Mengenal Konsep Inspirasi dalam Psikologi
Apa inspirasi yang muncul di kepalamu minggu ini? Konsep inspirasi dalam kehidupan kita sehari-hari tentu bukanlah istilah yang asing. Beberapa di antara kita bahkan terus menerus berharap inspirasi datang dan kita bisa melakukan hal-hal baru atau menarik.
Di dunia seni, inspirasi dianggap sebagai sesuatu yang penting untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Tapi bukan hanya di dunia seni, beberapa peneliti bahkan dapat menemukan inspirasi dengan berbagai cara. Beberapa tokoh psikologi bahkan mendapatkan inspirasi teori dari beberapa karya sastra.
Tentu saja, membahas ranah inspirasi akan membuka ruang yang baru bagi kita. Secara keilmuan, inspriasi belakangan mulai dianggap sebagai salah satu konstruk psikologi yang dapat dikaji dan dikembangkan secara ilmiah. Todd M. Thrash dan Andrew J. Elliot menjadi rekan peneliti yang berfokus untuk mengkaji hal tersebut.
Pengertian dan Sumber Inspirasi
Secara sederhana inspirasi diartikan sebagai sumber penemuan hal-hal menarik dan baru yang menggerakkan seseorang. Inspirasi dianggap berasal dari sesuatu yang supranatural, sesuatu yang ada di luar kendali kita. Beberapa orang mengaku kerap mendengar atau terbesit secara tiba-tiba di pikirannya sebelum menemukan sesuatu yang berarti.
Meski terbilang tidak ilmiah, namun peneliti mencoba mempelajari fenomena tersebut. Ada pengaruh dan kekuatan transenden yang muncul dalam proses lahirnya inspirasi.
Pendekatan awal dalam psikologi mengaitkan inspirasi dengan alam bawah sadar. Menurut von Hartmann (1884), alam bawah sadar menghasilkan ide yang lebih organik dan elegan daripada yang dibuat dengan kemauan. Wallas (1926) mengemukakan bahwa proses kreatif terdiri dari empat tahap: persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.
Kesadaran akan mendominasi selama persiapan dan verifikasi, sedangkan proses yang tidak disadari dan tidak diinginkan bertanggung jawab atas inkubasi dan menghasilkan penerangan. Sumber kedua yang dikemukakan untuk menghasilkan inspirasi adalah alam bawah sadar.
Belakangan peneliti melihat inspirasi sebagai sesuatu yang datang dari luar diri seseorang. Seseorang bisa ke alam, mendengar musik, atau membaca dan semua kegiatan itu berpeluang menghasilkan inspirasi. Sesuatu yang benar-benar bersumber dari luar diri dan memicu timbulnya sesuatu yang mencengangkan. Namun, beberapa peneliti menganggap bahwa inspirasi akan dipengaruhi oleh sifat dan karakter seseorang.
Todd M. Thrash dan Andrew J. Elliot bersama beberapa peneliti lainnya terus mengkaji dan mencoba mencari tahu tentang inspirasi. Berkat kerja keras mereka, kini kita bisa menemukan bahkan menggunakan Inspiration Scale (IS).
Inspiration Scale (IS)
Skala tersebut terdiri dari 4 item frekuensi dan intensitas subskala yang dapat digabungkan menjadi skala inspirasi keseluruhan. IS memiliki sifat psikometri yang kuat: IS menunjukkan struktur dua faktor yang konsisten, konsistensi internal, stabilitas temporal, dan invariansi pengukuran lintas waktu dan populasi.
Frekuensi dan intensitas subskala memprediksi dimensi yang sesuai dalam pengalaman sehari-hari; dan skala memprediksi berbagai konsekuensi positif (keterbukaan terhadap pengalaman, motivasi penguasaan kerja, kreativitas, kompetensi yang dirasakan, dan penentuan nasib sendiri) sambil mengontrol ukuran sifat dari hasil ini dan pengaruh sifat positif. Cukup butuh satu atau dua menit untuk mengerjakan Inspiration Scale (IS).
Referensi:
Thrash, T. M., & Elliot, A. J. (2003). Inspiration as a psychological construct. Journal of personality and social psychology, 84(4), 871.