Mengenal Lev Vygotsky dan Kontribusinya dalam Psikologi Perkembangan
Mari
kita mengenal salah satu tokoh penting dalam Psikologi Perkembangan, Vygotsky.
Lev
Semyonovich Vygotsky lahir pada 17 November 1896 di Rusia. Perjumppan Vygotsky
dengan ilmu psikologi dimulai secara formal pada tahun 1924. Saat itu Vygotsky
bekerja di Moscow’s Institute of Psychology dan banyak terlibat dalam
riset-riset psikologi.
Pada
mulanya, Vygotsky berfokus pada sebuah analisis unit yang diberi istilah instrumental
act dalam proses belajar manusia (Minick, 2005), yakni :
“sebuah
unit aktivitas yang di mediasi oleh simbol-simbol yang digunakan sebagai alat
atau instrument untuk mengontrol perilaku (Minick, 2005, h.32)”
Vygotsky
kemudian membahas bahwa bahasa adalah simbol yang secara historis dapat
digunakan dan dipahami manusia dan secara unik dapat mempengaruhi perilaku.
Salah satu karya Vygotsky yang terkenal yakni Thinking and speech
memberi kontribusi yang cukup besar pada penjelasan mengenai saling keterkaitan
antar perkembangan bahasa dan pikiran.
Dari
sana, ia kemudian melanjutnya penelitiannya mengenai proses belajar. Vygotsky
lalu membawa sendiri teorinya tentang belajar melalui perspektif sosiokultural.
Ia datang pada bidang ini dengan menentang objektif kecerdasan anak yang
dilandaskan pada tes inteligensi.
Bagi
Vygotsky, kecerdasan anak seharusnya dinilai secara kualitatif dan kuantitatif.
Bahwa hasil kuantitatif dari nilai kecerdasan anak, harus diikuti oleh
observasi ketat yang melatarbelakangi proses belajar seorang anak, gabungan
dari keduanya akan dapat menjelaskan kesimpulan dengan valid (Mooney, 2013).
Vygotsky menekankan bahwa perkembangan sosial dan kognitif saling berpengaruh dalam proses belajar anak. Ia tidak sepenuhnya sependapat dengan Piaget yang beranggapan bahwa belajar dikonstruksi oleh pengalaman personal seorang anak. Bagi Vygotsky, tempat anak bertumbuh yang mencakup keluarga, komunitas, budaya, status ekonomi dan pendidikan memberikan kontribusi penting terhadap bagaimana seorang anak memahami dunianya.
Vygotsky juga tidak sepakat dengan pendapat
Piaget mengenai inner speech atau egocentric speech seorang anak
yang akan menghilang selagi mereka semakin dewasa, Vygotsky sendiri meyakini
bahwa inner speech ini tetap ada dalam seorang manusia dewasa dan
prosesnya terinternalisasi (Vygotsky & Luria, 1930).
Seperti
halnya Piaget, Vygotsky sepakat bahwa proses belajar anak berlangsung ketika
anak bermain. Interaksi dengan teman sebaya yang melibatkan proses percakapan,
diskusi, menggunakan bahasa untuk memahami objek dan ide disekitarnya adalah
proses anak membangun penjelasan mental atas dunia atau dalam istilah Piaget construction
of knowledge.
Referensi:
Minick, N. (2005) The development of Vygotsky’s
thought, An introduction to Thinking and Speech. Ed. Daniels, H. An
introduction to Vygotsky. Taylor & Francis US.
Mooney, C. G. (2013). Theories of
Childhood: An Introduction to Dewey, Montessori, Erikson, Piaget & Vygotsky.
Redleaf Press.
Vygotsky,
L. S. & Luria, A., (1930) Tool and symbol in child development.
Marxists.org