5 Tips Psikologis untuk Berdamai dengan New Normal Indonesia




New normal Indonesia pada akhirnya menjadi kebijakan yang ditempuh pemerintah. Bahkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di tempat Kerja Perkantoran dan Industri, kita semua diajak untuk bersiap menerima kondisi ini. 
Secara ringkas, panduan itu meliputi pengecekan suhu serta menggunakan masker bagi karyawan. Panduan itu bukanlah barang baru, pasalnya penerapan hal tersebut sudah dilakukan bahkan sebelum situasi semakin buruk seperti sekarang. 
Bila mengamati situasi ini, kita perlu berhati-hati dalam bertindak. Belum ada data atau riset yang benar-benar mampu memberi prediksi terkait menurun atau berkurangnya kasus Covid-19 di Indonesia. Bila tidak waspada, panduan new normal Indonesia bisa berdampak buruk bagi kita.
Tidak mudah untuk menghadapi semua ini. Kita mungkin akan sulit menerima atau berdamai dengan situasi yang berat seperti sekarang. 
Berikut kami berikan 5 tips berdamai dengan new normal Indonesia.
1. Lakukan self talk untuk membantu diri kita tetap waspada
Berusaha untuk tetap waspada di tengah pandemi ini bukanlah hal yang mudah. Terlebih setelah pemerintah menerapkan langkah baru menempuh new normal Indonesia. Self talk bisa menjadi strategi khusus untuk tetap memberi peringatan kepada diri sendiri untuk berhati-hati. 

Ada banyak pengingat atau hal-hal yang membantu kita menyadari perubahan di sekitar kita, namun diri sendiri tetap menjadi strategi terbaik untuk membatasi atau memberi peringatan. Kita mungkin dapat bertindak lebih bijak setelah menerapkan self talk. 

2. Beri dan dapatkan dukungan sosial (social support) dari orang terdekat 

Lakukan interaksi dengan orang lain atau orang terdekat. Ini bisa menjadi langkah untuk mendapatkan dukungan sosial. Di situasi yang tak menentu ini, kita akan lebih mudah tertekan bahkan depresi. Namun kita dapat menghindari dengan merasakan hadirnya orang lain.

Seseorang mudah merasa sepi salah satunya diakibatkan kurangnya dukungan sosial yang didapatkan. Selain menerima dukungan sosial, memberi dukungan sosial pada teman atau kerabat dapat menjadi pilihan dalam menghadapi new normal Indonesia ini.

3. Belajarlah untuk melakukan manajemen stres

Penting untuk dipahami jika stres dalam situasi pandemi serta perubahan yang drastis akan semakin terasa. Jika tidak menggunakan manajemen stres yang baik, kita bisa mendapati situasi lebih buruk. Menjaga diri untuk tetap terhindar dari stres akan sangat penting untuk dilakukan. 

Ada banyak hal untuk menjaga atau mengendalikan berbagai tekanan yang ada di sekitar kita. Melakukan hal-hal yang memberi kesenangan pribadi bagi kita, dapat menjadi solusi. 

4. Jadikan sebagai momen untuk melatih kontrol diri (self control)

Meskipun PSBB telah diberhentikan di beberapa kota, setidaknya kita bisa berlatih atau belajar dari proses tersebut. Menahan diri dan tetap menjaga kebersihan butuh kedisiplinan yang kuat. Kontrol diri akan teruji dan terlatih. 

Beberapa orang memang diketahui memiliki kontrol diri yang lemah. Namun kabar baiknya, hal tersebut dapat dikembangkan dan menajdi sebuah keterampilan tertentu. Tetaplah waspada!

5. Lakukan refleksi diri (self reflection) untuk melatih keterampilan memahami diri dan situasi yang ada

Situasi ini memberikan kesempatan untuk kita melihat banyak hal. Kita bisa melihat atau menimbang-nimbang kerja serta kebijakan pemerintah. Kita juga bisa melihat bagaimana kondisi masyarakat saat tertimpa musibah. 

Apakah ada kerja kolektif ataukah individualisme semakin kuat? Apa yang bisa kita lakukan? Adakah hal bermanfaat yang bisa dilakukan pada masa pandemi? Masa-masa rentan seperti ini bisa jadi ruang belajar bagi kita. 

Demikian 5 tips psikologis untuk berdamai dengan new normal Indonesia. Semoga saja situasi lekas membaik dan semua kembali seperti sedia kala. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel