Narcissistic Personality Disorder: Gejala dan Penanganannya



Narcissistic personality disorder (NPD) adalah salah satu dari beberapa jenis gangguan kepribadian. Penjelasan melalui Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), menunjukkan bahwa gangguan kepribadian narsistik menyebabkan perubahan yang signifikan pada para penderitanya. Tapi sebelumnya, apa pengertian dari Narcissistic Personality Disorder ini? 

Gangguan kepribadian narsisistik adalah pola abadi yang menetap dari pengalaman dan perilaku batin yang ditandai oleh egoisme, kurangnya empati, dan rasa mementingkan diri yang berlebihan. Seperti halnya gangguan kepribadian lainnya, gangguan ini berdampak negatif terhadap kehidupan di berbagai bidang termasuk hubungan sosial, keluarga, dan pekerjaan.


National Institute of Mental Health menunjukkan bahwa sekitar 9,1 persen orang dewasa Amerika Serikat, mengalami setidaknya satu jenis gangguan kepribadian selama tahun tertentu. Temuan sebelumnya bahkan menunjukkan bahwa sebanyak 6,2 persen orang dewasa Amerika mengalami NPD, namun angka yang lebih baru menunjukkan bilamana tingkat prevalensi sebenarnya lebih rendah daripada yang diyakini sebelumnya. 

Menurut beberapa penelitian saat ini, gangguan kepribadian narsisistik diperkirakan mempengaruhi sekitar 1 persen dari populasi orang dewasa di Amerika Serikat dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.

Gejala

Narsisme adalah istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang tampaknya lebih mementingkan diri sendiri daripada orang lain. Namun di bawah ini, kita bisa melihat gejala NPD secara lebih saksama:

  • Terlalu melebih-lebihkan prestasi dan kemampuannya
  • Membutuhkan perhatian, pengakuan, dan pujian secara terus menerus
  • Memiliki keyakinan bahwa dirinya unik atau istimewa dan hanya ingin bergaul dengan orang lain yang punya status atau kondisi yang sama dengannya. 
  • Memiliki fantasi yang gigih akan kesuksesan dan kekuatan yang dia miliki
  • Memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi
  • Merasa berhak dan ingin mendapatkan perlakuan khusus
  • Terus menerus memperlihatkan kesuksesan yang sebenarnya telah berlalu
  • Merasa iri pada orang lain, atau percaya bahwa orang lain iri padanya
  • Kurangnya empati pada orang lain

Diagnosis secara resmi dan akurat tentu dapat dilakukan oleh psikolog profesional yang fokus pada bidang terkait. Gangguan kepribadian ini mesti ditandai dengan ciri-ciri yang terlihat stabil dari waktu ke waktu dan di berbagai situasi yang berbeda. Bukan karena disebab oleh budaya, lingkungan atau tahap perkembangan individu, serta tidak disebabkan oleh penggunaan narkoba atau obat-obatan lainnya. 

Orang dengan gangguan kepribadian narsis biasanya digambarkan sebagai orang yang sombong, angkuh, egois, dan congkak. Karena mereka membayangkan diri mereka lebih unggul daripada orang lain, mereka sering bersikeras memiliki barang yang mencerminkan gaya hidup yang sukses. Terlepas dari citra diri yang berlebihan ini, mereka bergantung pada pujian dan perhatian yang konstan untuk memperkuat harga diri mereka. Akibatnya, orang-orang dengan gangguan kepribadian narsis biasanya sangat sensitif terhadap kritik, yang sering dipandang sebagai serangan pribadi.


Penanganan untuk masalah ini dapat menggunakan jasa psikolog klinis atau psikiater, namun kemungkinan penyembuhan membutuhkan waktu yang cukup lama.Penting untuk disadari bahwa mereka yang mengalami gangguan ini akan merasa baik-baik saja dan tidak berusaha untuk menyembuhkan dirinya. Beberapa terapi kerap digunakan untuk mengatasi masalah ini, seperti talk therapy, support group, family therapy dan lain-lain. 



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel