Cara mengendalikan emosi menurut kajian psikologi



Emosi adalah pengalaman subjektif dari perasaan yang melibatkan perubahan fisiologis, seperti detak jantung yang meningkat, pernapasan yang cepat, dan keringat berlebih. Emosi dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti pengalaman masa lalu, situasi saat ini, dan prospek masa depan. 


Pengertian emosi menurut sejumlah tokoh

Tokoh-tokoh psikologi memberikan pengertian emosi yang berbeda-beda, di antaranya:

William James: Menurut James, emosi adalah respons fisiologis terhadap rangsangan lingkungan yang menghasilkan pengalaman subjektif tertentu.

Carl Lange: Lange mengemukakan teori bahwa emosi timbul karena perubahan fisiologis yang terjadi dalam tubuh kita, dan bukan karena rangsangan lingkungan. Menurut Lange, tubuh kita merespons situasi lingkungan dengan memicu perubahan fisiologis tertentu, yang kemudian menghasilkan pengalaman emosional.

Walter Cannon: Cannon mengemukakan teori bahwa emosi melibatkan dua jenis respons fisiologis, yaitu respons simpatis dan respons parasimpatis. Respons simpatis terjadi ketika kita berada dalam situasi yang menegangkan atau mengancam, sementara respons parasimpatis terjadi ketika kita merasa aman atau santai.

Paul Ekman: Menurut Ekman, emosi adalah pengalaman subjektif yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu ekspresi wajah, pengalaman fisiologis, dan perilaku.

Richard Lazarus: Lazarus berpendapat bahwa emosi melibatkan proses penilaian kognitif terhadap situasi yang kita hadapi. Emosi terjadi ketika kita mengevaluasi situasi sebagai penting atau berbahaya.

Meskipun ada berbagai teori dan pengertian tentang emosi, namun dapat disimpulkan bahwa emosi melibatkan perubahan fisiologis, pengalaman subjektif, dan persepsi kita terhadap situasi.


Emosi perlu dikendalikan

Kita perlu mengendalikan emosi karena emosi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan dampak negatif bagi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus mengendalikan emosi:

Pertama, meningkatkan kesejahteraan diri sendiri: Mengendalikan emosi dapat membantu kita merasa lebih tenang, stabil, dan bahagia. Ketika kita dapat mengatasi emosi negatif seperti marah, cemas, atau kesedihan, kita akan merasa lebih positif dan terkontrol dalam hidup kita.

Kedua, meningkatkan kesehatan mental: Emosi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berlebihan, yang dapat berdampak pada kesehatan mental kita. Dengan mengendalikan emosi, kita dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan, dan meningkatkan kesehatan mental kita.

Ketiga, meningkatkan hubungan sosial: Emosi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan konflik dan keretakan dalam hubungan sosial kita. Dengan mengendalikan emosi, kita dapat menghindari terjadinya konflik dan memperkuat hubungan sosial kita.

Keempat, meningkatkan produktivitas: Emosi yang tidak terkontrol dapat mengganggu konsentrasi dan produktivitas kita. Dengan mengendalikan emosi, kita dapat mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus dalam melakukan pekerjaan.

Kelima, meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan: Emosi yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi kemampuan kita dalam mengambil keputusan yang rasional. Dengan mengendalikan emosi, kita dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Keenam, mengendalikan emosi bukanlah tugas yang mudah, namun penting untuk dilakukan agar kita dapat meraih kesejahteraan, kesehatan mental, hubungan sosial yang baik, produktivitas yang tinggi, dan kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik.


Cara mengendalikan emosi


Kajian psikologi mengajarkan beberapa cara untuk mengendalikan emosi, di antaranya adalah:

Kesadaran diri (self-awareness): Mengetahui dan memahami emosi yang kita rasakan adalah langkah pertama dalam mengendalikan emosi. Dengan kesadaran diri, kita dapat mengenali emosi yang sedang kita alami, mengapa emosi itu muncul, dan bagaimana emosi itu mempengaruhi perilaku kita.


Pengaturan diri (self-regulation): Setelah mengetahui emosi yang kita rasakan, langkah selanjutnya adalah mengatur diri kita agar dapat mengontrol emosi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan bernafas dalam-dalam, berbicara pada diri sendiri dengan kata-kata yang positif, atau dengan mengalihkan perhatian pada hal lain.


Memahami persepsi (perception): Persepsi kita terhadap situasi dapat mempengaruhi emosi yang kita rasakan. Jadi, dengan memahami persepsi kita terhadap situasi tertentu, kita dapat mengendalikan emosi kita. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda, mencoba memahami perspektif orang lain, dan mencari solusi untuk mengatasi masalah.


Mempertajam keterampilan sosial (social skills): Keterampilan sosial dapat membantu kita dalam mengatasi situasi yang memicu emosi negatif. Misalnya, dengan berbicara dengan orang lain atau mengekspresikan emosi kita dengan cara yang sehat dan efektif.


Membuat rencana untuk mengatasi emosi: Ketika emosi kita sulit untuk dikendalikan, maka membuat rencana untuk mengatasi emosi tersebut dapat membantu kita. Rencana ini dapat berupa membuat jadwal untuk aktivitas yang menenangkan atau berbicara dengan seseorang yang dapat membantu kita untuk mengatasi emosi tersebut.


Dalam mengendalikan emosi, yang penting adalah memiliki kesabaran dan ketekunan dalam menerapkan cara-cara tersebut. Proses pengendalian emosi tidak instan dan butuh waktu serta latihan.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel