Pengertian Kebahagiaan dari Perspektif Psikologi Positif
Apa yang sebenarnya kita cari dalam hidup? Kebahagiaan barangkali hal yang menjadi sangat penting dalam pencarian kita.
Akan tetapi, sebelum menemukannya, pemaknaan akan kebahagiaan tersebut masih menjadi perbincangan dan topik penelitian, khususnya di bidang psikologi positif. Secara mendasar, kebahagiaan umumnya mengacu
pada emosi positif yang dirasakan serta aktivitas positif yang disukai oleh seseorang.
Benarkah demikian? Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia disebutkan
bahwa kebahagiaan adalah perasaan
bahagia, terdapat kesenangan dan
ketenteraman hidup baik lahir dan batin. Kali ini mari kita mempelajari kebahagiaan dari perspektif psikologi positif.
Mari melihat beberapa pengertian kebahagiaan dari perspektif psikologi positif:
Menurut Robert Biswas-Diener dan Bean Den kebahagiaan berupa
kualitas dari keseluruhan hidup manusia
yang membuat kehidupan menjadi baik secara keseluruhan seperti kesehatan yang
lebih baik, kreativitas yang tinggi, pendapatan yang lebih tinggi dan tempat kerja yang
baik.
Individu yang memiliki kebahagiaan
tinggi akan merasakan bahwa pekerjaan,
perkawinan, dan area lain di dalam kehidupan terasa memuaskan.
Menurut Alan Carr, secara keseluruhan kebahagiaan tergantung pada evaluasi kognitif kepuasan dalam berbagai domain
kehidupan seperti keluarga, pekerjaan, pengaturan, dan pengalaman afektif.
Martin Seligman, sebagai Bapak Psikologi Positif dalam konsep Autenthic Happiness mengatakan bahwa emosi positif
seseorang terkait dengan hal-hal yang membahagiakan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok
besar, yaitu: emosi positif terhadap masa lalu, emosi positif terhadap masa kini, dan emosi positif
terhadap masa depan.
Untuk masa lalu, emosi positif tersebut adalah kepuasan hidup
(satisfaction), sedangkan untuk masa depan, emosi positif tersebut adalah optimis. Selain itu,
untuk masa kini emosi positif dikenal dengan konsep kebahagian.
Aspek Kebahagiaan
a. Kognitif
Kepuasan hidup termasuk
dalam komponen kognitif karena
keduanya didasarkan pada
keyakinan (sikap) tentang
kehidupan seseorang. Kepuasan
hidup merupakan penilaian
seseorang dalam kualitas
kehidupannya secara menyeluruh.
b. Afektif.
Afektif dibagi
menjadi dua yaitu, afek positif
dan afek negatif. Afek positif
atau emosi yang menyenangkan
merupakan bagian dari
Subjective Well Being karena
merefleksikan reaksi seseorang terhadap peristiwa dalam hidup
seseorang yang dianggap penting
baginya karena
kehidupannya berjalan sesuai
dengan apa yang diinginkan
olehnya.
Afek negatif termasuk
suasana hati dan emosi yang
tidak menyenangkan serta
merefleksikan respon-respon
negatif yang dialami oleh
seseorang terhadap hidup mereka,
kesehatan, peristiwa-peristiwa
yang terjadi dan lingkungan-lingkungan mereka.
Faktor Kebahagiaan
Adapun faktor-faktor
kebahagiaan menurut Martin Seligman, yaitu:
a. Agama
Orang yang religius lebih
bahagia dan lebih puas terhadap
kehidupan daripada orang yang
tidak religius. Hal ini
dikarenakan agama memberikan
harapan akan masa depan dan
menciptakan makna dalam hidup
bagi manusia.
Selain itu,
keterlibatan seseorang dalam
kegiatan keagamaan atau
komunitas agama dapat
memberikan dukungan sosial
bagi orang tersebut. Hubungan
antara harapan akan masa depan
dan keyakinan beragama
merupakan landasan mengapa
keimanan sangat efektif
melawan keputus asaan dan
meningkatkan kebahagiaan.
b. Kehidupan Sosial
Orang yang sangat bahagia
menjalani kehidupan sosial yang
kaya dan memuaskan, paling
sedikit menghabiskan waktu
sendirian dan mayoritas dari
mereka bersosialisasi.
c. Pendidikan
Pendidikan lebih
berpengaruh terhadap
kebahagiaan pada negara-negara
miskin. Namun demikian
walaupun pengaruh pendidikan
terhadap kebahagiaan kecil,
tetapi cukup signifikan, karena
pendidikan mempengaruhi status
pekerjaan dan pendapatan yang
diperoleh seseorang.
Demikianlah pengertian kebahagiaan dari perspektif psikologi positif. Sekiranya ini bisa menjadi langkah awal untuk memahami konsep tersebut dan dikembangkan untuk masa yang akan datang.
Referensi:
Biswas-Diener, R., & Dean, B. (2007). Positive psychology coaching: Putting the science of happiness to work for your clients. John Wiley & Sons.
Carr, A. 2004. Positive Psychology: The Science
of Happiness and Human Strengths.
New York : Bruner-Roudledge
Seligman, M. E. (2004). Authentic happiness: Using the new positive psychology to realize your potential for lasting fulfillment. Simon and Schuster.