7 Cara Untuk Menanamkan Rasa Syukur (Gratitude)
INDOPOSITIVE.org - Rasa
syukur (Gratitude), adalah sebuah cara manusia untuk menghargai apa yang telah
mereka miliki, dibanding dengan selalu mencari hal baru dengan harapan hal
tersebut dapat membuat mereka lebih bahagia, atau berpikir mereka tidak bisa
puas sampai setiap kebutuhan fisik dan material mereka terpenuhi. Rasa syukur
membantu seseorang untuk kembali fokus pada apa yang telah menjadi milik mereka
daripada apa kekurangan mereka. Dan, sekalipun pada awalnya hal tersebut terasa
dibuat-buat, kondisi mental ini tumbuh lebih kuat dengan latihan dan penerapan. Beberapa
cara untuk menanamkan rasa syukur secara teratur.
![]() |
ilustrasi |
Tulis Catatan Terima Kasih
Kalian
dapat membuat diri kalin lebih bahagia dan memelihara hubungan dengan orang
lain dengan menuliskan pesan-terima kasih, menyatakan kesenangan dan penghargaan
atas dampak seseorang dalam kehidupan kita. Kirimkan, atau sebaiknya, beri dan
bacakan secara langsung. Buatlah kebiasaan dengan mengirimkan setidaknya satu
surat gratitude sebulan. Sesekali,
tulislah untuk dirimu sendiri.
Berterimakasih Secara Mental
Tidak
punya waktu untuk menulis? mungkin akan membantu, cukup untuk berpikir
seseorang telah melakukan hal yang baik untuk kalian, dan secara mental
berterimakasihlah kepada mereka.
Buatlah Jurnal Gratitude
Buatlah kebiasaan untuk menuliskan atau berbagi kepada
orang tercinta, pikiran tentang hadiah yang anda terima setiap hari.
Hitung Berkah
yang Anda Miliki.
Ambillah waktu setiap minggu untuk duduk dan
menuliskan tentang berkah yang kau dapatkan-refleksikan hal-hal yang berjalan
baik atau apa yang seharusnya Anda syukuri. Terkadang akan membantu jika
memberikan angka- seperti tiga sampai lima hal- yang akan Anda identifikasi
tiap minggu. Selagi Anda menulis, buat menjadi lebih spesifik dan pikirkan
sensasi yang Anda rasakan ketika hal-hal baik terjadi pada Anda.
Beribadah.
Orang-orang beragama dapat melakukan ibadah untuk
menanamkan rasa syukur.
Meditasi
Meditasi secara sadar melibatkan pikiran yang
berfokus pada masa sekarang tanpa penilaian. Sekalipun orang-orang terkadang
fokus pada kata atau frasa (seperti “damai”), juga akan mungkin untuk fokus
kepada apa yang harusnya Anda syukuri (Hangatnya matahari, bunyi yang
menenangkan, dll).
Penulis: Nurul Fitroh
Editor: Wawan Kurniawan
Sumber: Harvard Health Publication