Apa yang Membuat Remaja Berbahagia?
INDOPOSITIVE.org — Ada
beragam alasan kebahagiaan. Penelitian kebahagiaan mulai berkembang sejak dua dekade
terakhir. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kekayaan akan memberikan
kebahagiaan. Namun ada juga yang membantah hal tersebut, bahwa kekayaan tidak
berhubungan dengan kebahagiaan. Ada pula penelitian yang menjelaskan jika
kebahagiaan dipengaruhi oleh spiritualitas yang tinggi. Ada banyak hal yang
sebenarnya dapat membuat seseorang merasa bahagia. Tentu, jika pertanyaan “Apa
yang membuatmu bahagia?” dilontarkan kepada anda, aka nada jawaban yang
berbeda. Barangkali anda berpikir jika kekayaan adalah kebahagiaan, atau
spritualitas adalah kebahagiaan. Atau jawaban lain yang belum terpikirkan.
Namun,
mari kita melihat penelitian yang dilakukan oleh Primasari dan Yuniarti yang
dipublikasikan pada tahun 2012 dengan judul, “What make teenagers happy? An
exploratory study using indigenous psychology approach.” Penelitian tersebut
bercerita tentang sejumlah hal yang membuat remaja bahagia. Menggunakan
pendekatan psikologi indigenous, peneliti mengambil data dari 467 siswa SMA di
Jogjakarta.
Terdapat
tiga poin penting yang menjadi temuan dalam penelitian tersebut. Temuan
pertama, sebanyak 50,1% mengemukakan bahwa hal yang membuat mereka bahagian
adalah hubungan dengan orang lain yang meliputi peristiwa bersama keluarga,
hubungan dengan teman-teman, serta kegiatan yang terkait dengan cinta dan
dicintai. Temuan kedua, sebanyak 32,67% mengatakan bahwa self-fulfillment menjadi hal yang penting untuk membuat mereka
bahagia. Hal itu terdiri kegiatan yang berhubungan dengan prestasi, penggunaan
waktu luang, dan uang. Temuan ketiga, 9,63% memberikan jawaban akan hubungan
dengan Allah mampu memberikan kebahagiaan. Hal tersebut berkaitan dengan
peristiwa spiritual yang melibatkan remaja dan Tuhan.
Penelitian
ini menguatkan temuan sebelumnya yang dilakukan oleh Uchida bersama timnya yang
dipublikasi tahun 2004 dengan judul Cultural
constructions of happiness: Theory and empirical evidence. Hasil penelitian
tersebut menjelaskan bahwa pendorong utama orang Asia dalam berbahagia adalah menemukan
titik masyarakat komunal. Mereka fokus pada ikatan dan hubungan, dengan kata
lain kebersamaan menjadi kunci kebahagiaan dalam budaya timur. Hal tersebut
dibuktikan oleh penelitian yang sebelumnya kita bahas, bahwa 50,1% subjek
mengemukakan bahwa kebahagiaan mereka berasal dari kebersamaan serta hubungan
dengan orang lain.
Suatu
hari jika anda tiba-tiba merasa tidak bahagia, barangkali mencoba mencari
kebahagiaan dengan meningkatkan hubungan dengan orang lain (entah keluarga,
teman, saudara). Beberapa orang menemukan bahagianya dengan cara seperti itu.
Mungkin juga anda akan demikian. Selamat mencoba dan jangan lupa bahagia!