Pengungkapan Diri (Self Disclosure): Pengertian, Dimensi, dan Tingkatannya
Beberapa
hal dianggap tidak perlu dibagi ke orang lain, namun beberapa orang merasa
lebih nyaman untuk berbagi dan berinteraksi. Self disclosure bisa menjadi
bagian pembahasan yang menjelaskan hal tersebut.
Pengertian
Self Disclosure
Self
disclosure merupakan tindakan untuk mengungkapkan
tentang bagaimana kita berinteraksi dengan orang terhadap situasi yang terjadi
saat ini, dan memberikan informasi tentang masa lalu yang relevan, yang dapat
menjelaskan reaksi yang kita perbuat saat ini.
Hal
tersebut akan membuat kita berbagi perasaan
dan informasi dengan orang lain. Keterbukaan diri bersifat deskriptif dan
evaluatif. Keterbukaan diri deskriptif adalah kegiatan melukiskan berbagai
fakta mengenai diri individu yang belum diketahui oleh orang lain yang berada
di lingkungan sekitarnya. Keterbukaan diri evaluatif adalah kegiatan
mengungkapkan pendapat atau perasaan invidividu seperti mengungkapkan perasaan
mengenai orang- orang yang disukai ataupun tidak disukai.
Informasi
yang diberikan tersebut dapat mencakup berbagai hal seperti pengalaman hidup,
perasaan, emosi, pendapat, cita-cita, dan lain sebagainya. Pengungkapan diri
haruslah dilandasi dengan kejujuran dan keterbukaan dalam memberikan informasi,
atau dengan kata lain apa yang disampaikan kepada orang lain hendaklah bukan
merupakan suatu topeng pribadi atau kebohongan belaka sehingga hanya
menampilkan sisi yang baik saja.
Dimensi
Self Disclosure
Pertama: Amount
yaitu kuantitas dari pengungkapan diri dapat diukur dengan mengetahui frekuensi
dengan siapa individu mengungkapkan diri dan durasi dari pesan self-disclosing
atau waktu yang diperlukan untuk mengutarakan statemen self disclosure individu
tersebut terhadap orang lain.
Kedua: Valence
Self-Disclosure, Valensi merupakan
hal yang positif atau negatif dari penyingkapan diri. Individu dapat
menyingkapkan diri mengenai hal-hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
mengenai dirinya, memuji hal-hal yang ada dalam dirinya atau menjelek-jelekkan
diri individu sendiri. Faktor nilai juga mempengaruhi sifat dasar dan tingkat
dari pengungkapandiri.
Ketiga: Honesty
yakni ketepatan dan kejujuran individu dalam mengungkapkan diri. Ketepatan
dari pengungkapan diri individu dibatasi oleh tingkat dimana individu
mengetahui dirinya sendiri. Pengungkapan diri dapat berbeda dalam hal
kejujuran. Individu dapat saja jujur secara total atau dilebih-lebihkan,
melewatkan bagian penting atau berbohong.
Keempat: Accuracy
/ Intention, yaitu seluas apa individu mengungkapkan tentang apa yang ingin
diungkapkan, seberapa besar kesadaran individu untuk mengontrol
informasi-informasi yang akan dikatakan pada orang lain.
Kelima: Keakraban
/ Intimacy yaitu individu dapat mengungkapkan detail yang paling intim dari
hidupnya, hal-hal yang dirasa sebagai periperal atau impersonal atau hal yang
hanya bohong.
Tingkatan
Pertama,
basa-basi: merupakan taraf pengungkapan diri yang paling lemah atau dangkal,
walaupun terdapat keterbukaan diantara individu, tetapi tidak terjadi hubungan
antar pribadi. Masing-masing individu berkomunikasi basa-basi hanya untuk
kesopanan.
Kedua,
membicarakan orang lain: yang diungkapkan
dalam komunikasi hanyalah tentang orang lain atau hal-hal yang diluar dirinya.
Walaupun pada tingkat ini isi komunikasi lebih mendalam tetapi pada tingkat ini
individu tidak mengungkapkan diri.
Ketiga,
menyatakan gagasan atau pendapat: sudah mulai dijalin hubungan yang erat.
Individu mulai mengungkapkan dirinya kepada individu lain, walaupun hanya
sebatas pendapat mengenai hal-hal tertentu saja.
Keempat,
perasaan: setiap individu dapat memiliki gagasan atau pendapat yang sama tetapi
perasaan atau emosi yang menyertai gagasan atau pendapat setiap individu dapat
berbeda-beda. Setiap hubungan yang menginginkan pertemanan antar pribadi yang
sungguh-sungguh, haruslah didasarkan atas hubungan yang jujur, terbuka dan
menyatakan perasaan-perasaan yang mendalam.
Kelima,
hubungan puncak: pengungkapan diri telah dilakukan secara mendalam, individu
yang menjalin hubungan antar pribadi dapat menghayati perasaan yang dialami
individu lainnya. Segala persahabatan yang mendalam dan sejati haruslah
berdasarkan pada pengungkapan diri dan kejujuran yang mutlak.
Demikianlah penjelasan tentang pengugkapan diri, yang sekiranya bermanfaat dan dapat dipelajari nantinya.