Tiga Cara Mengurangi Kecemasan
INDOPOSITIVE.org ─ Saya cemas pada batas
tertentu, jelas, tapi saya rasa tidak seperti yang dicemaskan oleh orang -
orang pada umumnya. Ada banyak orang cemas tentang betapa banyak yang akan
mencemaskan!
Cemas, cemas, dan cemas Sumber gambar di sini |
Baru-baru ini, New York
Times menerbitkan artikel yang menarik, ditulis oleh Roni Caryn Rabin, “Worried?You’re Not Alone.”
Di dalam itu, Rabit
menemukan beberapa poin menarik dari penelitiannya di Liberty Mutual Insurance,
melalui paper “Worry Less Report.” Nampaknya generasi hari ini cemas dengan
uang. Orang lajang cemas akan keinginan memiliki rumah pribadi (dan uang).
Kecemasan berkurang saat kita mulai dewasa kemudian menua.
Beberapa orang - misalnya,
seperti adikku Elizabeth - merasa bahwa jika mereka mencemaskan tentang
sesuatu, mereka dengan cara apa pun akan mencegah hal yang buruk terjadi. Rabin
menunjukkan, dengan sangat bijaksana, "Para peneliti mengatakan bahwa
penjelasan ini diperkuat oleh fakta bahwa kita cenderung cemas tentang kejadian
yang jarang terjadi, seperti kecelakaan pesawat, dan rasanya begitu lega saat
itu tidak terjadi, tapi kita kurang cemas tentang peristiwa yang sering
terjadi, seperti kecelakaan mobil. "
Rabin juga membedakan
antara " productive worry," yang membantu kita memecahkan masalah,
dan kecemasan yang pada saat itu anda hanyak akan kesal dengan kecemasan itu.
Menurut laporan itu,
berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi kecemasan:
1. Pecahkan kecemasanmu
menjadi beberapa bagian, dan atasi masalah itu satu per satu.
Identifikasi masalahmu
(termasuk dalam beberapa hal yang anda harus lakukan untuk bahagia),
lalu perjelas tujuan anda, cobalah untuk memikirkan solusi. "Ambil pena
dan kertas lalu mulailah brainstorm ... penelitian menunjukkan bahwa cara
ini mampu membantu meringankan depresi dan rasa cemas."
2. Buatlah jadwal untuk
cemas.
3. Latihan Tentang
Ketidakpastian
Mempertimbangkan apa yang
anda bisa dan tidak bisa ubah atau dapatkan. Mengapa cemas tentang cuaca akan
turun hujan? Semua yang dapat Anda lakukan adalah membawa payung. Sejalan
dengan itu, bagi saya, kecemasan adalah yang timbul ketika saya harus membuat
pilihan antara beberapa pilihan. Seringkali, saya akan berpikir untuk satu
pilihan, dan saya akan memiliki beberapa kecemasan tentang pilihan yang saya
abaikan ─ saya akan memikirkannya. "kecemasan
ini berlaku untuk semua pilihan, jadi saya tak perlu memperhitungkannya."
Misalnya, seorang teman bercerita kepada saya, "saya khawatir jika anak
saya diterima di perguruan tinggi X, dia akan memiliki kesulitan dalam memiliki
teman." Tapi anak itu akan menghadapi tantangan dalam mendapatkan teman-teman
di perguruan tinggi manapun yang dia lulusi; ada masalah apa tentang perguruan
tinggi X yang akan membuatnya lebih sulit untuk mendapatkan teman di sana.
Sehingga tak perlu cemas dalam mempertimbangkannya dalam menentukan keputusan
di beberapa perguruan tinggi.
Catatan ini mengingatkan
saya pada sebuah buku anak-anak yang indah ini, Kevin Henkes berjudul Wemberly Worried. "Cemas, cemas, cemas!" Kata neneknya. 'Terlalu banyak
kecemasan'."
Apakah Anda seorang
"pencemas"? Apakah Anda menemukan beberapa strategi yang baik untuk
mengelola kecemasan itu?
*Sumber Tulisan:
Psychology Today, oleh Gretchen Rubin, penulis The Happiness Project dialih bahasakan oleh Wawan Kurniawan.