Melihat Efek Tidur Pada Daya Ingat Kita
INDOPOSITIVE.org — Kegiatan
sehari-hari yang sangat menyita waktu dan pikiran menjadi rutunitas yang normal
pada usia muda, namun “mudah lupa” pada usia muda bukanlah hal yang normal
terjadi. Dalam dunia medis, peristiwa ini dikenal dengan Short Term Memory Lost atau Short
Memory Syndrome (SMS). SMS sering kali membuat penderita melupakan tindakan
yang baru saja dilakukannya atau lupa pada suatu kejadian yang juga baru
terjadi. SMS disebabkan oleh adanya penurunan daya ingat sehingga penderita
langsung menghilangkan rekam jejak informasi yang diterima memori otak.Kondisi SMS
bisa disamakan dengan melemahnya daya ingat atau kepikunan yang terjadi pada
orang yang lanjut usia.
Kebanyakan
orang beranggapan bahwa melemahnya daya ingat atau kepikunan biasanya dialami
oleh orang yang telah lanjut usia. Namun kenyataannya, saat ini menurunnya
kualitas daya ingat juga bisa terjadi pada usia muda. Beberapa
pemicu bisa menjadi penyebab terjadinya kepikunan pada usia muda. Seperti: beban
aktivitas yang tinggi dan berat di usia muda, adanya peredaran darah ke otak
yang terganggu, teknologi masa kini yang semakin canggih sehingga otot dan otak
tidak lagi digunakan secara maksimal sehingga daya ingat pun menurun, serta
penyebab lain yang kadang diabaikan seperti tidur.
Tidur
merupakan kebutuhan dasar yang mutlak dan harus dipenuhi oleh semua orang.
Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh baru dapat berfungsi secara
optimal. Potter & Perry mengatakan bahwa tidur merupakan proses
fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari
keterjagaan. Pada penilitian tahun 1984 yang dilakukan Oswold, tidur ternyata sangat diperlukan untuk memperbaiki
proses biologis secara rutin karena selama tidur tubuh melepaskan hormon
pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan memperbaharui sel epitel dan sel
khusus seperti sel otak.
Japan Epidemiology Association
mengatakan bahwa orang yang tidur selama 6 sampai 8 jam dalam sehari akan
memiliki usia yang lebih panjang dan ingatan yang kuat dari pada orang yang
tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam perhari. Penelitian lain menunjukkan
bahwa dibutuhkan setidaknya 6 jam tidur untuk daya ingat berfungsi pada potensi
maksimumnya dan tidur malam yang cukup mempengaruhi fungsi daya ingat seseorang.Selain
tidur malam yang cukup, ternyata tidur pada siang hari juga ikut andil dalam
memberikan kualitas pada daya ingat. Ketika kita tidur siang maka sekresi Human
Growth Hormone (HGH) bekerja lebih maksimal.
Hormon
ini dapat membantu menumbuhkan 1 serabut otak yang berkaitan dengan kemampuan kognisi.
Berdasarkan penelitian Konen,
orang yang tidur siang memiliki daya
fokus dan konsentrasi yang tinggi, sehingga mereka dapat menangkap informasi
dengan lebih baik dan menyimpannya dalam kotak memori. Sama halnya pada penelitian lain yang telah membuktikan bahwa
terdapat manfaat dari tidursiang bagi perkembangan kognitif utamanya daya
ingat. Seorang pakar Psikologi anak, Rebecca
Spencer, juga mengatakan bahwa tidur siang penting bagi otak, untuk mengumpulkan
ingatan dan pembelajaran. Sangat penting untuk tidak mengabaikan waktu tidur
kita dalam sehari. Jika kita meinginkan daya ingat yang
berkualitas maka cukupkan tidur pada malam dan siang hari.