3 Manfaat Harapan dalam Kehidupan Kita
INDOPOSITIVE.org — Dalam kehidupan
sehari-hari, kita seringkali mendengar atau memiliki harapan tersendiri untuk
sesuatu hal. Tapi apakah kita sudah memahami bagaimana konsep harapan itu
sendiri dalam bidang psikologi? Sejauh mana kita membutuhkan harapan dan
bagaimana manfaatnya? Berikut tiga manfaat harapan dalam kehidupan kita selama
ini:
Pertama, harapan dapat
menjadi penentu kualitas hubungan
Harapan memiliki banyak manfaat dalam hidup
kita, salah satunya mampu memperbaiki kualitas hubungan1. Ervi A. Sembiring
bersama Rahma Fauzia melakukan penelitian di etnik Batak. Pada penelitian tersebut, terdapat tiga
responden penelitian yang memiliki harapan terhadap kesuksesan perkawinannya, ketiganya
berada pada suku yang melarang perkawinan semarga. Hal tersebut akan
menimbulkan konflik interpersonal serta mendapat sanksi sosial seperti
pengucilan dan pandangan negatif terhadapat masyarakat. Pada titik ini
harapan akan bekerja dan mencoba melewati berbagai tantangan yang dihadapi.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, harapan yang tinggi mampu mengembangkan pathway thingking dengan kata lain individu
dengan harapan yang tinggi dipenuhi dengan energi mental dan memiliki langkah-langkah
dalam mencapai tujuan. Selain hal tersebut, agency thingking atau motivasi dalam diri dan dukungan sosial
serta kontrol yang dimiliki ketiganya membantu mengembangkan harapan akan
kesuksesan perkawinannya. Pada akhirnya, hubungan pernikahan mereka
berhasil berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Kedua, harapan memberi kekuatan saat menghadapi
masalah
Harapan juga berkaitan banyak dengan stessor
dan emosi. Hasil penelitian Sun, Kokmum dan Wang di tahun 20112 yang berjudul A Validation study on a
new chinese version of the dispositional hope scale menjelaskan bahwa harapan mampu menekankan
peran dari hambatan, stressor, dan emosi. Ketika menjumpai hambatan yang
menghalangi pencapaian tujuan, individu akan menialai kondisi tersebut sebagai
sumber stress. Persepsi mengenai keberhasilan pencapaian tujuan akan mendorong
emosi positif sehingga individu akan mendapat energi yang mengarah pada tujuan
dan langkah mencapai tujuan tersebut. Jadi, harapan bisa menjadi
sumber penggerak untuk melewati masa-masa kritis dalam kehidupan kita.
Ketiga, harapan
membawa kita menuju tujun hidup yang lebih baik.
Menurut Synder (2000) selain pathway thingking dan agency thingking, hal yang penting
lainnya yakni goal atau tujuan. goal yang menjadi target tindakan mental
yang menghasilkan komponen kognitif. Tujuan harus bernilai kepada individu agar
menempati posisi sadar, baik jangka pendek, maupun target yang memerlukan waktu
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Selain itu tujuan dapat berupa apporoach-oriented in nature (sesuatu
hal yang postif di harapkan untuk terjadi) atau preventativein nature (sesuatu yang negatif yang diinginkan tidak
terjadi lagi)3.
Manusia yang sejatinya lekat dengan
keinginan-keinginan, dan rencana sudah sepatutnya mampu mengintospeksi diri.
Harapan yang kita target bukan cuma sekedar menginginkan sesuatu terjadi,
melainkan kita seharusnya mampu menyusun langkah-langkah panjang terhadap
keinginan tersebut. Di samping itu, seharusnya kita mampu lebih jauh memandang bahwa langkah
yang akan diambi merupakan sesuatu yang dapat kita jangkau disekitar kita. Dan
yang terpenting, yakin terhadap apa yang kita harapkan mampu kita lakukan. Perihal kapan waktu yang tepat untuk berharap, akan kita bahas di lain waktu.
Referensi:
Sembiring, E.A & Fauzia, R.
(2012). Hope
of marital success in individuals who did the sameclan marriage in Batak
ethnic.Journal Predicara, 1 (2) 1-11
Sunqiwu,
Kokmun, and Wang, C. (2012). A Validation study on a new chinese version of the
dispositional hope scale. Journals Permissions,45(2) 133–148
Snyder, C. R. (Ed.). (2000).
Hypothesis: There is Hope. Dalam C. R. Snyder (Ed). Handbook of hope: Theory,
measures, and application (pp. 3- 21). San Diego, CA: Academic Press.