Sejauh Mana Hubungan Layak Dipertahankan? 4 Tanda Ini Penting Kamu Ketahui!
INDOPOSITIVE.org — Suatu hubungan selayaknya
menjadi sumber kebahagiaan karena rasa kasih sayang, ketenangan, dan
kenyamanan, hingga terkadang, dalam waktu tertentu kita harus menyadari bahwa
hubungan akan lebih membahagiakan jika dihentikan.
Perasaan ingin bertahan tentu
akan hadir mempertimbangkan bahwa kita telah meluangkan banyak waktu bersama,
mengorbankan berbagai hal, namun kadang
kita pun mesti menyadari bahwa pengorbanan melepaskan adalah jalan yang paling
mungkin untuk menemukan kebahagiaan.
Dr. John Gottman seorang
peneliti psikologi sekaligus terapis yang telah menekuni kajian mengenai cinta
dan hubungan selama 26 tahun. Ia juga sekaligus pendiri The Gottman Institute.
Dalam salah satu penelitiannya Gottman menemukan bahwa terdapat 4 ciri khusus
yang dapat menjadi tanda bahwa suatu hubungan sedang dalam masa krisis menuju
perpisahan. Gottman menyebutnya The Four Horsemen.
1. Criticism
Mengecam pasangan kamu tentu saja berbeda dengan
memberikan kritik atau komplain. Kecaman terkesan menuduh dan menganggap
pasangan tidak peduli terhadap apapun selain diri sendiri. Percakapan mungkin
akan seperti ini:
Complain: “Kalau ada keperluan lain di luar jadwal
biasanya seharusnya kamu memberi kabar, karena saya tidak tahu apa yang
sebenarnya terjadi, saya mudah cemas jika tidak ada kabar seperti hari ini ”
Criticism: “Kamu pikir hal seperti ini biasa saja. Tapi itu menunjukkan ketidak pedulianmu terhadap orang lain. Kamu memang egois! ”
2.
Contempt
Memberikan respon tidak hormat kepada pasanganmu juga
menjadi pertanda yang tidak baik. Perilaku kecil seperti mengejek, merendahkan
atau meremehkannya, baik secara verbal maupun non-verbal. Hal ini dilakukan
pasangan untuk menunjukkan bahwa ia lebih superior dibandingkan pasangannya,
misalnya, ia akan mengatakan “ Oh! Jadi kamu pusing karena pekerjaanmu? Saya
melakukan semua hal di rumah, lalu pergi bekerja dan sekarang kamu yang
mengeluh! Dasar tidak tahu diri!”
3.
Defensiveness
Menghindar dari tanggungjawab dan menyalahkan pasangan
adalah hal yang tentunya buruk. Kebiasaan seperti ini biasanya muncul saat
merespon sebuah perilaku criticism dari pasangan. Misalnya mengelak dari sebuah
awal pertengkaran dan defensive akan mengobarkan api yang lebih besar, “Saya
memang akan terus lelah karena kamu mengomel setiap saat! Sementara saya bekerja
kamu juga masih seperti itu, kamu tahu saya banyak pekerjaan harusnya kamu urus
saja pekerjaanmu dan jangan banyak komentar”
4.
Stonewalling
Diam
dan tidak merespon saat terjadi situasi yang tidak baik juga sangat berbahaya.
Pasangan yang terdera oleh berbagai contempt biasanya akan melakukan hal ini.
Saat terjadi pertengkaran, pasangan yang putar balik dan meninggalkan
pasangannya begitu saja atau menyibukkan diri dengan hal lain akan menjadi
perilaku yang juga menyebalkan dalam suatu hubungan. Mungkin, jika mengetahui
akan melakukan stonewalling, sebaiknya seseorang harus berkata dengan lebih
baik. “Saya benar-benar marah dan sangat tidak baik untuk berdebat dan
mengambil pendapat saat seperti ini. Mungkin kita butuh waktu untuk diam
sejenak dan membicarakannya dilain waktu. ”
Kamu sebaiknya mengenali The
Four Horsemen tersebut. Melakukan antisipasi tentulah jauh lebih penting.
Namun, jika kamu penasaran ingin mengetahui kondisi hubungan kamu dengan
pasangan, apakah layak dipertahankan atau tidak, atau ragu dalam mengambil
keputusan move on karena banyak pertimbangan. Kamu bisa mencoba mengetahui
secara langsung melalui kuis dalam link berikut ini.
Cinta adalah kekuatan yang
sangat hebat, hingga kamu bisa jadi tidak percaya bisa melakukan hal luar biasa
namun kamu bisa melakukannya. Membuat
segalanya indah bersama atau meninggalkan si dia.