Menemukan Rahasia Agar Cinta Awet Meski Hubungan Telah Bertahun-tahun Lamanya



INDOPOSITIVE.orgSetelah kita melihat dua jenis cinta, mungkin kita akan bertanya-tanya, bagaimana konsep tersebut berlaku dalam kehidupan sehari-hari kita? Atau beberapa orang mungkin bertanya, mana yang lebih baik antara dua jenis cinta tersebut? Sekiranya, dua jenis cinta dari penjelasan sebelumnya hanyalah satu dari sejumlah teori cinta yang ada dalam teori psikologi cinta. Namun, mari kita melihat bagaimana dua jenis cinta itu memberikan pengaruh pada kehidupan kita.

Pada kenyataannya, kita mungkin lebih merasakan passionate love di masa awal hubungan bersama pasangan. Seiring berjalannya waktu semua itu kemudian berkembang dan tumbuh menjadi bentuk cinta yang lebih intim, yaitu compassionate love. Bentuk cinta itu mungkin tidak ditandai dengan hasrat, keinginan menggebu atau obsesi seperti yang ada pada bentuk passionate love. Bagaimana pun bentuk dari compassionate tidak seperti lagi dengan kemungkinan hadirnya perasaan lemah lembut, ikatan kuat, persahabatan dan kehangatan bersama dengan pasangan.

Begitu kita telah membentuk cinta dalam bentuk compassionate, bukan berarti kita tidak akan mengalami kondisi serupa dengan sebelumnya. Perubahan rasa cinta atau bentuk tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan baru, apakah hubungan yang lama masih mampu memunculkan sisi romantis dari cinta itu sendiri? 

Bianca P. Acevedo dan Arthur Aron dari Stony Brook University mencoba menjawab pertanyaan itu. Mereka mengkaji sebanyak 25 penelitian tentang hubungan cinta. Dan mempublikasikan temuan mereka dalam jurnal yang berjudul “Does a Long-Term Relationship Kill Romantic Love?” Beberapa penelitian membuktikan bahwa  cinta yang romantis ditandai dengan intensitas, ikatan dan ketertarikan seksual (namun tanpa ada komponen obsesif yang sering terjadi pada tahap awal hubungan) memiliki hubungan dengan harga diri yang lebih tinggi, kebahagiaan, dan kepuasan pernikahan. Secara umum, kita mungkin pernah menemukan pasangan suami istri yang bertahan hanya karena alasan anak dan tak memperlihatkan rasa cinta yang seperti dulu lagi terhadap satu sama lain. Hasrat itu perlahan berkurang bahkan menghilang, namun belajar dari temuan meta-analisis tersebut, anggapan bahwa hubungan yang telah bertahun-tahun mampu menghilangkan romantisme hubungan tidak sepenuhnya tepat. Secara umum, kepuasan pernikahan serta kebahagiaan pasangan mampu membangun hubungan yang lebih baik.

Temuan-temuan seperti ini menunjukkan bahwa hubungan yang paling kuat dan paling langgeng mungkin adalah hubungan di mana orang dapat menemukan keseimbangan antara cinta dalam bentuk compassionate dan passionate.

Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk membangun hubungan untuk tetap terjaga dan romantis? Sulit dipungkiri bila sebuah hubungan mungkin kehilangan rasanya bila taka da usaha bersama. Gairah atau hasrat sewaktu di tahap awal tentu berbeda dengan usia hubungan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Tapi dalam beberapa pasangan, hal tersebut berhasil diatasi dengan baik. Melawan kebiasaan atau keluar dari rutinitas bisa menjadi salah satu kuncinya. Dengan itu, kita bisa melakukan hal baru bersama-sama, berjalan atau berpergian bersama mengunjungi beberapa tempat, memasak bersama, berbelanja, atau sekadar menghabiskan sore dengan minum teh bersama bisa menjadi langkah membangun hubungan sehangat dulu lagi. Setiap pasangan memiliki caranya masing-masing. Dan selagi cinta, semestinya jalan untuk menemukan rahasia itu akan selalu terbuka dan terbentang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel