Surat Kepada Sahabat PYP 2016

INDOPOSITIVE.org   “Apa kabar teman-teman?” Semoga langkah dan tindakan kita dalam naungan dan lindungan Allah swt. Menjadi salah satu peserta Positive Youth Project 2016 adalah suatu hal yang sangat luar biasa. Teman-teman, saya tidak tahu harus mulai dari mana, karena begitu banyak yang ingin saya ceritakan. Sejak kita berkumpul di gedung ATKP Maros dan menjalani semua kegiatan. Hal yang selalu membuat saya ingin cepat merealisasikan sosial project saya adalah ketika hari demi hari, nada dering hp saya berbunyi karena pemberitahuan dari group line yang membuat jiwa, hati, dan pikiran terasa terus terpacu untuk  melakukan hal baik dan bermanfaat. 

Emy bersama pemateri PYP


Tak hanya itu, tulisan dari kakak panitia dan teman-teman PYP membuat saya termotivasi dan berdecak kagum atas apa yang telah dilakukan. Sebenarnya saya merasa beruntung bisa bertemu dengan teman-teman di Positive Youth Project yang luar biasa dan saling memotivasi.  Dan juga saya pernah merasa malu dengan kalian yang punya banyak prestasi. Tapi, seketika saya tersadar bahwa “yang kucari adalah kebaikan, yang akan kulakukan adalah baik, jadi saya tidak boleh malu”. Sudah 40 hari lebih, kita tak lagi berkumpul, bermain games, dan makan bersama. Saya sangat merindukan semua itu.

Pertemuan selama  3 hari itu tentu bukan kebetulan, “ Tidak ada daun yang jatuh kebetulan. Tidak ada satu debu terbang atas izin Allah”. Ada sebuah puisi  yang dulu kami ( Kelompok 6 ) tampilkan saat di Malam Kesenian untuk teman-teman dan kakak panitia. Semoga kerinduan yang juga dirasakan oleh teman-teman sedikit terobati. 

Kita tak lahir di tempat yang sama
Bahkan hidup kita pun jauh berbeda
Sikap, sifat, gaya, cara kita tersendiri
Benci, murka, marah, duka pun tersendiri
Tapi kita disatukan impian yang sama 
Diperjalankan dengan langkah yang tak beda
Digandengkan dengan cita-cita tak ternilai
Diikaat dengan harga yang takkan terbeli

Kerap kali kita berbeda pendapat dan berselisih
Bagiku, Aku benar
Bagimu, kamu lebih benar
Bagiku kamu salah
Bagimu, aku lebih salah
Dan begitulah kisah kita diuji
Apakah persahabatan ini karena Allah

Berteman memang tak mudah
Karena harus memahami
Berteman memang tak gampang
Karena ada pengorbanan disana
Terkadang aku berpikir, haruskah sendiri berjalan
Seringkali aku tak tahan
Mungkin lebih baik sendiri
Menempuh perjalanan ini sendiri
Selesai lebih lekas

Tak perlu memikirkan selain diri sendiri
Tak usah sakit hati
Sebab tak dihiraukan dan tak dimengerti
Tapi itukah yang sebenarnya yang kuinginkan
Tidak
Tapi proses itulah sebenarnya harta bukan hasil
Sebab semua siap dengan hasil
Tapi tidak siap dengan prosesnya
Kita bisa cepat sendiri
Lebih cepat sendiri
Tapi kita tak akan jauh melangkah

Canda, tawa, ceria, duka, lara yang dibagi
Itulah arti
Maka aku ditanya tentang artai engkau bagiku
Aku pun tak tahu
Aku malu bermaksiat
Aku jauh dari dosa
Dengan amalan dan tutur lisanmu
Aku lebih mudah mengingat Allah
Itulah arti engkau bagiku
Sahabat dalam ketaatan

Saat manusia dalam kebingungan
Saat kita semua dikumpulkan
Senantiasa berharap
Engkau dan aku dipanggil Allah Ar-Rahman
Diteduhkan kita dengan naungannya
Dilegakan kita dengan wajahnya
Dan dikatakan pada kita dengan suara-suara yang sudah kita duga
Dimanakah orang-orang yang saling mengasihi karena keagunganku
Masuklah surga
Engkau dan sahabat yang engaku cintai 
Karena aku, dan yang lebih mencintai saudaranya
Akan mendapatkan tempat yang lebih tinggi
Dan disaat itu, engkau dan aku, kita 
Akan bersyukur telah mencinta karena Allah

Uhibbukumfillah wahai saudaraku
Sungguh aku mencintai kalian semua karena Allah

Andai dia tahu
Apa yang akan terjadi
Andai dia tahu
Esok temukan mimpi

*Andi Nurahmy M, peserta PositiveYouth Project 2016 yang menyukai kedamaian

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel