3 Hal Ini Berpengaruh Besar Pada Perkembangan Sosial Kita
Sebagai seorang individu, kita akan dipengaruhi oleh
berbagai hal. Perilaku dan sikap kita dibentuk secara langsung dan tidak
langsung oleh keadaan. Namun, ada beberapa temuan yang menarik untuk dikaji dan
dipelajari lebih lanjut. Salah satunya, teori ekologi yang mampu menjelaskan
proses tersebut.
Teori Ekologi
Teori ekologi pada mulanya diperkenalkan oleh Uri
Bronfenbrenner. Dia adalah seseorang peneliti psikologi dari Universitas Cornell,
Amerika Serikat.
Dalam teorinya, dia menjelaskan bahwa perkembangan manusia akan
dipengaruhi oleh konteks lingkungan. Hubungan timbal balik antara seseorang
dengan lingkungan yang akan membentuk tingkah laku seseorang tersebut.
Informasi lingkungan tempat tinggal anak untuk menggambarkan,
mengorganisasi dan mengklarifikasi efek dari lingkungan yang bervariasi.
3 Hal Ini Berpengaruh
Berdasarkan gambar di atas, teori ekologi memandang
perkembangan seseorang dari tiga sistem lingkungan yaitu mikrosistem,
eksosistem, dan makrosistem. Ketiga sistem tersebut membantu perkembangan seseorang
dalam membentuk ciri-ciri fisik dan mental tertentu.
Pertama, Mikrosistem
Mikrosistem adalah lingkungan dimana individu tinggal,
konteksi ini meliputi keluarga individu, teman sebaya, sekolah dan lingkungan
tampat tinggl. Dalam sistem mikro terjadi banyak interaksi secara langsung
dengan agen sosial, yaitu orang tua, teman dan guru.
Dalam proses interaksi tersebut seseorang bukan sebagai
penerima pasif, tetapi turut aktif membentuk dan membangun setting mikrosistem.
Setiap orang mendapatkan pengalaman dari setiap aktivitas,
dan memiliki peranan dalam membangun hubungan interpersonal dengan lingkungan
mikrosistemnya. Lingkungan mikrosistem yang dimaksud adalah lingkungan sosial
yang terdiri dari orang tua, adik-kakak, guru, teman-teman dan guru.
Lingkungan tersebut sangat mempengaruhi perkembangan seseorang
terutama pada anak usia dini sampai remaja. Subsistem keluarga khususnya
orangtua dalam mikrosistem dianggap agen sosialisasi paling penting dalam
kehidupan seorang anak sehingga keluarga berpengaruh besar dalam membentuk
karakter anak-anak.
Setiap sub-sistem dalam mikrosistem tersebut saling
berinteraksi, misalnya hubungan antara pengalaman keluarga dengan pengalaman
sekolah, pengalaman sekolah dengan pengalaman keagamaan, dan pengalaman
keluarga dengan pengalaman teman sebaya, serta hubungan keluarga dengan
tetangga. Dampaknya, setiap masalah yang terjadi dalam sebuah sub sistem
mikrosistem akan berpengaruh pada sub sistem mikrosistem yang lain. Misalnya,
keadaan dirumah dapat mempengaruhi perilaku anak di sekolah. Anak-anak yang
orang tuanya menolak mereka dapat mengalami kesulitan mengembangkan hubungan
positif dengan guru.
Kedua, Ekosistem
Ekosistem adalah sistem sosial yang lebih besar di mana anak
tidak terlibat interaksi secara langsung, tetapi begitu berpengaruh terhadap
perkembangan karakter anak. Sub-sistemnya terdiri dari lingkungan tempat kerja
orang tua, kenalan saudara baik adik, kakak, atau saudara lainnya,dan peraturan
dari pihak sekolah.
Sebagai contoh, pengalaman kerja dapat mempengaruhi hubungan
seorang perempuan dengan suami dan anaknya. Seorang ibu dapat menerima promosi
yang menuntutnya melakukan lebih banyak perjalanan yang dapat meningkatkan
konflik perkawinan dan perubahan pola interaksi orang tua anak. Sub-sistem
eksosistem lain yang tidak langsung menyentuh pribadi anak akan tetapi besar
pengaruhnya adalah koran, televisi, dokter, keluarga besar, dan lain-lain.
Ketiga, Makrosistem
Makrosistem adalah sistem lapisan terluar dari lingkungan
anak. Sub sistem makrosistem terdiri dari ideologi negara, pemerintah, tradisi,
agama, hukum, adat istiadat, budaya, dan lain sebagainya, dimana semua sub
sistem tersebut akan memberikan pengaruh pada perkembangan karakter anak.
Menurut para peneliti, budaya yang dimaksud dalam sub-sistem ini adalah pola
tingkah laku, kepercayaan dan semua produk dari sekelompok manusia yang
diwariskan dari generasi ke generasi.
Ketiga inilah yang menjadi hal penting dalam membentuk diri seseorang. Berdasarkan teori yang dijelaskan di atas, kita dapat melihat betapa keterkaitan beberapa hal akan saling mendukung dalam menciptakan karakter atau tingkah laku yang kita miliki.
Bacaan terkait:
Bronfenbrenner, U. (1986). “Ecology of the family as a context for human development Research perspectives”, Developmental Psychology, 22 (6).
Bronfenbrenner, U., Morris, P. A. (1998).The Ecology of Developmental Processes. In W. Damon (Series Ed.) & R. M. Lerner (Vol. Ed.), Handbook of Child Psychology: Vol. 1: Theoretical Models of Human Development. New York: Wiley
Bronfenbrenner, U & Ceci, SJ. (1994) Nature-Nurture Reconceptualized in Development Perspective; A Bioecological Model. Psychological Review IOJ (4); 568-686