Substance Use/Misuse (Penyalahgunaan NAPZA): Pengertian, Gejala dan Faktor yang Mempengaruhi


Substance Use/Misuse (Penyalahgunaan NAPZA): Pengertian, Gejala dan Faktor yang Mempengaruhi


Pengertian Substance Use/Misuse (Penyalahgunaan NAPZA)

           Istilah substance-related disorder dalam DSM-IV, meliputi gangguan-gangguan yang berhubungan dengan penyalahgunaan obat-obatan (termasuk alkohol), efek samping pengobatan, dan bahaya racun (toxin). Yang dimaksud istilah substance dalam buku panduan ini adalah penyalahgunaan obat, pengobatan, atau toxinSubstance-related disorder dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu 1) Substance use disorder, meliputi Substance dependence dan Substance abuse; 2) Substance-induced disorder. Masing-masing gangguan memiliki kriteria yang berbeda sesuai dengan tanda-tanda yang ditampakkannya.
Istilah drug dalam bahasa Inggris digunakan untuk menyebut semua zat-zat (substance) yang jika dimasukkan dalam badan menimbulkan satu atau beberapa efek pada salah satu atau beberapa fungsi dalam badan tersebut.Terdapat tiga kategori yang dapat dipakai untuk menjelaskan istilah drug, yaitu: (1) obat atau zat narkotika, psikotropika atau lainnya yang bersifat berbahaya; (2) Obat atau zat tersebut bekerja mempengaruhi seseorang, yakni merangsang, membius, anti depresi atau menimbulkan khayalan; (3) tidak digunakan untuk pengobatan.
            Berkaitan dengan penggunaan obat/zat dan alkohol yang tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan dikenal istilah penyalahgunaan atau abuse, berarti pemakaian yang tidak semestinya. Penyalahgunaan obat (drug abuse) dibagi dalam dua kategori, yaitu: (a) misuse, yaitu mempergunakan obat yang tidak sesuai dengan fungsinya; (b) overuse, yaitu penggunaan obat yang tidak sesuai dengan aturan atau berlebih-lebihan.
           

Gejala-gejala Substance Use/Misuse (Penyalahgunaan NAPZA)

            Remaja yang menyalahgunakan NAPZA dapat diidentifikasi dengan melihat tanda-tanda yang ditunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ada Empat aspek yang dapat diamati sebagai tanda/gejala penyalahgunaan NAPZA, yaitu: (a) Kondisi Fisik, ciri-cirinya: sering mengeluh pusing, sering batuk dan pilek yang berkepanjangan, matanya cenderung merah, sayu dan tatapannya kosong, berjalan sempoyongan, malas berolahraga; (b) Kondisi psikis, ciri-cirinya: menunjukkan sikap membangkang, mudah tersinggung sehingga sering marah secara meledak-ledak, menuntut kebebasan yang lebih besar, tidak dapat menunda keinginan, suka mengambil resiko tinggi, misalnya: melayani tantangan balapan, berkelahi, emosinya sangat labil, sikapnya manipulatif, misalnya tampak manis bila ada maunya; (c) Hubungan Sosial, ciri-cirinya: semakin jarang ikut kegiatan keluarga/asrama, mulai melupakan tanggung jawab rutin di rumah/asrama, meronrong keluarga untuk minta uang dengan berbagai alasan, jarang mau makan bersama keluarga, sering menginap di rumah teman dengan berbagai alasan, menolak orang tua atau saudara masuk ke kamarnya, omongannya basa-basi dan semakin menghindari pembicaraan panjang, omongannya sering tidak dapat dipercaya (doyan bohong), sering ingkar janji dengan berbagai alasan, temannya berganti-ganti dan jarang mau mengenalkan orang yang bersangkutan, suka membolos dari sekolah, kuliah atau tempat kerja; (d) Perubahan Perilaku, ciri-cirinya: sering pulang larut malam, sering pergi ke diskotik, mal atau pesta, selalu mengeluh kehabisan uang (bokek), sering mencuri uang dan barang di rumah, perubahan ritme tidur, merokok berlebihan, perubahan bahasa yang digunakan (menggunakan bahasa prokem), sering berlama-lama di kamar mandi, suka mengunci diri di kamar, dan malas mengurus diri.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Substance Use/Misuse

            Merokok merupakan pintu masuk bagi penyalahgunaan Narkoba. Beberapa faktor yang dianggap sebagai penyebab seseorang mulai mengkonsumsi rokok adalah keinginan untuk coba-coba pada saat mencapai usia remaja atau puberitas, melihat orang tua dan teman sebayanya merokok. Selain faktor tersebut, “the smoker’s image” (pencitraan terhadap perokok) yang cenderung positif, baik melalui iklan maupun pergaulan sehari-hari menyebabkan orang tertarik untuk merokok. Hasil penelitian para ahli pada remaja laki-laki dan perempuan berusia antara 11-15 tahun menemukan bahwa perokok dipersepsi lebih atraktif dan menarik lawan jenis, kelihatan dewasa, glamour dan menyenangkan.
Ada tiga faktor yang besar pengaruhnya terhadap penyalahgunaan NAPZA yaitu: (a) faktor internal dari individu (ciri kepribadian), misalnya mudah kecewa, kurang kuat menghadapi kegagalan, tidak sabar, kurang mandiri, kurang percaya diri, dan selalu ingin mendapat pengakuan, suka menentang peraturan, suka memberontak dan agresif. (b) faktor keluarga, misalnya hubungan antar anggota keluarga tidak harmonis, keluarga yang tidak utuh, kurang komunikasi dan kasih sayang antar anggota keluarga, keluarga yang permisif dan otoriter, keluarga yang menggunakan NAPZA, dan lain-lain. (c) faktor teman sebaya. Khusus untuk ketergantungan terhadap alkohol, pengaruh pola keluarga (familial pattern) membawa pengaruh yang cukup besar. Diperkirakan bahwa 40-60% dari orang yang mengalami gangguan tersebut karena faktor genetik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel