Melihat Religisiutas dan Spritualitas
INDOPOSITIVE.org -Deepak
Chopra mengatakan jika agama adalah keyakinan dalam pengalaman orang lain.
Spiritualitas adalah memiliki pengalaman Anda sendiri. Beberapa orang
seringkali menganggap bahwa religus sama saja dengan spritualitas. Namun,
sebenarnya kedua hal tersebut adalah
berbeda.
ilustrasi |
Berikut
beberapa perbedaan antara Religiusitas (agama) dan Spritualitas:
1. Agama membuat anda terarah,
Spritualitas membuat anda bebas.
Agama
memberitahu kita untuk mengikuti sejumlah aturan atau ideologi dalam mematuhi
aturan tertentu, jika tidak dilaksanakan akan mendapat ganjaran. Kita akan
berbicara tentang pahala dan dosa. Sedangkan spiritualitas memungkinkan anda
untuk mengikuti hati, apa yang dirasakan dengan benar.
2. Agama terpisah dengan agama lain,
Spritualitas sebagai kesatuan
Di
dunia ada banyak agama dan semuanya membawa kisah yang menurut mereka benar.
Spritualitas melihat kebenaran dalam seluruhnya dan menyatakan benar walaupun
ada perbedaan dan keunikan masing - masing.
3. Agama memberikan kebenaran,
Spritualitas Membiarkan Anda Mencari
Agama
memberitahu kita apa yang harus percaya dan apa yang benar. Spiritualitas
memungkinkan kita menemukannya sendiri dan memahaminya dengan cara unik kita
sendiri. Ini memungkinkan kita terhubung dengan kualitas terbaik kita dan
melihat pikiran kita. Membiarkan anda percaya pada asumsi dan penemuan anda
sendiri.
Menurut
para ahli, pengertian agama lebih jelas dan kongkrit sehingga dapat diukur dan
diteliti. Berbeda dengan pengertian spiritualitas yang sifatnya lebih abstrak
sehingga sulit untuk diukur dan diteliti. Di dunia sekarang ini, beberapa orang
mengatakan percaya kepada Tuhan, namun tidak percaya dengan agama dalam istilah
ini terkenal dengan “Spiritualuty Without Religion” atau agnoistik dan deisme.
Dalam
sebuah penelitian dari Universitas Sains Louis yang menyebutkan dalam bukunya “Faktor-Faktor
Yang Terlupakan Dalam Kesehatan Jiwa”, bahwa Orang-orang yang paling
tidak seminggu ke gereja akan paling sedikit mengelami gangguan kejiwaan.
Sedangkan
menurut Murthadha Mutahahari dalam buku “Manusia dan Agama” bahwa beribadah
dan berdoa adalah penyembuh batin kita, ucapnya “Bila olah raga penting untuk
kesehatan kita, dan jika air penting untuk disediakan di rumah, maka begitupula
halnya dengan ibadah dan doa. Jika seseorang meluangkan beberapa saat dalam
sehari untuk berdoa ke hadirat Tuhan, maka betapa hatinya akan menjadi bersih”.
Hal tersebut dapat pula disebut sebagai pengalaman mistik. Menurut William
James membagi karakteristik pengalaman mistik kepada empat; pertama, pngalaman
mistik yang bersifat sementara. Kedua, pengalaman mistik itu tidak mampu
diungkapkan dengan bahasa verbal. Ketiga, bahwa setelah mengelami pengalaman
mistik akan merasakan benar-benar pelajaran yang berharga dari pengalaman
tersebut. Keempat, pengalaman mistik terjadi tanpa kendali kesadaran.
Terakhir
Dr. Zakiah Derajat mengatakan bahwa agama sangat ampuh untuk menetramkan
kejiwaan manusia, terbukti dengan adanya keluhan masyarakat Barat yang banyak
meninggalkan kehidupan beragama banyak mengalami kesukaran-kesukaran batin dan
harus berkonsultasi pada ahli kejiwaan.
Penulis: Wawan Kurniawan
Editor: Wawan Kurniawan