Jika Sedih Adalah Pertanda Baik Yang Sebenarnya

INDOPOSITIVE.org — Sedih, sederhananya adalah sebuah emosi. Kesedihan seringkali diasosiasikan dengan sesuatu yang menyakitkan, atau terluka secara emosional (emotional pain).  Sedih seringkali dikaitkan dengan perasaan tidak berguna, kehilangan, putus asa, duka, tidak berdaya, kecewa dan menderita. Lalu apakah sedih tidak bisa menjadi pertanda baik?

Sedih yang mengajari kita bahagia via http://www.thoughtpursuits.com

Mungkin akan sedikit sulit mengasosiasikan kesedihan sebagai hal yang baik. Terlebih, jika lingkungan dan budaya kita selama ini menilai emosi “positif” sebagai hal yang mesti selalu diutamakan. Anda mungkin lebih sering mendorong diri Anda atau menegur orang disekitar Anda untuk selalu ceria menjalani hidup.  Dalam buku The Uses of Sadness: Why Feeling Sad is No reason Not to Be Happy  dikatakan bahwa kesedihan adalah pengalaman umum yang akan kita temukan saat masa kanak-kanak. Sadar atau tidak di kebanyakan keluarga, kita mudah menemukan peraturan untuk tidak boleh bersedih. Padahal menurut Robin Skyner dalam bukunya  Families and How to Survive, mengatakan bahwa mengacuhkan kesedihan dapat membuat seseorang berpikiran dangkal bahkan menjadi seorang maniak.

Namun kadang kala kita keliru menilai kesedihan dan depresi. Depresi adalah gangguan mental dalam kondisi tidak wajar, mengganggu cara berpikir, emosi, persepsi dan perilaku secara kronis. Depresi menandakan bahwa kita bersedih terhadap semua hal. Depresi tidak membutuhkan situasi sulit, kehilangan atau perubahan apapun sebagai pemicu. Sebaliknya, depresi tidak membutuhkan pemicu apapun. Depresi juga dapat mempengaruhi di banyak aspek kehidupan. Membuat seseorang terasa kehilangan energi, tidak bersemangat terhadap apapun, tidak termotivasi, bahkan merasa kehilangan makna.

Sedangkan bersedih adalah kondisi emosi yang wajar ketika seseorang menghadapi perubahan tertentu dalam hidup, misalnya kehilangan dan peristiwa atau pengalaman yang membuat mengecewakan. Hal ini tentu saja baik. Sebab dalam keadaan seperti itu kita dapat belajar menilai perubahan emosi dalam diri kita, dan menelusuri perasaan tersebut. Melihat apa yang terjadi dan apa yang menjadi kebutuhan kita. Hal ini membuat kita bergerak untuk berbicara kepada teman dan menceritakan perasaan kita kepada mereka. Lebih dari itu, memiliki pengalaman bersedih mengajarkan kita untuk lebih memahami emosi tersebut, sehingga dapat membuat kita untuk lebih mengerti perasaan orang lain ketika bersedih.

Kesedihan akan segera berakhir ketika kita telah berjarak dengan pemicu kesedihan tersebut. Baik karena berlalunya waktu ataupun keluarnya kita dalam situasi tertentu, yang memicu kesedihan tersebut. Perasaan sedih adalah hal normal, yang menandakan bahwa seseorang mampu mengalami perubahan perasaan dan dengannya membuat seseorang mampu menelusuri makna hidup.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel