Pertanyaan Mudah Untuk Mengetahui Depresi
INDOPOSITIVE.org — Kita seringkali mendengar kata “depresi” namun tidak semua di
antara kita mampu memahami istilah itu. Setidaknya, kita paham bagaimana ketika
kita sedang atau hendak depresi. Sehingga kita dapat mencegah atau menghindari
depresi tersebut. Melalui situs www.dw.com terdapat sebuah temuan menarik
terkait depresi yang menarik untuk dipahami. Seorang Ilmuwan dari Berlin mengembangkan tes yang
bisa menunjukkan depresi lebih cepat. Anda pun dapat mencobanya.
Jika pasien atau anda pun ikut menjawab empat pertanyaan
dengan "ya", maka ia harus sesegera mungkin berkonsultasi ke ahlinya. Sedih, tidak bersemangat,
lelah dan pesimis. Depresi termasuk penyakit yang paling banyak ditemukan di
Jerman. Menurut keterangan Institut Robert Koch, satu dari empat perempuan dan
satu dari enam laki-laki menderita depresi dalam hidup mereka. Di Jerman,
setiap tahunnya, diperkirakan sekitar 9.000 orang mengakhiri hidup akibat
depresi. Sementara jumlah orang yang berusaha bunuh diri sepuluh kali lipat
lebih tinggi.
Nasib
tragis ini sering bisa dihindari, jika orang yang depresif mau dibantu. Namun
untuk itu dibutuhkan bantuan profesional. Di internet juga ada tes yang bisa
dicoba. Biasanya itu terdiri dari 20 pertanyaan. Tujuannya untuk memperkirakan
seberapa depresif seorang pasien, mulai dari usia 13 tahun. Biasanya ditanya,
apakah gejala-gejala ini muncul dalam dua pekan terakhir: sedih, pesimisme,
perasaan gagal, kehilangan kegembiraan, merasa bersalah, ingin bunuh diri,
tidak tenang, mudah tersinggung, kehilangan perhatian pada apapun, tidak bisa
memutuskan, lelah, tidak tertarik pada seks. Biasanya untuk setiap pertanyaan orang
harus memilih empat kemungkinan, antara "tidak pernah" sampai
"selalu". Dalam beberapa menit orang sudah dapat membuat diagnosa
singkat..
Ilmuwan
Institut Max Planck untuk penelitian pendidikan di Berlin mengembangkan tes
kilat yang hanya terdiri dari empat pertanyaan. Hasilnya harus cukup untuk
membuat diagnosa. Tes kilat ini dibuat berdasarkan studi yang diikuti sekitar 1.300 perempuan muda, yang berusia antara 18 dan 25 tahun. Oleh sebab itu, tes tersebut tepatnya hanya digunakan untuk kelompok tersebut. "Untuk pria harus dikembangkan tes yang lebih spesifik, terutama berkaitan dengan 'menangis'. Tergantung kebudayaan, pria lebih jarang menangis dibanding perempuan, atau tidak mau mengakuinya". Jadi tes sebaiknya disesuaikan dengan kelompok sasarannya.
Pertanyaannya memang mudah dan gampang dimengerti:
Apakah
pekan ini Anda lebih sering menangis daripada sebelumnya?
Apakah
pekan ini Anda kecewa dengan diri Anda sendiri atau Anda membenci diri sendiri?
Apakah
Anda pekan ini menatap masa depan dengan sangat takut?
Apakah
Anda pekan ini merasa sebagai orang yang gagal?
Kalau
semua pertanyaan dijawab dengan "ya", berarti ada gejala depresi. Tes
kilat seperti itu tidak mungkin memberikan diagnosa akhir. "Itu harus
dilakukan psikiater atau psikoterapis," kata Mirjam Jenny. Di samping itu,
orang-orang yang tidak berpendidikan kedokteran di sekolah-sekolah atau militer
juga diimbau untuk mengenali depresi sejak dini dan memberikan pertolongan
kepada yang menderita. Bagaimana kabar anda hari ini?