PYP 2016 : Selintas Kisah Tentang Kesungguhan

INDOPOSITIVE.org  Tulisan ini untuk peserta, panitia, volunteer, narasumber dan donatur PYP 2016.

Kisah Pertama

Sekian pekan setelah kegiatan PYP,saya mengikuti cerita-cerita positif teman-teman. Semangat teman-teman tetap terjaga. Hal-hal baik yang direncanakan ternyata dapat diwujudkan dalam bentuknya yang sederhana. Tercermin kesungguhan. Betapa berharganya hidup. Teman-teman mampu menjawab kerisauan yang menghuni pikiran buruk banyak orang tentang gaya hidup hedonis anak-anak muda sekarang.

Saat salah seorang peserta memaparkan pendapatnya di materi pertama


Kisah Kedua

Pikiran saya mengembara ke setiap sudut petala langit. Saya membatin tentang pentingnya kegiatan PYP2016 ini diketahui banyak orang karena besarnya kemanfaatan yang akan diperoleh. Saya ingin kegiatan ini terduplikasi sehingga dalam waktu singkat banyak masalah yang bisa diinisiasi jalan keluarnya. Siapa yang akan melakukannya? Teman-teman, para generasi muda, sang pemilik masa depan. Saya kagum pada kesungguhan teman-teman. Keyakinan saya begitu kuat bahwa teman-teman akan sukses menjalankan program yang dirancang sepanjang tahun ini hingga tahun 2017 yang akan datang.

Kisah Ketiga

Akhir pekan yang berbeda. Nampaknya Tuhan sedang menyiapkan jawaban bagi harapan besar yang saya semai melalui batin dan doa.Hari Sabtu siang, dalam kemacetan kota Jakarta,  saya mendapat kabar via WA dari Ketua dan Sekretaris Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Pusat untuk melaporkan program kerja HIMPSI wilayah Sulawesi Selatan yang inspiring. Pengurus pusat HIMPSI diminta mengutus satu orang untuk presentasi program kerja tersebutpada acara Temu Nasional Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak. Waktu pelaporan untuk kompetisi ini sangat singkat. Seluruh wilayah diberi waktu 24 jam untuk mengirimkan laporan kegiatan yang diminta. Atas izin teman-teman panitia PYP 2016,  data dan foto yang dikirimkan via e-mail, saya olah kembali untuk dikompetisikan dengan program kerja dari HIMPSI wilayah seluruh Indonesia. Waah…akhir pekan yang serius bagi saya, bahkan mandi pun tak sempat!

Kisah Keempat

Sore yang manis. Buah kesungguhan kerja teman-teman diapresiasi oleh HIMPSI Pusat. Mereka tidak mengabari saya tentang program kerja wilayah mana yang menang berkompetisi. Yang mengabari saya bahwa PYP Kita diminta untuk dipresentasikan di  acara Temu Nasional di Yogyakarta pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 2016 adalah perwakilan dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Atas izin teman-teman dan HIMPSI Pusat, saya mengutus Head of Project PYP 2016 untuk mengikuti acara Temu Nasional tersebut.

Peserta yang dengan sungguh-sungguh menerima materi demi materi


Kisah Penutup

Saya ingin menutup surat ini dengan mengutip judul buku sekaligus film “man jadda wa jada” (siapa yang bersungguh-sungguh akan menuai hasil terbaik). Teman-teman, apresiasi dari orang lain atas hasil kerja kita memang penting. Hanya saja, bukan itu yang utama. 

Rasa puas yang terasakan karena telah menjalankan setiap aktivitas dengan kesungguhan merupakan ‘reinforce’ penting yang perlu ditanamkan.

Terima kasih atas kerja sungguh-sungguh dan kerjasama tim yang mengagumkan. Kita berharap, forum Temu Nasional yang akan dihadiri sekira 400 utusan dari berbagai kalangan akan membawa cerita manis bagi kelanjutan program PYP ke depan. Suatu waktu, bukan hanya satu yang akan menjadi utusan, tetapi teman-teman semua akan menjadi utusan terbaik atas karya-karya terbaik yang dihasilkan. Doa terbaik untuk teman-teman semua.

*Asniar Khumas, Narasumber PYP 2016, Ketua Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel