9 Kondisi yang Memungkinkan Kita Merasakan Flow

flow

Sebelumnya, kami pernah menjelaskan konsep Flow yang dijabarkan oleh Mihaly Csikszentmihalyi.  Sebuah pengalaman subjektif saat keterampilan dan keberhasilan melaksanakannya terlihat mudah, mengalir begitu saja. Dalam banyak pengalaman flow, tujuannya jelas dan feedback yang didapatkan segera. Pengalaman juga berupa autotelic atau tujuan dan kegiatan dilakukan hanya untuk kepentingannya sendiri, walaupun terkadang menghadapi risiko atau bahaya. 

Menurut Csikszentmihalyi, flow merupakan kondisi ketika seseorang lebih fokus pada aktivitas di mana secara instrinsik orang tersebut menikmatinya. Seseorang akan merasa apa yang dilakukannya begitu menyenangkan dan berhasil. Berdasarkan teori flow yang ada, seseorang perlu berkonsentrasi, merasa berminat, serta bersemangat pada saat ia melakukan suatu aktivitas secara berulang agar flow terjadi. 

Namun, ada beberapa kondisi yang memungkinkan untuk terciptanya flow. Berikut 9 kondisi yang memungkinkan kita merasakan flow. 

1. Clear Goals


Seseorang dengan tujuan yang jelas terkait dengan apa yang hendak dilakukan akan kerap merasakan flow. Mereka mampu mengidentifikasi hambatan serta kesulitan apa yang mungkin terjadi. Hadirnya kemampuan dan tujuan yang dimiliki dapat berjalan beriringan sehingga memunculkan kondisi flow pada orang tersebut. 

2. Immediate and Clear Feedbacks


Saat seseorang bekerja, umpan balik (feedback) memberi peran dalam kinerjanya. Seseorang yang mendapatkan feedback secara langsung dan jelas dapat memunculkan kondisi flow saat bekerja. Seseorang bisa melihat keberhasilan dan kegagalan selama proses yang dia lakoni dan dengan feedback, itu menjadi ruang belajar yang menghasilkan flow. 

3. Challenge Skill Balance


Saat seseorang memiliki keseimbangan antara tingkat keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dan tantangan dari aktivitas yang dilakukannya. Kondisi ini mampu menghadirkan flow dan membuat seseorang dapat bekerja secara maksimal. 

4. Action – Awareness Merging


Komponen ini menimbulkan adanya penyerapan ke dalam aktivitas dan pemusatan fokus terhadap kegiatan yang dilakukan. Kondisi ini dapat terjadi pada beberapa orang dan kerap muncul saat kita melakukan hal-hal yang kita senangi. 

5. Concentration on Task at Hand


Feeling focused adalah keadaan saat perasaan seseorang terfokus pada satu hal saja. Selain itu juga meliputi konsentrasi tingkat tinggi pada bidang batas perhatian seseorang tingkat tinggi pada bidang batas perhatian seseorang. 

6. Sense of Control


Meliputi rasa kontrol pribadi atas situasi atau kegiatan. Apa yang dinikmati oleh orang-orang bukanlah perasaan yang sedang dikontrol, tapi berupa perasaan pelatihan kontrol atas situasi yang sulit. 

7. Loss of Self Consciosness = Transcendence 


Komponen yang ketujuh meliputi hilangnya kesadaran diri, penggabungan aksi dan kesadaran.


8. Transformation of Time


Terdapat ketidaksadaran akan waktu. Saat seseorang telah larut dalam aktivitas yang sedang ia lakukan.

9. Autotelic Experience


Seseorang akan melakukan sesuatu karena kepentingannya sendiri dan bukan karena ekspektasi atas penghargaan di masa mendatang. 

Demikianlah 9 kondisi yang memungkinkan kita merasakan flow. Setiap orang memiliki peran dalam menemukan flow masing-masing. Hanya saja, terdapat berbagai rangkaian kemungkinan yang berbeda-beda pada setiap orang. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel