5 Cara Melatih Empati Kita di Wabah Corona



Di tengah pandemi virus corona (Covid-19) ada banyak orang yang membutuhkan pertolongan atau bantuan kita. Di satu sisi, ini menjadi ruang belajar atau kesempatan bagi siapa pun untuk melatih empati yang dimiliki. Mampu merasakan beban orang lain akan menjadi modal besar bagi kita dalam menjalani proses kehidupan di masa yang akan datang. 

Ada banyak manfaat yang kita dapatkan saat memiliki empati yang baik. Kita akan lebih mudah memahami perasaan orang lain dan mengendalikan diri sendiri. Di tengah situasi yang pelik seperti ini, kemampuan berempati akan memberikan perasaan lebih peka dan dapat mengetahui atau bertindak secara semestinya. Kita juga tidak akan mudah merasa cemas dan lebih baik dalam berkomunikasi dengan orang-orang sekitar.

Berikut 5 cara untuk melatih empati kita di wabah corona ini:

Pertama, tetap terhubung dengan orang-orang

Meski memasuki masa karantina atau berada di rumah, sebisa mungkin kita bisa menjaga hubungan atau komunikasi dengan beberapa orang terdekat seperti ayah, ibu, teman, dan lain-lain. Teknologi yang semakin canggih kiranya dapat kita manfaatkan untuk tetap terhubung dengan orang-orang di sekitar kita.  

Saat isolasi seperti ini, penting untuk mendapat atau berbagi kabar dari orang lain. Berdasarkan temuan jurnal yang berjudul On the Benefits of Giving Social Support: When, Why, and How Support Providers Gain by Caring for Others, mereka yang terhubung memiliki kondisi psikis yang lebih bahagia dan dapat hidup lebih lama. 

Penelitian ini berusaha menjelaskan efek dari manfaat kita berkabar atau memberikan dukungan sosial kepada sesama. Sejauh ini ada banyak penelitian yang menceritakan tentang manfaat menerima dukungan sosial, tapi penelitian ini mencoba melihat hal sebaliknya. 

Sembari kita masih menjaga jarak secara fisik, kita tetap bisa melakukan komunikasi dengan orang-orang. Tetap terhubung akan membantu kita ikut memahami dan mengenali situasi yang dialami orang lain. Langkah ini sedikit demi sedikit dapat mengembangkan empati kita. 

Kedua, mencoba untuk tetap menyadari situasi

Munculkan pertanyaan renungan seperti, bagaimana kondisi orang lain yang lebih kesulitan dibanding saya? Bagaimana nasib para pekerja yang tak bisa bekerja dari rumah dan harus keluar? Bagaimana kondisi keluarga mereka yang penghasilannya tidak menentu?

Di luar sana ada banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan, penghasilan menurun, dan tidak menemukan kepastian yang bisa membuatnya merasa aman di situasi ini. Selain harus memikirkan kesehatan, mereka mesti pusing dengan urusan ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan mendesak di masa pandemi ini. 

Ketiga, cobalah untuk terus berbuat baik

Kita paham situasi seakan semakin pelik. Mencoba untuk terus berbuat baik dapat meringankan beban orang lain dan juga berefek baik kepada kita. Mungkin yang kita lakukan tidak besar namun bisa bermakna kepada orang lain.

Berdonasi sesuai kemampuan dan keikhlasan misalnya. Sekarang ini ada banyak tempat donasi yang bisa membantu kita untuk berbagi dengan sesama. Dengan cara ini kita bisa lebih mendalami situasi dan perasaan orang lain. 

Keempat, mulailah untuk lebih peka

Kadang-kadang kita mungkin cepat mengkritik orang lain tanpa berusaha memahami bagaimana situasi dan pengalaman mereka memengaruhi pilihan mereka. Ya, mudah untuk melontarkan kritik pada orang lain di masa krisis, khususnya mereka yang tampaknya tidak menanggapi situasi dengan serius. 

Cobalah untuk mengingat bahwa setiap orang berupaya secara berbeda. Orang juga mungkin merasa kewalahan dengan informasi yang saling bertentangan dari sumber berita dan media sosial. Ada baiknya untuk mampu memahami dan lebih peka terhadap situasi yang ada.

Kelima, buatlah list untuk membantu sesama

Ada banyak yang bisa kita lakukan, misal seperti contoh sebelumnya, berdonasi. Kita juga bisa membantu para pekerja medis untuk meringankan beban mereka dengan cara tinggal di rumah. Menjaga jarak dengan sesama. Tidak melakukan panic buying atau memborong barang sebanyak mungkin.

Semoga saja kita bisa banyak belajar di masa-masa seperti sekarang ini. Melakukan refleksi mendalam dan terus berbenah hingga kita menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.






Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel