3 Hal Penting dalam Penelitian Eksperimen di Psikologi



Psikologi eksperimen menjadi salah satu bagian menarik dalam memahami perilaku manusia.  Kali ini mari kita membahas bagaimana pembagian kelompok dalam penelitian eksperimen.

Pada penelitian eksperimen psikologi, kelompok eksperimen (atau kondisi eksperimen) mengacu pada kelompok partisipan yang dihadapkan pada variabel bebas. Para peserta menerima atau terkena perlakuan eksperimen. Data yang terkumpul kemudian dibandingkan dengan data dari kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan eksperimen.  

Dengan melakukan hal tersebut, peneliti dapat melihat apakah variabel independen memiliki dampak pada perilaku partisipan. Membandingkan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol memungkinkan peneliti untuk melihat seberapa besar dampak variabel terhadap peserta. 

Bayangkan jika peneliti ingin melakukan eksperimen untuk menentukan apakah mendengarkan musik sambil berolahraga dapat menyebabkan penurunan berat badan yang lebih besar. Setelah mengumpulkan sekelompok peserta, peneliti secara acak menetapkan mereka ke salah satu dari tiga kelompok. 

Satu kelompok mendengarkan musik ceria.

Satu kelompok mendengarkan musik santai.

Satu kelompok tidak mendengarkan musik sama sekali. 

Semua peserta berolahraga untuk jumlah waktu yang sama dan jumlah hari yang sama setiap minggunya. 

Dalam eksperimen ini, kelompok partisipan yang tidak mendengarkan musik saat berolahraga adalah kelompok kontrol. Mereka berfungsi sebagai dasar untuk membandingkan kinerja dua kelompok lainnya. Dua kelompok lainnya dalam eksperimen adalah kelompok eksperimen.  

Mereka masing-masing menerima beberapa tingkat variabel independen, yang dalam hal ini adalah mendengarkan musik sambil berolahraga.

Dalam percobaan ini, peneliti menemukan bahwa peserta yang mendengarkan musik cerita mengalami hasil penurunan berat badan terbesar, terutama karena mereka yang mendengarkan jenis musik ini berolahraga dengan intensitas yang lebih besar daripada dua kelompok lainnya. Dengan membandingkan hasil dari kelompok eksperimen peneliti dengan hasil dari kelompok kontrol, peneliti dapat lebih jelas melihat dampak dari variabel independen.

Ketika menggunakan kelompok eksperimen dalam eksperimen psikologi, ada tiga hal penting yang perlu diketahui:

Untuk menentukan dampak dari variabel independen, penting untuk memiliki setidaknya dua kondisi perlakuan yang berbeda. Ini biasanya melibatkan penggunaan kelompok kontrol yang tidak menerima perlakuan terhadap kelompok eksperimen yang menerima perlakuan. Namun, bisa juga ada sejumlah kelompok eksperimen yang berbeda dalam menerima perlakuan. 

Perlu berhati-hati saat memilih partisipan ke dalam kelompok. Jadi bagaimana peneliti menentukan siapa yang ada di dalam kelompok kontrol dan siapa yang ada di kelompok eksperimen? Dalam situasi yang ideal, para peneliti akan menggunakan tugas acak untuk menempatkan peserta dalam kelompok. Dalam penugasan acak, setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk ditugaskan ke salah satu kelompok. Peserta mungkin ditugaskan secara acak menggunakan metode seperti flip koin atau undian angka. Dengan menggunakan penuagasan acak, peneliti dapat membantu memastikan bahwa kelompok tersebut tidak ditumpuk secara tidak adil dengan orang-orang yang memiliki karakteristik yang sama yang mungkin dapat mempengaruhi hasil secara tidak adil.

Variabel harus didefinisikan dengan baik. Sebelum peneliti memulai eksperimen, peneliti harus memiliki definisi operasional yang sangat jelas. Definisi ini dengan jelas akan membantu peneliti dalam membangun temuannya. 

Eksperimen menjadi sangat penting dalam proses penelitian dan memungkinkan peneliti untuk melihat hubungan sebab dan akibat antara variabel yang berbeda.




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel