Apakah Cemburu Tanda Cinta?: Penelitian Perihal Cemburu
INDOPOSITIVE.org—Cinta
adalah tema yang sering kali digunakan dalam membuat sebuah film, menulis
cerita, ataupun bahan dalam membuat sebuah lagu. Rasanya, sesuatu akan terasa
kurang tanpa hadir bumbu-bumbu cinta di dalam semua itu. Kebanyakan orang akan tertarik
ketika melihat sesuatu yang bertemakan cinta karena dianggap sebagai hal yang
berperan penting dalam kehidupan yang tentunya dapat menimbulkan kebahagiaan.
Cinta
merupakan kombinasi antara emosi, kognitif, dan perilaku yang memainkan peranan
penting dalam sebuah hubungan dekat. Hubungan dekat tidak hanya tercipta dari
kedekatan antara seorang wanita dan pria tetapi juga hadir dalam bentuk ikatan
pertemanan, orangtua dan anak maupun individu dengan lingkungan sosialnya. Hal
yang mendasari terciptanya cinta kepada orang lain adalah gairah, kedekatan
serta komitmen yang baik. Sternberg mengemukakan bahwa ketiga komponen itu
disebut dengan triangular model of love.
Pada saat ketiga komponen tersebut sama-sama kuat dan seimbang, maka akan tercipta
consummate
love.
Orang
yang sedang merasakan cinta akan menciptakan emosi dan mood yang positif. Namun
nyatanya berbicara cinta tidak melulu membawa kita kepada kebahagiaan ataupun
persaan menyenangkan lainnya. Seseorang bisa saja merasakan cinta pada hari ini
dan berubah menjadi benci di kemudian hari. Hal ini terjadi karena perasaan
cinta yang dimiliki berkurang dan bahkan rusak. Mengapa cinta bisa rusak? Apa
yang dapat merusak cinta?
Sebuah
penelitian dengan judul what do love and jealousy taste
like? yang dilakukan oleh Chan, Tong, Tan dan Koh pada tahun
2013 menjawab pertanyaan akan hal yang dapat merusak cinta. Partisipan yang
terlibat dalam penelitian diminta untuk memikirkan situasi yang pernah mereka
alami dimana mereka merasakan kecemburuan mendalam. Setelah itu mereka diminta
untuk mencoba sebuah produk dan memberikan penilaian terhadap produk tersebut.
Setelah itu, partisipan kemudian diminta untuk memikirkan situasi menyenangkan
yang pernah mereka alami dimana mereka merasakan cinta. Kemudian partisipan
kembali diminta untuk mencoba produk yang sama dengan sebelumnya dan kembali
memberikan penilaian terhadap produk tersebut.
Hasil
menunjukkan bahwa pada saat memikirkan situasi yang menimbulkan kecemburuan,
para partisipan akan menilai produk dengan rasa yang masam sedangkan pada saat
mereka diminta memikirikan situasi cinta yang pernah dirasakan, akan menilai
produk dengan rasa yang manis. Hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa
kecemburuan merupakan salah satu faktor yang membuat cinta menjadi rusak. Kecemburuan
merupakan perasaan sedih serta keprihatinan yang dirasakan ketika orang yang
kita cinta dan sangat kita perhatikan secara mendalam telah memberikan kasih sayang
dan kesetiaan yang dimiliki kepada orang lain dan bukan lagi kepada kita.
Sangat menyedihkan tentunya.
Dalam
hubungan dekat sebuah pasangan misalnya, ketika salah satu dari wanita ataupun
pria merasa cemburu, bukan tidak mungkin perasaan cinta yang dimiliki keduanya
akan berkurang bahkan rusak. Sama halnya dengan hubungan dekat dalam ikatan
pertemanan maupun orangtua dan anak, ketika salah satu pihak atau bahkan
keduanya merasa cemburu, cinta yang mereka miliki secara perlahan akan
berkurang dan bahkan rusak. Seringkali kita mendengar bila cemburu tanda cinta. Tapi kita perlu belajar dari penelitian ini. Bahwa jika ingin cinta awet, cobalah untuk belajar
untuk menghilangkan timbulnya rasa cemburu dengan pasangan.