Salah Satu Rahasia Melawan Prokrastinasi Yang Kita Miliki



INDOPOSITIVE.org Seberapa sering anda menunda melakukan ini dan itu? Dalam psikologi, prokrastinasi berarti tindakan mengganti tugas penting dengan sesuatu yang biasa saja, sehingga pada akhirnya tugas penting pun tertunda. Psikolog sering menyebut perilaku ini sebagai mekanisme yang mencakup kecemasan dan berhubungan dengan memulai atau menyelesaikan tugas atau keputusan apapun. Prokastinasi selalu menjadi lawan kita, yang semestinya dapat kita kalahkan. Pasalnya, semakin sering menunda sesuatu, maka masalah baru pun akan muncul dan menumpuk. Beberapa orang malahan berpikir jika prokrastinasi menjadi sesuatu yang khas dari dirinya. Padahal jika seseorang mampu melawannya, ada proses bekerja yang lebih baik. Seringkali saat bermasalah dengan prokrastinasi adalah seringnya kita menyalahkan diri atas sesuatu yang tak dapat kita atasi. 

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Michael J.A. Wohl bersama keluarganya memperlihatkan sebuah temuan yang menarik. Temuan penelitian tersebut meminta kita untuk berhenti menyalahkan diri dan mencoba memaafkan diri atas penundaan tersebut. Partisipan penelitian ini merupakan mahasiswa baru yang berjumlah 119 partisipan yang terdiri dari 49 laki-laki dan 70 perempuan. Peneliti mengamati kondisi di ujian mid-semester pertama dan mid-semester kedua yang partisipan lalui untuk melihat efek prokrastinasi dan pemaafan diri (self forgiveness). Kira-kira bagaimana hasil penelitian ini?

Hasilnya adalah para partisipan yang mengalami prokrastinasi di mid semester pertama secara signifikan tidak akan mengalami prokrastinasi yang berulang di mid semester kedua bila mereka beristirahat. Secara umum, kita mungkin berpikir jika terlalu sering istirahat atau menunda kembali itu malah akan memperparah keadaan. Kita bahkan bisa mengalami prokrastinasi yang lebih parah. Akan tetapi, dalam penelitian ini hal praktis yang bisa kita dapatkan adalah, pemaafan diri menjadi sebuah rahasia untuk melawan prokrastinasi selanjutnya. Pasalnya, dengan cara istirahat yang menjadi hasil dari pemaafan diri, membuat kita secara tidak langsung mengumpulkan energi untuk kembali berfokus. Dibanding terus terbawa dan terperangkap dalam suasana prokrastinasi yang tak berujung. 

Coba bayangkan, bila kita mengalami prokrastinasi dan yang kita lakukan hanyalah menyalahkan diri sendiri. Situasi tersebut kemungkinan akan memperburuk suasana. Fokus terpecah dan energi semakin berkurang. Hal yang dapat kita lakukan adalah dengan cara mengenali prokrastinasi yang kita miliki dan berusaha memaafkan diri atas hal tersebut lalu kembali mengumpulkan energi dan fokus. Sebuah pemaafan diri juga secara tidak langsung memberikan ruang pada diri sendiri untuk berdamai dan belajar menerima kegagalan yang ada. Tapi bukan berarti, mudah memaafkan diri kemudian membuat kita melakukan kesalahan yang berulang. Kecuali, kita adalah orang-orang yang tak mampu belajar dari kesalahan, barangkali pemaafan diri pun tak berguna sama sekali. 

Referensi:

Wohl, M. J., Pychyl, T. A., & Bennett, S. H. (2010). I forgive myself, now I can study: How self-forgiveness for procrastinating can reduce future procrastination. Personality and Individual Differences, 48(7), 803-808.
 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel