Belajar Grit dari 'Ralph Breaks The Internet'
INDOPOSITIVE.org—Sebelumnya
kami telah membahas masalah GRIT di postingan sebelumnya. Kali ini, kita bisa
melihat GRIT itu muncul di salah satu film yang berjudul Ralph Breaks The
Internet. Meskipun sebenarnya, ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari film
tersebut. Sekual kedua dari film animasi Disney “Wreck It Ralph” ini
menampilkan hal yang berbeda dari sebelumnya. Memasuki dunia internet akan
membawa kita melihat dunia lain yang serba cepat, penuh warna, serba ada, dan
berbagai hal yang menyenangkan. Meskipun tak semua di dunia internet terlihat
menyenangkan.
Bila
sebelumnya dikisahkan persahabatan Ralph dan Vanellope von Sweetzch di film “Wreck
It Ralph” di film kali ini, masih berlanjut namun dengan konflik yang berbeda. Bermula
dari rasa bosan yang dialami Vanellope di dunia game miliknya, Sugar Rush. Mendengar
keluhan dari sahabatnya itu, Ralph kembali mengunjungi game Sugar Rush dan
mencoba membuat lintasan baru. Di saat yang bersamaan, ketika Vanellope ingin
mencobanya, seorang anak tengah memainkan game itu. Merasa ada yang ganjil
dengan arah yang dia kemudikan, anak itu memaksa kemudi yang dia gunakan hingga
akhirnya patah. Penjaga tempat game itu, Pak Litwak kemudian mencabut colokan
Sugar Rush dan dunia game Vanellope berakhir.
Seluruh
penduduk game Sugar Rush harus keluar dan menjadi terlantar. Satu-satunya cara
untuk menyelamatkan hal tersebut adalah dengan membeli suku cadang baru untuk
Pak Litwak. Dan itu dijual di eBay dengan harga yang mahal. Tapi, Ralph mencoba
mencari cara untuk bisa menyelamatkan dunia sahabatnya itu. Berhubung Pak
Litwak baru saja menggunakan internet, Ralph bersama sahabatnya, Vanellope berniat
untuk memasuki dunia baru itu. Mereka berdua pun memasuki Wi-fi yang dipasang
Pak Litwak. Hingga mereka akhirnya berhasil melewati router dan sampai di
internet.
Mereka
berhasil menemukan suku cadang kemudi tersebut di eBay, namun sialnya, mereka
harus membayar dengan harga yang begitu tinggi. Mereka tentu saja tak punya uang
untuk membayarnya. Namun iklan yang berdatangan di internet, membuat mereka berusaha
untuk mencari cara. Nah, di bagian inilah kita bisa melihat bagaimana Grit dalam
diri seorang Ralph. Tekad yang besar untuk menyelamatkan sahabatnya, membuat
dirinya terus berusaha untuk mengumpulkan uang. Meskipun pada awalnya sempat
ragu, namun selang berlangsungnya usaha itu, dia semakin yakin dan terus
berusaha.
Angela
Duckworth, sebagai peneliti Grit, menjelaskan bahwa Grit terbagi dalam dua
komponen besar. Pertama, kemampuan untuk tetap berjalan atau konsisten pada
target yang ditentukan. Kedua, kemampuan untuk mengatasi masalah atau tantangan
dalam mencapai target tersebut. Pada karakter Ralph, dua hal tersebut tampak
dengan jelas.
Mulai
dari memasuki dunia game online dan adu balap mobil liar di Slaughter Race hingga
akhirnya membuat video yang diupload. Sebuah video yang diupload di BuzzTube oleh
salah seorang karakter game online membuatnya cukup terkenal, tapi tidak cukup
untuk mendapat uang untuk membeli barangnya di eBay. Akhirnya masalah itu
kembali di atasi dengan usahanya untuk membuat video lain dan terbukti
memberikan hasil yang cukup besar. Tak sampai di situ, meski telah cukup banyak
penonton, tapi itu belum bisa menebus bayaran kemudi di eBay. Mereka beriklan
dan berusaha mendapatkan uang sesuai target. Dan akhirnya, Ralph berhasil
mendapatkannya.
Meskipun,
Ralph harus belajar untuk melepas sahabatnya lantaran ingin hidup dan bermain
di dunia game online. Ralph menjalani hari-hari yang berbeda tapi dengan semangat yang tetap kuat. Namun di sisi
lain, di belajar memaknai persahabatan dalam bentuk yang lebih dewasa. Dan dari Ralph, kita juga melihat bagaimana Grit membuatnya berhasil meraih keinginannya bersama sahabatnya.