Efek Plasebo (Placebo Effect) dalam Psikologi


Apakah anda percaya dengan kekuatan pikiran? Kekuatan pikiran dapat kita telaah melalui adanya plasebo efek (placebo effect). Hadirnya plasebo dimanfaatkan dalam penelitian medis untuk membantu dokter dan ilmuwan dalam menemukan serta memahami efek fisiologis dan psikologis dari obat baru. 

Efek plasebo didefinisikan sebagai fenomena di mana  seseorang mengalami manfaat setelah pemberian pengobatan palsu. Lalu apa yang sebenarnya dimaksud dengan plasebo? Plasebo adalah zat yang tidak memiliki efek medis seperti air steril, larutan garam, atau pil gula. Plasebo adalah pengobatan palsu yang dalam beberapa kasus dapat menghasilkan respons yang sangat nyata. Mengapa orang mengalami perubahan nyata akibat perawatan palsu? Harapan pasien memainkan peran penting dalam efek plasebo; semakin seseorang mengharapkan pengobatan untuk bekerja, semakin besar kemungkinan mereka menunjukkan respons plasebo.


Dalam penelitian medis, beberapa pasien dalam penelitian dapat diberikan plasebo sementara peserta lain menerima pengobatan yang sebenarnya. Tujuan melakukan ini adalah untuk menentukan apakah pengobatan memiliki efek nyata atau tidak. Jika peserta menggunakan obat yang sebenarnya menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan mereka yang menggunakan plasebo, penelitian ini dapat membantu mendukung klaim untuk efektivitas obat.

Sementara plasebo yang sebenarnya tidak memiliki efek pada penyakit, terkadang mampu memperlihatkan efek yang sangat nyata pada perasaan beberapa orang. Seberapa kuat efek ini mungkin tergantung pada berbagai faktor. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi efek plasebo termasuk:

Jenis penyakitnya.
Seberapa kuat pasien meyakini perawatan akan berhasil.
Jenis respons yang diharapkan oleh pasien.
Bentuk pesan positif yang disampaikan dokter tentang efektivitas pengobatan.
Gen juga dapat memengaruhi cara orang merespons terhadap pengobatan plasebo.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk merespons plasebo lebih kuat. Dalam penelitian tersebut, pasien yang memiliki variasi gen tinggi atau rendah yang mengontrol kadar dopamin di korteks prefrontal otak memiliki respons yang berbeda terhadap plasebo. Mereka yang memiliki versi gen dopamin tinggi lebih cenderung mengalami respons terhadap pengobatan plasebo daripada mereka yang memiliki versi gen dopamin rendah. Penelitian telah menemukan bahwa orang dengan versi tinggi-dopamin dari gen ini cenderung juga memiliki tingkat persepsi nyeri dan pencarian imbalan yang lebih tinggi.


Ketika menguji obat baru dan pendekatan pengobatan lainnya, para ilmuwan tertarik untuk mengetahui apakah pengobatan baru ini memiliki nilai untuk mengobati penyakit yang melebihi risiko potensial. Melalui penelitian mereka, mereka ingin mengetahui apakah pengobatan ini efektif, jenis efek samping yang mungkin dihasilkan, pasien mana yang paling diuntungkan dan apakah itu lebih atau kurang efektif daripada perawatan lain yang sudah tersedia.

Dengan membandingkan efek suatu pengobatan dengan plasebo, para peneliti berharap dapat menentukan apakah efek obat tersebut disebabkan oleh perawatan itu sendiri atau disebabkan oleh beberapa variabel lain. 

Sementara efek plasebo dapat memengaruhi perasaan pasien, penelitian lain menunjukkan bahwa efek plasebo tidak memiliki dampak signifikan pada penyakit yang mendasarinya. Sebuah studi yang meneliti dari lebih dari 200 penelitian yang melibatkan penggunaan plasebo menemukan bahwa tidak ada efek yang signifikan secara statistik dari intervensi plasebo di delapan kondisi klinis lain yang diselidiki dalam tiga percobaan: mual, merokok, depresi, kelebihan berat badan, asma, hipertensi, insomnia dan kecemasan. Sebaliknya, efek plasebo memiliki pengaruh pada hasil yang dilaporkan pasien, terutama persepsi mual dan nyeri.


Namun, penelitian lain yang dilakukan tiga tahun kemudian menemukan bahwa pada populasi yang sama, baik plasebo maupun perawatan memiliki efek yang serupa. Para penulis menyimpulkan bahwa plasebo ketika digunakan dengan tepat, berpotensi dapat bermanfaat bagi pasien sebagai bagian dari rencana terapi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel