Rasa Syukur dan Bunuh Diri
INDOPOSITIVE.org — Tahukah Anda bahwa rendahnya taraf kesejahteraan kehidupan, secara psikologis dapat melemahkan self-esteem atau rendahnya pandangan seseorang dalam menilai diri sendiri, hingga menimbulkan gejala depresi yang berujung pada bunuh diri?
Beberapa kasus kematian, menurut
data WHO rata-rata korban bunuh diri di dunia per tahunnya berkisar seratus
ribu jiwa. Menurut Van Heeringen dalam bukunya Understanding Suicidal Behavior,
setidaknya terdapat beberapa tahap ketika seseorang melakukan bunuh diri. Hal
ini dimulai suicidal ideation, suicide attempts, dan completed suicide. Suicidal ideation atau ideasi bunuh diri merupakan tahap utama
dimana seseorang menghadirkan sebuah pikiran yang mengarah pada keinginan bunuh
diri. Hal ini dikatakan menjadi prediktor yang kuat terhadap keberhasilan bunuh
diri.
Melihat beberapa peningkatan
kasus bunuh diri di beberapa Negara khususnya di Asia Tenggara, salah satu
peneliti di Taiwan, Chih-Che Lin melakukan penelitian melalui pendekatan
psikologi yang diterbitkan dalam Scandinavian
Journal of Psychology pada tahun 2015.
Lin memulai penelitian dengan
beranggapan bahwa sebuah efek positif dalam diri seseorang tentunya akan
membawa kebaikan, namun Lin memaparkan lebih detail mengapa efek positif syukur
saling berhubugan langsung dengan self-esteem, depresi dan ideasi bunuh diri. Sebanyak
814 mahasiswa dari berbagai universitas di Taiwan menjadi partisipan dalam
penelitian ini. Lin melakukan analisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling. Dalam prosedur penelitian, partisipan
akan mengisi sejumlah instrumen untuk mengukur rasa syukur mereka, self-esteem,
tingkat depresi hingga melihat ideasi bunuh diri negative dan positif mereka.
Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa memiliki rasa syukur akan meningkatkan self-estem seseorang. Anda akan
semakin percaya bahwa diri Anda berharga dan percaya mampu melakukan banyak hal
dalam kehidupan Anda. Perasaan syukur yang tinggi juga terbukti sebagai
prediktor rendahnya tingkat depresi seseorang. Hal ini terjadi karena perasaan
syukur berhubungan dengan efek atribusi positif. Bahwa setiap orang yang
bersyukur akan cenderung membuat penialaian baik terhadap lingkungannya.
Sehingga menjauhkannya dari pikiran stress, terutama saat masa-masa sulit dalam
kehidupan. Hal yang terakhir adalah syukur menjauhkan seseorang dari ideasi
bunuh diri.
Bagaimana perasaan Anda ketika
seseorang berterimakasih kepada Anda? Ingatlah senyum orang-orang yang Anda
sayangi, atau bayangkan betapa beruntungnya Anda memiliki sepasang mata dan
sepasang telinga. Begitu banyak hal yang dapat membuat kita merasa bersyukur,
bahkan hal-hal kecil yang kadang luput dari kesadaran kita. Perasaan syukur
atau apresiasi merupakan hal esensial dalam perilaku moral manusia. Perasaan
syukur juga akan memberikan efek positif pada kesejahteraan hidup dan
kelangsungan hidup seseorang.