan banyak manfaat. Berikut
empat alasan mengapa konseling online adalah pilihan yang menguntungkan.
1.
Lebih
sedikit stigma sosial
Beberapa
orang masih menganggap mencari bantuan kepada tenaga profesional sebagai
sesuatu yang tabu. Adanya stigma sosial tersebut seringkali membuat klien
enggan mencari bantuan. Proses konseling online yang dapat dilakukan
dari rumah dapat mengatasi hal tersebut karena privasi klien lebih terjaga (Thriveworks
Counseling, 2021).
2.
Praktis,
hemat, dan fleksibel
Karena konseling dapat dilakukan tanpa
perlu beranjak dari rumah, tentu pelaksanannya menjadi lebih praktis. Baik
klien dan konselor tidak perlu meluangkan waktu dan biaya perjalanan. Hal
tersebut membuat proses konseling lebih fleksibel untuk dilakukan (Thriveworks
Counseling, 2021).
3.
Mudah
diakses tanpa batas wilayah
Secara statistik, akses masyarakat
Indonesia terhadap layanan kesehatan mental sebenarnya belum merata (Kementerian Kesehatan
RI, 2019). Masyarakat di beberapa daerah masih kesulitan karena
lembaga tersebut belum tersedia. Jika pun ada, jaraknya bisa jadi sulit
dijangkau. Adanya konseling online dapat membantu menyelesaikan hal
tersebut karena konselor dan klien tidak harus bertemu tatap muka untuk bisa
terhubung (Thriveworks
Counseling, 2021).
4.
Terbukti
efektif
Sebuah penelitian di Swiss mencoba
membandingkan dampak terapi psikologis kognitif secara online dan tatap
muka. Dalam penelitian tersebut, gejala dari masalah psikologis diukur sebelum
dan sesudah menjalani terapi. Hasilnya, ternyata tidak terdapat perbedaan
signifikan terkait level pemulihan dan tingkat gejala pada klien yang menjalani
terapi secara online maupun tatap muka (Wagner et al., 2014). Artinya, pelaksanaan konseling online bukan
menjadi penghalang selama konseling dilakukan sesuai prosedur.
Tips Memaksimalkan Konseling Online
Tertarik
untuk menjalani konseling online? Berikut beberapa tips untuk klien agar
mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dari konseling online
1.
Mencari
informasi terkait lembaga yang sekiranya cocok
Umumnya, lembaga layanan kesehatan mental terbuka
menangani masalah psikologis apa pun. Akan tetapi, beberapa lembaga mungkin
punya lebih banyak pengalaman menangani isu tertentu. Oleh karena itu, tidak
ada salahnya mencari informasi untuk mengenal lembaga tersebut terlebih dahulu
sebelum memilih.
2.
Mempersiapkan
ruangan yang kondusif
Kenyamananmu adalah hal terpenting. Agar
sesi konseling dapat berjalan lancar, pastikan tidak ada hal yang mendistraksi
dan mengganggumu berproses dalam sesi konseling (Finch, 2020).
3.
Mempersiapkan
hal yang ingin disampaikan
Membuka diri terkait masalah yang
sedang dihadapi pada orang yang belum dikenal bisa jadi tantangan tersendiri.
Oleh karena itu, kamu boleh mencoba memikirkan apa saja hal yang ingin
disampaikan atau ditanyakan. Jika perlu, kamu bisa mencatatnya agar tidak ada
poin yang terlewat saat sesi berlangsung. Jangan khawatir karena konselor sudah
terlatih untuk mendengarkan dengan empatik.
4.
Terbuka
dengan metode-metode baru
Dalam konseling online, tidak
jarang konselor menggunakan tools atau software tertentu untuk
menunjang sesi konseling. Selama tidak memberatkanmu, penggunaan teknologi bisa
jadi aktivitas yang menarik dan membantumu lebih memahami kondisi yang sedang
kamu hadapi (Finch, 2020).
5.
Jangan
ragu memberi kritik atau penilaian kepada konselor
Pada dasarnya, konseling online telah
dilakukan jauh sebelum masa pandemi. Namun, penggunaannya belum sepopuler saat
ini. Transisi ini merupakan hal baru bagi konselor maupun klien. Oleh sebab
itu, jangan sungkan menyampaikan kritik dan saran jika ada hal yang dirasa
kurang nyaman. Masukan tersebut bisa jadi membuat sesi konseling berikutnya
kian lancar dan efektif (Finch, 2020).
Menjaga kesehatan mental adalah
tanggung jawab kita untuk mencapai kehidupan yang lebih bahagia. Jangan ragu
untuk mencari bantuan ketika kamu membutuhkannya. Semoga kita senantiasa aktif
menjaga kesehatan mental kita di tengah berbagai keterbatasan sekalipun.
REFERENSI
Baker, K. D., & Ray, M. (2011). Online counseling: The good, the bad,
and the possibilities. Counselling Psychology Quarterly, 24(4),
341–346. https://doi.org/10.1080/09515070.2011.632875
Finch, S. D. (2020). 7 Tips for Making the Most of Online Therapy
During the COVID-19 Outbreak. Healthline.
https://www.healthline.com/health/mental-health/7-essential-tips-for-making-the-most-of-online-therapy-during-covid-19
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Situasi Kesehatan Jiwa Di Indonesia. In InfoDATIN
(p. 12). InfoDATIN.
Kraus, R., Zack, J. S., & Stricker, G. (2004). Online Counseling :
A Handbook for Mental Health Professionals. Elsevier Academic Press.
Purwaningrum, R., Susilo, A. T., & Suryawati, C. T. (2021). Aplikasi
konseling online pada masa pandemi Covid-19 : systematic literature review. Jurnal
Bimbingan Dan Konseling, 5(2), 185–198.
https://doi.org/10.26539/teraputik.52705
Thriveworks Counseling. (2021). Online Counseling: Pros and Cons.
https://thriveworks.com/online-counseling/why-online-counseling-is-useful-for-90-of-clients/
Wagner, B., Horn, A. B., & Maercker, A. (2014). Internet-based versus
face-to-face cognitive-behavioral intervention for depression: A randomized
controlled non-inferiority trial. Journal of Affective Disorders, 152–154(1),
113–121. https://doi.org/10.1016/j.jad.2013.06.032
*Bagi teman-teman yang ingin turut serta dalam Positive Writing, kami dengan senang hati menanti tulisan teman-teman. Kirimkan via email indonesia.positivemovement@gmail.com