Pengertian Konsep Sabar dalam Psikologi: 7 Hal Ini Bukti Kesabaranmu



Sabar merupakan salah satu tingkah laku yang kerap kita dengar dalam kajian agama. Pengertian sabar secara etimologi berasal dari bahasa Arab صبر (shabara) yang berarti sabar tidak tergesa-gesa, tidak membalas, menunggu dengan tenang. Kata sabar diambil dari kata yang terdiri dari huruf shad, ba dan ra. Maknanya berkisar pada tiga hal yakni menahan, ketinggian sesuatu dan sejenis batu. Dari makna menahan, lahirlah kata konsisten atau bertahan, karena yang bertahan menahan pandangannya pada satu sikap. Seseorang yang menahan gejolak hatinya dinamai bersabar; yang dipenjara sampai mati dinamai mashburah. Dari makna kedua lahir kata shubr yang berarti puncak sesuatu dan dari makna ketiga muncul kata ash-shubroh yaitu batu kukuh lagi kasar atau potongan besi. Ketiga makna tersebut salng berkaitan. Seorang yang sabar akan menahan diri dan unttuk itu ia memerlukan kekukuhan jiwa dan mental baja agar dapat mencapai ketinggian yang diharapkannya. 

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sabar berarti tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati, tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu).

Tentu teman-teman juga bisa membuat pemaknaan sendiri tentang sabar.  Bagaimana sebenarnya konsep sabar dalam psikologi? Konsep sabar bisa dikategorisasikan sebagai salah satu topik kajian dalam psikologi positif, seperti halnya kebersyukuran (gratitude) dan pemaafan (forgiveness). Literatur yang berkaitan dengan pemaafan (forgiveness) telah cukup banyak berkembang di Barat. 

Subandi, salah seorang pengajar dan peneliti di Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada mencoba menjelaskan hal tersebut.Peneliti mencoba mencari konsep sabar setelah melakukan wawancara pada mahasiswa magister profesi Psikologi sebanyak 90 orang, dengan pertimbangan bahwa mereka sudah memiliki pemahaman konsep psikologi yang sudah cukup memadai. Setelah jawaban terkumpul dan dianalisis, peneliti pun merumuskan beberapa hal sebagai konsep sabar dalam psikologi. 


1.Pengendalian diri (emosi dan keinginan)

Pengendalian diri menjadi titik di mana seseorang mampu menjaga pikiran dan perasaannya sehingga dapat mengatur keinginan atau perbuatannya. Pengendalian diri menjadi salah satu konsep sabar dalam psikologi. Dengan ini, seseorang dapat berpikir atau berhati-hati dengan berbagai hal yang ada di sekitarnya. 

2. Sikap bertahan dalam situasi sulit

Situasi sulit menjadi penguji dari sabar yang dimiliki seseorang. Berdasarkan hasil wawancara, partisipan merasa seseorang yang sabar dapat bertahan menghadapi berbagai situasi yang sulit dalam kehidupannya. Tidak semua orang mampu bertahan dalam situasi sulit, namun dengan sabar yang dimiliki, beberapa orang berhasil melalui dan melepaskan situasi sulit itu. 

3. Perilaku untuk menerima kenyataan 

Apa yang terjadi jika situasi yang terjadi tak sesuai dengan harapan kita? Nah, pada saat itulah, kesabaran akan mencuat dan memperlihatkan kekuatannya. Seringkali kita menghadapi beragam masalah namun diserang tekanan atau stres akibat tak mampu menerima. Orang-orang yang memiliki kesabaran, kerap lebih kuat dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang ada. 

4. Sikap untuk berpikir panjang

Sabar membuat seseorang berpikir secara matang dan tenang, tidak reaktif. Orang-orang sabar terlebih dahulu melihat dampak dari tindakan yang akan dilakukan. Mereka tidak cepat mengambil keputusan atau kesimpulan, penilaiannya dipengaruhi oleh proses berpikir panjang.


5. Sikap gigih atau tidak putus asa

Kesulitan begitu dekat sekaligus jauh dengan sikap gigih. Bila seseorang berusaha untuk bersabar, secara tidak langsung dia mendekatkan diri dengan sikap untuk tak berputus asa atau mencoba untuk lebih gigih. Secara tidak langsung, sikap ini membuat pribadi kita menjadi lebih tangguh. 

6. Sikap tenang, tidak buru-buru

Mungkin tampak serupa dengan beberapa poin sebelumnya. Namun ketenangan ini lebih kepada respon seseorang ketika menghadapi situasi dan dapat membantunya untuk tidak terjebak dalam keputusan yang terburu-buru. Memperlihatkan suasana emosi yang stabil dan ekspresi yang meneduhkan. 

7. Sikap memaafkan dan tetap menjalin hubungan sosial yang baik

Ini mungkin menjadi salah satu yang tersulit, namun dengan kesabaran yang dimiliki, seseorang sekiranya mempunyai kemampuan untuk memaafkan. Definisi sabar sebagai perilaku memaafkan tampak pada beberapa definisi yang diberikan subjek bahwa sabar itu adalah pengampunan, lapang hati, menyikapi dengan lapang hati, bertutur kata manis dan baik meski diperlakukan tidak baik, lembut bertutur kata, empati, memahami orang lain, dan mampu menyembunyikan rahasia. 


Nah, tujuh hal ini dapat menjadi alat untuk menguji kesabaran kita. Di bagian akhir penelitian ini, tujuh hal tersebut dirampingkan hingga menjadi lima hal saja. Lima hal tersebut adalah sebagai berikut: 

1) Pengendalian diri: menahan emosi dan keinginan, berpikir panjang, memaafkan kesalahan, toleransi terhadap penundaan. 2) Ketabahan, bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. 3) Kegigihan: ulet, bekerja keras untuk mencapai tujuan dan mencari pemecahan masalah. 4) Menerima kenyataan pahit dengan ihlas dan bersyukur. 5) Sikap tenang, tidak terburu-buru. 

Penelitian tentang sabar dalam psikologi, membuka ruang besar bagi para peneliti untuk mengembangkannya. Konsep di atas hanyalah bagian awal dari rangkaian penelitian sabar yang jauh lebih menarik. 

Subhan El Hafiz bersama rekannya dari Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA juga menjelaskan bahwa  terdapat pergeseran makna sabar dan butuh penelitian lebih lanjut untuk mengkaji konsep sabar secara menyeluruh dan mendalam. 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel