Kantuk vs Dosen
Berdosa kah saya ???
Itulah kalimat pembuka dari kisah yang saya alami beberapa minggu yang lalu..
Pagi itu, saya berangkat kuliah seperti hari-hari lainnya. Begitu memasuki ruang kuliah, saya memilih duduk di bangku baris paling depan dengan harapan bisa menyimak dengan saksama materi yang Dosen sampaikan. Menit-menit pertama hingga satu jam pertama, saya masih bisa fokus menyimak materi kuliah. Menit-menit berikutnya, mulai berdatangan gangguan dan cobaan.
‘Ngantuk’
Ya, dialah raja di atas rajanya godaan. Maklum, semalam saya habis begadang, entah apa yang saya lakukan hingga saya baru bisa memejamkan kedua mata saat kokok ayam jantan mulai bersahutan.
Saya berusaha mengatur daya akomodasi lensa mata. Saya kencangkan otot mata agar bola mata nan berharga ini tetap bekerja maksimal, namun apadaya rasa kantuk ini sudah benar-benar mencapai taraf puncaknya. Saya pun pulas sekitar 15 menit.
Sayup-sayup terdengar suara Dosen mengajukan pertanyaan kepada seorang mahasiswa. Sontak saya terbangun. Hal ini sedikit membuat saya terjaga. Sayangnya, hal itu tidak cukup ampuh untuk mengusir rasa kantuk yang sedari tadi membuat saya tidak menyimak materi.
Akhirnya saya berinisiatif mengambil ‘bulpen’, perlahan saya buka halaman kedua paling belakang buku catatan. Goresan demi goresan berhasil saya torehkan. Asik memang.. Rasa kantuk pun perlahan mulai sirna. Ya, ternyata bagi saya, aktivitas ini manjur mengurangi rasa kantuk. Saya pun larut dalam aktivitas ini. Setelah selesai dengan satu gambar, saya lanjut dengan gambar lainnya. Entah dari mana asalnya inspirasi tersebut, saya hanya memulai dari satu titik dan berakhir di satu titik pula.
Hingga menit-menit akhir, saya masih sibuk dengan gambar saya. Lima belas menit terakhir saya selesai dengan gambar kemudian saya alihkan fokus saya kembali ke materi kuliah. Sebenarnya ini bukan kali pertama saya terlelap di kelas selama perkuliahan berlangsung. Menjelang kalimat penutup, Dosen menyampaikan bahwa tadi pagi ketika beliau mengendarai mobil dari rumah menuju kampus, beliau menyempatkan diri membuka laptop demi membaca materi yang akan beliau sampaikan kepada mahasiswa. Semalam memang mati lampu, beliau belum sempat membaca materi pertemuan hari ini.
Sebegitu
bertanggungjawab dan maksimalnya beliau demi mahasiswanya. Beliau rela
melakukan hal yang sebenarnya sangat membahayakan keselamatan dirinya (menyetir
sambil membaca materi di laptop). Hal ini beliau lakukan agar mahasiswa faham
dan ‘puas’ atas materi yang beliau sampaikan. Tapi, apa yang saya lakukan ?
Saya terlelap sepanjang jam kuliah. Kalau pun terjaga malah saya sibuk
berjibaku dengan gambar-gambar saya yang tak ada apa-apanya dibanding apa yang
sudah Dosen lakukan. Berdosa kah saya ? Dzalim kah saya ? Apakah saya sudah
mendzalimi Dosen tersebut ? Sepertinya bukan hanya Dosen tersebut yang saya
dzalimi, saya juga sudah mendzalimi orang tua, orang-orang yang sudah memberi
amanah kepada saya untuk menjadi mahasiswa ‘agent
of change’, dan tentunya mendzalimi diri saya sendiri juga. Saya baru menyadari,
sebenarnya diri saya sendiri lah yang merugi akibat hal ini.
Astaghfirullaah..
Astaghfirullaah..
Semoga saya tidak akan mengulangi kekhilafan saya yang satu
ini. Jujur, memang selama ini, hal yang menjadi kendala utama bagi saya untuk
menyimak materi kuliah adalah rasa kantuk yang tak terbendung. Ingin rasanya
menciptakan suatu alat atau produk yang bisa mengatasi hal ini dan juga tidak
menimbulkan efek samping yang berbahaya pula tentunya. Barangkali di antara
Teman-teman ada yang mempunyai solusi atas masalah ini, saya senang sekali
apabila Teman-teman berkenan untuk berdiskusi dengan saya J
Berikut ini beberapa coretan gambar yang saya buat pagi itu:
_________________________
Rica Monica, Penulis adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor