5 Jenis Fobia Secara Umum dan Kriteria Diagnosis DSM V



Barangkali setiap dari kita memiliki fobia tersendiri. Tentu saja sulit untuk membenarkan ini, tapi bukan berarti hal tersebut tidak mungkin. Belum ada penelitian lebih lanjut terkait hal tersebut, kita pada akhirnya cukup berspekulasi saja.

Membahas fobia akan menjadi sesuatu yang terus menerus dikaji. Hal ini cukup dekat dengan keseharian kita. Ada banyak bentuk fobia namun kadang tidak kita kenali dengan baik. Secara sederhana, pengertian fobia adalah ketakutan yang tidak masuk akal atau berlebihan pada objek atau situasi tertentu. Mungkin kita pernah mendengar, "saya takut ketinggian!" (akrofobia) atau "saya takut dengan serangga!" (entomophobia) Fobia orang berbeda-beda, bahkan satu orang bisa memiliki beberapa fobia.

Terdapat 5 jenis fobia secara umum:


1. Fobia jenis Alam atau Lingkungan, termasuk ketakutan akan guntur dan kilat (astraphobia) atau air (aquaphobia)

2. Fobia jenis cidera, termasuk rasa takut pada dokter gigi (dentophobia), atau suntikan (trypanophobia)

3. Fobia jenis Hewan, termasuk anjing (cynophobia), ular (ophidiophobia), dan serangga (entomophobia)

4. Fobia jenis Situasional, termasuk aktivitas mandi, mencuci muka, atau membersihkan tubuh (ablutophobia) dan ruang tertutup (claustrophobia)

5. Fobia jenis lain-lain, termasuk tersedak, muntah, atau suara keras dll.

Kriteria DSM-5 untuk diagnosis fobia khusus


Ketakutan dan fobia tidak sama, jadi penting untuk mengetahui perbedaannya. Terapis tidak dapat menggunakan tes laboratorium untuk membuat diagnosis sehingga ia dan profesional kesehatan mental lainnya menggunakan bantuan dari  DSM-V (Diagnostic and Statistical Manual, 5th Ed., 2013) Panduan ini memberikan kriteria diagnostik spesifik untuk fobia spesifik dari American Psychiatric Association (APA).

Ketakutan yang tak masuk akal, berlebihan: Orang tersebut menunjukkan rasa takut yang berlebihan atau tidak masuk akal, persisten dan intens yang dipicu oleh objek atau situasi tertentu.

Respon cemas yang mendadak: Reaksi rasa takut harus tidak proporsional dengan bahaya aktual dan muncul hampir secara instan ketika disajikan dengan objek atau situasi.

Mengenali rasa takut yang irrasional tidak lagi dibutuhkan: Dalam edisi DSM sebelumnya, orang dewasa dengan fobia spesifik harus mengakui bahwa ketakutan mereka tidak sebanding dengan kenyataan, tetapi anak-anak tidak. Edisi 2013 sekarang mengatakan pasien dewasa tidak lagi harus mengakui irasionalitas perilaku mereka untuk menerima diagnosis.

Menghindar atau tertekan secara ekstrem: Penderita keluar dari caranya untuk menghindari objek atau situasi, atau menanggungnya dengan tertekan secara ekstrem.

Menciptakan keterbatasan: Fobia berdampak signifikan terhadap sekolah, pekerjaan, atau kehidupan pribadi penderita.

Durasi Enam Bulan: Pada anak-anak dan orang dewasa, durasi gejala harus bertahan setidaknya selama enam bulan.


Tidak Disebabkan oleh Gangguan Lain: Banyak gangguan kecemasan memiliki gejala yang sama. Karena itu, terapis harus menyingkirkan gangguan lain sebelum mendiagnosis fobia tertentu.

Meskipun kita mengetahui kriteria diagnosis tersebut, untuk memberikan hasil yang tepat tentu saja membutuhkan terapis, psikolog, psikiater atau ahli kesehatan mental.Selanjutnya, kita akan membahas terkait dengan beberapa fobia umum yang sering kita temui di lingkungan sehari-hari.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel