Prediksi: Masa Lalumu Adalah Masa Depanmu


INDOPOSITIVE.org — Katanya masa lalu itu menyakitkan. Masa lalu itu sangatlah berguna untuk merencanakan masa depan. Menjalani kehidupan ini kita selalu memikirkan dan mempersiapkan diri untuk hidup esok hari. Berpikir dan mempersiapkan diri untuk masa depan kita tak pernah lepas dengan prediksi apa yang akan terjadi pada kehidupan kita.



Di samping itu kita juga selalu merencanakan sesuatu dengan rekan atau teman. Tapi sering kita memprediksi masa  depan dan pada kenyataanya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Mengapa demikian? 

Hal ini telah dibuktikan dari hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh  Wilson, T. D., & Gilbert, D. T.  yang dipublikasikan tahun 2003 dengan judul Affective forecasting. Advances in Experimental Social Psychology

Hasil tersebut menunjukkan bahwa prediksi diri sendiri untuk prestasi dan hasil masa depan penuh dengan kesalahan dan bias. Ini didukung oleh penelitian Dunning beserta timnya, Hawed self-assessment: Implications for health, education, and the workplace. Psychological Science in the Public Interest” pada tahun 2004 bahwa individu cenderung terlalu optimis dalam memprediksi diri sendiri sehingga cenderung menyimpang terhadap realitas.

Oleh karena itu, Helzer dan timnya melakukan penelitian yang berjudul  Why and When Peer Prediction Is Superior to Self-Prediction: The Weight Given to Future Aspiration Versus Past Achievemen pada tahun 2014 untuk mengetahui, mengapa seseorang dalam memprediksi masa depan cenderung menyimpang. 

Dalam penelitian ini,  terdapat dua varibel (harapan masa depan dan prestasi masa lalu) melibatkan 294 peserta dengan tiga studi, di mana setiap peserta memprediksi dengan harapan masa depan dan prestasi masa lalu untuk ujian selanjutnya.

Hasilnya menunjukkan bahwa seseorang membuat prediksi dengan melihat masa lalu akan lebih akurat daripada melihat hasil harapan yang diinginkan untuk masa depan. Ketika kita hanya mengharapkan hasil yang baik untuk masa depan tanpa melihat apa yang telah kita lakukan di masa lalu akan membuat kesalahan dan bias, seperti hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. 

Di dalam berbagai literatur psikologi pun mengungkapkan bahwa masa lalu akan membuat seseorang lebih bijaksana dalam membuat harapan untuk masa depan. Karena masa lalu kita berperan dalam membuat perencanaan untuk tidak over optimis dan bias guna keberhasilan dan kesukses kita hari esok dapat tercapai. 

Dalam penelitian yang sama dari Helzer mengungkapkan bahwa dengan mempertimbangkan masa lalu untuk membuat prediksi masa depan dapat menghindari over optimis, sehingga prediksi akan lebih akurat.

Semua orang pasti mempunyai masa lalu, entah masa lalunya penuh kebahagiaan, penuh kesedihan, masa lalu dengan kegagalan atau kemenangan. Masa lalu itu yang pada dasarnya membentuk hidup yang kita jalani. 

Hingga hidup saat ini dapat menjadi berwarna. Maka, belajar dari masa lalu, begitu penting untuk merencanakan masa depan menjadi kenyataan. Namun, seperti pesan Dombledor (Harry Potter) “Janganlah hidup di dalam masa lalu dan melupakan kehidupan nyata karena akan membuat hidup kita menjadi terpuruk.”





Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel