6 Pertanyaan Untuk Memahami Apakah Anda Benar-Benar Sedang Jatuh Cinta
INDOPOSITIVE.org — Jatuh
cinta adalah pengalaman yang menyenangkan. Setiap orang yang merasakan indahnya
jatuh cinta akan menyimpannya dalam ingatan yang begitu kuat dan terjaga. Tapi bagaimana dengan sebaliknya, sebelum anda keliru dengan perasaan itu, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu. Namun,
ada kalanya kita tak pernah benar-benar yakin apakah kita sedang jatuh cinta
atau tidak sama sekali. Kali ini, kami akan memberikan sejumlah penelitian yang
membantu kita dalam mengetahui tentang perasaan yang kita alami.
Melalui
beberapa penelitian, kita dapat mencoba menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini;
1.
Apakah anda tiba-tiba melakukan hal yang baru?
Bagi
yang sedang jatuh cinta, ia akan tiba-tiba menjadi seseorang yang berbeda. Ia
akan mencoba makanan baru, menonton acara baru, atau mencoba kegiatan baru
seperti berjalan, merawat tanaman, dan melakukan sejumlah aktivitas yang belum
dilakukan. Hal ini didasari dari penelitian Aron, Paris, & Aron pada tahun
1995 yang berjudul “Falling in love:
Prospective studies of self-concept change.” Diri seseorang yang sedang
jatuh cinta, cenderung berubah dan dibuktikan dengan hal baru yang tiba-tiba ia
lakukan atau rutin dilakukan.
2.
Apakah anda akhir-akhir ini sedikit merasa tertekan atau stres?
Dalam
penelitiannya yang berjudul “Hormonal
changes when falling in love. Psychoneuroendocrinology” di tahun 2004 dua
peneliti yakni Marazziti & Canale menjelaskan temuannya. Bahwa pengalaman
jatuh cinta itu menyebabkan hormon stres kortisol menjadi meningkat. Jadi jika anda cemas, tegang atau gelisah,
respon tersebut adalah hal normal ketika kita sedang jatuh cinta pada seseorang.
3.
Apakah anda merasa begitu termotivasi untuk selalu bersama dengannya?
Pada
saat jatuh cinta, ada yang berubah di dalam otak. Penelitian yang dilakukan
pada tahun 2005 oleh Fisher, Aron & Brown dengan judul “Romantic love: an fMRI study of a neural
mechanism for mate choice,”
memperlihatkan bahwa terdapat area yang kaya akan dopamin pada otak saat
pertama kali jatuh cinta. Area itu dianggap sebagai “reward system” bagi otak
dan berfungsi untuk memotivasi seseorang yang jatuh cinta. Namun setelah
pasangan menjalin hubungan cinta, intensitas emosi ini cenderung menurun.
4.
Apakah orang yang kau cintai akan membalas perasaanmu?
Jika
kamu seorang perempuan, dan kamu merasa sedang jatuh cinta, anda akan tertarik
untuk mengetahui apakah perasaan itu berbalas atau tidak. Penelitian yang
berjudul “Interpersonal Variability of the Experience of Falling in Love” pada
tahun 2015 oleh Sanz Cruces et al., memberikan gambaran tersebut. Bahwa
perempuan lebih cenderung untuk menahan emosi mereka sampai percaya bahwa
perasaannya berbalas. Perempuan cenderung berpikir bahwa perasaannya berbalas
dibandingkan cara berpikir laki-laki, sehingga hal tersebut membuat keputusan
perempuan cenderung mampu mengubah perasaan itu menjadi sebuah hubungan.
5.
Apakah Anda tergoda untuk mengatakan, "Aku mencintaimu"?
Tidak
semua orang berani mengatakan “aku mencintaimu.” Meskipun ada yang berharap
jikalau perempuan lebih dulu mengucapkan itu, namun penelitian menunjukkan
bahwa laki-laki cenderung untuk mengatakannya lebih awal. Laki-laki juga
cenderung jatuh cinta lebih cepat. Penelitian
ini di tahun 2011 dengan judul “Women and men in love: who really feels it and
says it first?” oleh Harrison & Shortall.
6. Apakah kau mencurahkan lebih
banyak hal kepada dia?
Salah
satu ciri pasangan yang sukses adalah mencurahkan segalanya - semua waktu,
tenaga, emosi, dll. Hal ini dibuktikan dari penelitian "Commitment and
satisfaction in romantic associations: A test of the investment model" di tahun
1980 oleh Rusbult. Orang jatuh cinta akan meningkatkan perhatian lebih pada seseorang,
yang nantinya akan berdampak pada hubungan mereka, serta komitmen dan
stabilitas hubungan.
*
Sebagai
kesimpulan, jatuh cinta adalah pengalaman yang unik dan juga punya banyak
pertanyaan. Saya rasa, jika anda tak memulai dan menjalani hubungan dengan
banyak pertanyaan, itu juga dapat menjadi sesuatu yang berpengaruh untuk
hubungan anda. Saya belum menulis dugaan ini lantaran belum dibuktikan secara
ilmiah, tapi ada kalanya cinta tak mengenal hal-hal di atas. Ia lahir dengan
cara yang kadang tak dapat peneliti jelaskan. Kehadiran tulisan ini hanya
sebagai bantuan sederhana untuk anda yang sedang mempertanyakan perasaan anda
sendiri.