Pengertian dan Gejala Gangguan Bipolar atau Manik Depresif



Pengertian Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar atau gangguan manik-depresif adalah penyakit otak yang menyebabkan gangguan pada alam perasaan (mood), energi, derajat aktivitas, dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Orang dengan bipolar dapat memiliki gejala yang akut. Gejala-gejala itu berbeda dari perasaan ‘naik’ dan ‘turun’ yang terjadi pada orang biasa dari waktu ke waktu. 


Gejala gangguan bipolar dapat berakibat pada rusaknya hubungan sosial, menurunnya kemampuan untuk melakukan pekerjaan dan bersekolah, dan bahkan mengakibatkan bunuh diri. Akan tetapi gangguan bipolar dapat diobati, dan orang dengan penyakit ini dapat menghasilkan hidup yang produktif dan menyenangkan.


Gangguan bipolar seringkali berkembang pada usia remaja lanjut dan masa awal dewasa. Setidaknya setengah dari seluruh kasus dimulai sebelum menginjak usia 25 tahun.


Beberapa orang mengalami gejala pertama mereka pada usia kanak-kanak, sementara yang lainnya mengembangkan gejala bipolar pada usia yang lebih lanjut.


Gangguan bipolar pada awal kemunculannya tidak mudah dikenali. Gejala-gejalanya terlihat seperti masalah-masalah yang terpisah-pisah, bukan dikenali sebagai bagian dari masalah yang lebih besar. Sejumlah orang menderita bertahun-tahun sebelum akhirnya mereka didiagnosa dan diobati secara tepat. Seperti diabetes atau penyakit jantung, gangguan bipolar adalah gangguan jangka panjang yang harus dikelola secara baik di sepanjang hidup penderitanya.


Apa saja gejala gangguan Bipolar?


Orang dengan bipolar mengalami peningkatan kondisi emosional yang tidak biasa yang terjadi dalam kondisi berbeda yang disebut “episode gangguan alam perasaan” (mood episodes). Kondisi yang sangat gembira dan sangat bersemangat disebut sebagai episode manik, dan kondisi sangat sedih dan putus harapan disebut sebagai episode depresi. 


Terkadang episode gangguan alam perasaan mencakup gejala baik mania maupun depresi. Ini disebut kondisi campuran. Orang dengan bipolar dapat juga meledak-ledak dan mudah tersinggung selama episode gangguan alam perasaan.


Perubahan yang tajam dalam hal tenaga, aktivitas, tidur, dan perilaku terjadi bersamaan dengan perubahan alam perasaan ini. Adalah mungkin untuk orang dengan bipolar untuk mengalami periode panjang alam perasaan yang tidak stabil daripada episode depresi atau mania yang terpisah dan berlainan.


Seseorang mungkin memiliki episode gangguan bipolar jika ia mengalami depresi atau mania pada sebagian besar waktu, hampir setiap hari, setidaknya selama satu atau dua minggu. Kadang-kadang gejala-gejalanya sangat parah yang membuat orang tersebut tak dapat berfungsi secara normal di rumah, di sekolah, atau di tempat kerja.


Kadang-kadang, seseorang dengan episode mania akut atau depresi dapat memiliki gejala psikotik juga, seperti halusinasi atau waham. Gejala psikotik cenderung mencerminkan alam perasaan yang ekstrem. Sebagai contoh, gejala psikotik untuk seseorang yang mengalami episode mania dapat mencakup keyakinan bahwa ia sebagai orang yang terkenal, mempunyai banyak uang, atau memiliki kekuatan khusus.


Mirip dengan hal itu, seseorang yang memiliki episode depresi mungkin percaya bahwa ia adalah orang yang rusak, melarat, atau telah melakukan kejahatan. Hasilnya, orang dengan bipolar yang memiliki gejala psikotik terkadang didiagnosa secara salah sebagai mengalami skizofrenia, yaitu  gangguan jiwa yang lain yang bertautan dengan waham dan halusinasi.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel