Sepeda Warga Ceria di SLB YPP Bajeng Raya

INDOPOSITIVE.org Anak penyandang disabilitas juga merupakan aset bangsa yang perlu diperhatikan, mereka juga dapat memberi sumbangsih terhadapap kemajuan negeri ini, yang mempunyai bakat seperti anak-anak lainnya namun mereka memiliki keterbatasan sehingga perlu dibimbing lebih khusus dibandingkan anak normal lainnya. Sepertinya, di lingkungan kita banyak yang memandang sebelah mata para penyandang disabilitas, menjauhinya dari pergaulan dan ada juga yang “mungkin” menganggapnya sebagai monster yang menakutkan. Maka, yang beranggapan seperti itu kita harus mengubahnya, anak disabilitas adalah anak yang baik, butuh dukungan,bimbingan dan semangat dari kita, bukan dujauhi maupun ditakuti.



Sepeda Warga Ceria dari Positive Youth Project bekerjasama dengan Forum Anak Hasanuddin Tamalajjua, Kab.Gowa dan Forum Pelajar Indonesia lantas menyadari hal tersebut mendorongnya mengadakan kegiatan sosial bersama anak-anak disabilitas di SLB YPP Bajeng Raya pada hari Rabu, 28 September 2016 dengan mengusung tema “Wujudkan Indonesia Cerdas melalui kegiatan Ekspresi Warna dan Gambar Bersama Anak-Anak Disabilitas.” Kegiatan ini diikuti sekitar 25 anak penyandang disabilitas diantaranya ada yang menyandang tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunadaksa, dan tunarahita mulai dari jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Kami disambut baik oleh pihak sekolah dan begitupun mereka para muridnya. Jika saja teman-teman menggap anak disabilitas adalah monster, maka saya berharap mindset itu berubah dari sekarang. Sebab mereka adalah anak yang baik, penuh dengan harapan.

Lalu, mengapa kami memilih objek menggambar dan mewarnai? Berbagai penelitian membuktikan bahwa hal itu akan member berbagai manfaat untuk anak. Menurut Eileen Adams, seorang pendidik yang aktif dalam kampanye menggambar yang dilansir dari guardian.co.uk. mengatakan bahwa “Menggambar bukan hanya bentuk mengekspresikan diri. Lebih dari itu, menggambar adalah aktivitas intelektual, cara memahami dunia, mengeluarkan pikiran dan gagasan anak.” Ternyata kegiatan menggambar dan mewarnai bukan hanya dapat meningkatkan kreatifitas tetapi juga dapat meningkatkan intelektual, cara memahami dunia serta mengeluarkan pikiran dan gagasan.

Jarum jam menunjukkan pukul 08:00 WITA, acara telah dimulai. Diawali oleh pembukaan oleh MC, sambutan ketua panitia dalam hal ini adalah saudara Muh. Isyraf selaku penggagas dari Sepeda Warga ceria dan anggota forum anak Kab. Gowa, setelah itu sambutan dari Kepala SLB YPP Bajeng Raya dalam hal ini diwakili oleh salah satu guru dari sekolah tersebut sekaligus membuka acara ini secara resmi.. Dalam sambutannya pihak sekolah berterimakasih karena kedatangan kami, bermain bersama anak-anak dalam hal ini kegiatan menggambar dan mewarnai. Sambutan telah selesai, masuk ke acara inti yaitu menggambar dan mewarnai. Peserta dibagi ke dalam 5 kelompok yang jumlah setiap kelompok ada yang terdiri  dari 4 orang adapula yang 5 orang. Dengan masing-masing kelompok didampingi oleh kakak-kakak dari kepanitiaan. Setelah kertas, pensil, penghapus, rautan, penggaris, serta pensil warna selesai dibagikan, terlihat para anak sangat antusias mencoret kertas membentuk sebuah gambar lalu mewarnainya. Di tengah sesi asyiknya mereka menggambar dan mewarnai, kami juga memberikan sebuah makanan serta minuman yang dikemas seperti dalam perayaan ulang tahun. Terlihat dalam raut wajahnya penuh dengan kebahagiaan. Setelah cukup lama, akhirnya gambaran mereka telah selesai. Setelah kegiatan tersebut melangkahlah ke kegiatan pohon harapan.



Pohon harapan adalah gambar pohon yang daunnya berisi harapan atau cita-cita anak-anak disabilitas. Awalnya anak-anak kurang tahu mengenai hal tersebut karena kebanyakan mereka adalah tunarungu sehingga sulit memahami apa yang kita maksud, namun dengan bantuan gurunya menerjemahkan dengan bahasa isyarat serta alat peraga berupa profesi, akhirnya mereka tahu. Setelah menuliskan cita-citanya dalam secarik kertas sticky notes, mereka menempelnya dalam pohon yang tak berdaun tadi. Ada yang bercita-cita sebagai dokter, polisi dan kebanyakan ingin menjadi guru. Kita dibuat haru olehnya, dengan keterbatasan yang dimiliki mereka juga tetap berjuang ingin meraih keinginan mereka, semoga harapan serta keinginan mereka dapat tercapai. Aamiin



Kegiatan ini tidak berakhir disitu saja. Ternyata pihak sekolah memberikan persembahan kepada kita, beberapa anak disabilitas menunjukkan bakatnya, yaitu menari. Dengan gemulainya mereka diiringi dengan musik. Namun ternyata, mereka kebanyakan adalah penyandang tunarungu sehingga hanya mengandalkan melalui hitungan. Kami yang melihat pertunjukan tersebut dibuat kagum olehnya, suara tepuk tangan ikut meramaikan tariannya. Selain itu beberapa kakak panitia juga diajak menari bersama oleh salah satu anak disabilitas, sungguh sangat menyenangkan. Setelah kegiatan tersebut melangkahlah ke kegiatan pohon harapan. Setelah kegiatan tersebut tibalah kami di penghujung acara.

Di akhir acara, ada sambutan berupa ucapan terima kasih kepada pihak sekolah dalam hal ini diwakili oleh ketua Forum Anak Hasanuddin Kab. Gowa, Achmad Maulida. Serta kesan dan pesan dari pihak sekolah dan anak-anak disabilitas yaitu Khasmawati dan Lulung. Khasmawati adalah  seorang tunarungu dan tunawicara, dalam bahasa isyarat dengan bantuan lulung yang menerjamahkannya mengucapkan terima kasih kepada kami karena telah bermain bersama mereka. Tak lupa pula kami memberikan hadiah kepada 3 peserta yang mempunyai gambar terbaik, serta 2 peserta yang aktif dalam kegiatan ini.



Hal ini menjadi motivasi bagi mereka yang belum mendapatkan agar lebih baik sehingga dilain waktu berkesempatan juga menjadi yang terbaik. Selain memberi hadiah kepada peserta terbaik dan teraktif, kami juga memberikan kenang-kenangan kepada pihak sekolah. Dari Forum Anak Kab. Gowa juga memberikan ucapan terimakasih dalam bentuk plakat, tak lupa pula Sepeda Warga Ceria memberikan peralatan menggambar dan mewarnai seperti pensil warna, spidol, penghapus, penggaris dan Kertas. Harapannya, kegiatan ini bukan berakhir sampai di sini saja tapi pihak sekolah dengan bantuan yang telah kami berikan dapat melanjutkan kegiatan ini dalam proses meningkatkan kreatifitas serta kemampuan mereka dalam kegiatan menggambar dan mewarnai. Foto bersama dengan pihak sekolah, guru, anak-anak disabilitas serta panitia menandai berakhirnya kegiatan ini. Kegiatan berakhir sekitar pukul 10:45 WITA. Terlihat dari raut wajahnya anak-anak pulang dengan penuh kebahagian.

Anak disabilitas adalah para generasi muda yang juga merupakan aset bangsa yang perlu dibimbing bukan dihindari, diberi wadah kegiatan positif bukan malah dijauhi, dan diberi semangat bukan malah dicaci maki. Kami berharap bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar sampai disini namun dapat berkelanjutan guna mencerdaskan para generasi muda demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik.


* Muh. Isyraf, penulis adalah salah satu peserta Positive Youth Project 2016, SMAN 1  Bajeng.           

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel