Hoarding Disorder, Fenomena Menimbun Barang dalam Perspektif Psikologi



Istilah dibuang sayang mungkin sering kita dengar ya, kita pun mungkin sering mengalami itu, di mana kita ingin menyingkirkan sesuatu yang sebenarnya sudah tidak kita butuhkan, tapi sayang juga untuk membuangnya, mungkin karena barang itu pernah jadi barang yang spesial, atau memiliki arti tersendiri.

 

Namun tahukah anda bahwa menumpuk barang yang sudah tidak memiliki nilai fungsi dan kegunaan lagi ternyata dapat dikategorikan sebagai suatu gangguan yang disebut Hoarding Disorder.

 

Hoarding Disorder (HD) merupakan kondisi seseorang yang memiliki kesulitan untuk menyingkirkan barang yang sudah tidak memiliki nilai dan fungsi.

 

Seseorang dapat dikatakan mengidap Hoarding Disorder apabila mengumpulkan dan menyimpan banyak barang, terutama hal-hal yang tampak tidak berguna atau tidak bernilai bagi kebanyakan orang.

 

Dr. Jenny Yip pada wawancaranya di MedCircle menjelaskan bahwa Hoarding disorder dapat menimbulkan pengaruh negatif pada kehidupan seseorang, Individu yang memiliki Hoarding Disorder cenderung tidak mudah membuat keputusan dengan cepat, kesulitan dalam memecahkan masalah, dan kesulitan dalam memproses informasi.

 

Penelitian menunjukkan bahwa 70 persen pengidap Hoarding Disorder juga memiliki gangguan yang lain, tiga gangguan yang paling umum adalah social phobia, depresi dan gangguan kecemasan, serta 20 persen  penderita Hoarding Disorder juga  menderita Obsesive Compulsive Disorder (OCD).

 

Hoarding disorder dekat kaitannya dengan hobi mengoleksi barang, namun keduanya tentu berbeda. mengoleksi barang memiliki nilai dan memiliki spesifikasi tertentu sementara penderita Hoarding disorder sulit membedakan barang yang berharga dan barang yang tida berharga, penderita Hoarding disorder senang menumpuk barang tanpa mempertimbangkan nilai kegunaan barang tersebut.

 

Pengidap Hoarding Disorder memiliki gejala-gejala gangguan penimbunan yang mengakibatkan jumlah keseluruhan harta benda yang dimilikinya memenuhi dan mengacaukan tempat tinggal. Tanpa bantuan, pengidap Hoarding disorder dapat menganggu kegiatan sehari-hari. Bila tidak diatasi dengan baik pengidap Hoarding disorder bahkan dapat menyebabkan konflik serius dengan keluarga dan masyarakat.

 

Tentu masalah ini tidak sesederhana itu, untuk mengetahui lebih lanjut butuh proses observasi atau tes psikologis untuk melihat kemungkinan yang ada. Namun kecenderungan kita, atau kondisi yang kerap terjadi dapat menjadi pengingat atau langkah awal untuk kita mulai waspada. Mengingat masalah yang ditimbulkan akan cukup meresahkan nantinya, sehingga sedari dini kita dapat mengerti dan paham atas kondisi kita. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel