3 Manfaat Pemaafan yang Penting Bagi Kesehatan Fisik dan Psikis Kita
INDOPOSITIVE.org—Apakah
anda pernah merasa memaafkan adalah sesuatu yang sulit dilakukan? Tentu saja, terkadang
ada yang sulit dimaafkan dalam kehidupan ini. Sulit menghindari kesalahan, namun
bukan berarti kita berhak melakukan kesalahan demi kesalahan. Di sebuah toilet
sebuah café, tertulis pesan – ada banyak kesalahan, jangan ulangi kesalahan yang
sama. Belum lagi jika kesalahan orang lain jatuh kepada kita, dan saat itulah
kita butuh belajar untuk memaafkan. Pun jika kita melakukan kesalahan, ada
masanya, kita butuh memaafkan diri sendiri.
Tapi
mari kita lihat bagaimana maaf secara umum, memberikan berbagai dampak bagi
diri kita. Kita tentu paham jika maaf menjadi sesuatu yang penting dalam hubungan
kita dengan orang lain, namun dengan tiga alasan di bawah ini, kita bisa
belajar setidaknya untuk mengatasi pertanyaan pembuka di atas. Meski
sebenarnya, ada lebih dari tiga manfaat yang dapat kita temukan. Sejumlah hal di
bawah ini kami susun berdasarkan sebuah meta-analisis dari Kyler R. Rasmussen
beserta rekannya yang berasal dari Kanada. Judul penelitian tersebut
dipublikasikan baru-baru ini, 11 Januari 2019 di Journal Psychology and Health;
dengan judul Meta-analytic connections
between forgiveness and health: the moderating effects of forgiveness-related
distinctions.
Nah, inilah tiga manfaat pemaafan.
Nah, inilah tiga manfaat pemaafan.
Pertama, memaafkan baik
untuk kesehatan jantung.
Pemaafan penting untuk jantung. Satu penelitian dari Journal of Behavioral Medicine menjelaskan bahwa pemaafan berhubungan dengan penurunan denyut jantung dan tekanan darah serta menghilangkan stres. Ini memberikan manfaat kesehatan jangka panjang bagi jantung dan kesehatan kita secara keseluruhan.
Kedua, memaafkan menjadi
cara untuk sehat secara menyeluruh.
Penelitian
lainnya menjelaskan bahwa pemaafan berhubungan positif dengan lima ukuran
kesehatan: gejala fisik, obat yang digunakan, kualitas tidur, kelelahan, dan
keluhan somatik. Tampaknya pengurangan dampak negative (gejala depresi),
penguatan spiritualitas, manajemen konflik, dan penghilangan stres yang
ditemukan melalui pemaafan semua memiliki dampak signifikan pada kesehatan
secara keseluruhan.
Ketiga, pemaafan
memberikan efek pada perilaku orang lain terhadap kita.
Penelitian ketiga, yang juga ditemukan dalam Buletin Personality and Social Psychology, menemukan bahwa pemaafan tidak hanya memulihkan pikiran, perasaan, dan perilaku positif terhadap pihak yang tersinggung (dengan kata lain, pemaafan mengembalikan hubungan ke keadaan positif sebelumnya), tapi manfaat dari memberi maaf juga berdampak pada perilaku orang lain.
Pemaafan
juga dikaitkan dengan kesukarelaan, donasi untuk amal, dan perilaku altruistik lainnya.
Dari
meta-analisis tersebut yang menghimpun sebanyak 463 artikel, memberikan kesimpulan
bahwa pemaafan memberikan efek lebih besar terhadap kondisi psikologis
seseorang dibandingkan kondisi fisik. Meski sebenarnya, dari indikator kesehatan
kardiovaskular (misalnya, detak jantung dan tekanan darah) juga memberikan
pengaruh yang cukup kuat. Dan dari tiga hal yang dijelaskan di atas, kita bisa belajar bahwa pemaafan baik untuk
tubuh, hubungan, dan situasi anda. Itulah alasan yang cukup meyakinan siapa pun
untuk memaafkan.