Mempelajari Berbagai Temuan di Psikologi Olahraga
Teman-teman pasti setuju jika menonton
pertandingan olahraga itu seru dan menegangkan, apalagi jika yang bertanding
itu adalah tim favorit kalian. Ketika kondisi psikologis atlit dalam
pertandingan sudah goyah, mereka akan sering melakukan kesalahan sendiri yang berujung
pada kekalahan dan pada akhirnya penonton bakalan berkomentar tentang masalah mental.
Ya, mental sering kali menjadi alasan dan dikambing
hitamkan, selain skill tentunya. Kata-kata seperti “kalah mental” pasti tidak
asing bagi kalian, atau mental juara bagi pemenang. Sebenarnya mental dalam
olahraga itu seperti apa sih?
Jika merujuk pada istilah psikologi
yang dikaitkan dengan olahraga, sederhananya mental dapat diartikan sebagai
kemampuan mengelola diri sendiri yang mencakup fokus, motivasi, pikiran, ketenangan,
kecemasan, percaya diri, semangat dan lain sebagainya. Salah satu cabang
psikologi yang menangani ini adalah sport
psychology.
Dalam olahraga, sport psychologist merupakan bagian dari sport science yang terdiri dari dokter olahraga, fisioterapis, biomekanik,
fisiologis, nutrisionis, dan coach. Mereka memiliki tanggung jawab masing
masing dan saling bekerjasama untuk mengoptimalkan pencapaian seorang atlit. Lalu bagaimana sport psychologist bekerja? Para praktisi psikolog olahraga dalam
praktiknya ternyata menggunakan beberapa pendekatan psikologi positif. Apa
sajakah itu?
Mindfulness
Mindfulness dan gratitude merupakan
salah satu kajian psikologi positif yang sangat populer belakangan ini. Ternyata, mindfulnes juga dapat diterapkan di
olahraga. Penelitian yang dilakukan oleh Rooks dan koleganya pada tahun 2017
yang dimuat dalam journal of cognitive
enchachment melibatkan 100 partisipan
pemain sepakbola di universitas yang diberikan intervensi mindfulnes and
relaxational training. Peneliti menemukan bahwa keterlibatan besar dalam Mindfulness Training berhubungan dengan
kemampuan melindungi sustained attention
(kemampuan fokus untuk waktu yang cukup lama) selama periode pelatihan
intensif. Keterlibatan yang lebih besar dalam Mindfulness Training dan Relaxation
Training juga mampu melindungi penurunan kesejahteraan (well-being).
Temuan serupa juga dikemukakan oleh
peneliti asal Jepang, yaitu Amemiya dan Sakairi di tahun 2019, menemukan bahwa mindfulness secara positif dan terkait langsung dengan self-evaluation (kemampuan mengevaluasi
diri sendiri) terhadap performansi mereka. Untuk gratitude sendiri, penelitian
yang dilakukan oleh Gabana
dan koleganya di tahun 2017, mengemukakan
bahwa intervensi gratitude mampu
meningkatkan kesejahteraan (well-being) yang signifikan (state gratitude, sport satisfaction, social support) dan penurunan
yang signifikan ill-being (psychological distress, athlete burnout)
diamati setelah intervensi.
Self Talk
Tulisan Megan E. Brenta dan Adrienne
Leslie-Toogood yang dimuat dalam buku The
encyclopedia of positive psychology, mengemukakan bahwa literatur dalam psikologi
olahraga menunjukkan bahwa positive self-talk
bekaitan dengan keberhasilan seorang atlit, sementara negative self-talk seperti kata-kata “Saya tidak cukup baik ” berkontribusi
terhadap kecemasan yang dapat menghambat performansi. Salah satu strategi
populer yang dikembangkan oleh Beck dikenal sebagai cognitive restructuring, suatu teknik yang melibatkan dalam mengidentifikasi
pola negatif dalam berpikir dan belajar, yang kemudian diganti dengan hal realistis,
pernyataan yang mengokohkan diri, dan berorientasi pada keberhasilan. Misalnya,
seorang atlet yang berpikir, “Ini
tidak mungkin, saya khawatir akan kalah,” dapat menggantikan pemikiran itu
menjadi, “Ini akan menjadi tantangan, dan saya akan menampilkan yang terbaik
dari kemampuan yang saya punya”.
Ternyata psikologi positif juga mampu
memberikan kontribusi terhadap dunia olahraga. Prestasi olahraga di Indonesia tergolong belum stabil, kadang
baik dan kadang pula mengecewakan. Sebenarnya, Indonesia sudah sadar akan pentingnya
penerapan Sport Science, mungkin sisa
menunggu waktu saja. Bagi kalian yang tertarik untuk menjadi seorang sport psychologist semoga suatu hari
bisa memberikan kontribusi bagi dunia olahraga Indonesia yah!