5 Menit Mengenal Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Secara Singkat



Cognitive Behavioral Therapy (CBT) atau terapi kognitif perilaku adalah salah satu psikoterapi yang membantu seseorang dalam mengidentifikasi pola pikir yang negatif dan kerap merusak atau memengaruhi perilaku dan emosi.

Melalui CBT, orang-orang akan diajak untuk membentuk pola pikir yang lebih baik.

CBT muncul sejak tahun 1960-an dan dirumuskan oleh psikiater Aaron Beck, yang mencatat bahwa jenis pemikiran tertentu berkontribusi pada masalah emosional. Beck menyebut "automatic negative thoughts" ini dan mengembangkan proses terapi kognitif.

Sebelum CBT ditemukan, beberapa terapi perilaku berfokus pada proses asosiasi, penguatan, dan hukuman dalam menciptakan modifikasi perilaku. Pendekatan kognitif membahas bagaimana pikiran dan perasaan



Di mana terapi perilaku sebelumnya telah berfokus hampir secara eksklusif pada asosiasi, bala bantuan, dan hukuman untuk memodifikasi perilaku, pendekatan kognitif membahas bagaimana pikiran dan perasaan mempengaruhi perilaku. Kehadiran terapi CBT muncul sebagai terapi yang terbilang efektif untuk berbagai gangguan dan kondisi.

CBT adalah salah satu jenis terapi yang paling banyak diteliti, sebagian karena pengobatan difokuskan pada tujuan yang sangat spesifik dan hasilnya dapat diukur dengan relatif mudah.

Dalam proses pengembangannya, terdapat sejumlah jenis pendekatan terapi yang secara spesifik melibatkan CBT:

Cognitive therapy, berpusat pada pengidentifikasian dan perubahan pola berpikir yang kurang tepat atau terdistorsi, respons emosional, dan perilaku.

Dialectical behavior therapy (DBT), mengkaji pikiran dan perilaku sambil menggabungkan strategi seperti regulasi emosional dan mindfulness.

Multimodal therapy, menunjukkan bahwa masalah psikologis harus ditangani dengan mengatasi tujuh hal yang berbeda tetapi saling berhubungan, yaitu perilaku, afeksi, sensasi, imaji, kognisi, faktor interpersonal, dan pertimbangan obat / biologis.

 Rational emotive behavior therapy (REBT), melibatkan identifikasi keyakinan irasional, secara aktif menantang keyakinan ini, dan akhirnya belajar mengenali dan mengubah pola pemikiran.

Setiap jenis terapi perilaku kognitif mengambil pendekatan yang berbeda, semua bekerja untuk mengatasi pola pemikiran yang mendasari tekanan psikologis terjadi.

CBT mengobati kondisi berikut:

CBT dapat secara efektif digunakan sebagai pengobatan jangka pendek yang berpusat dalam membantu seseorang dengan masalah yang sangat spesifik. CBT digunakan untuk mengobati berbagai kondisi termasuk:

Kecanduan
Masalah dengan marah
Kecemasan
Gangguan bipolar
Depresi
Gangguan makan
Serangan panik
Gangguan kepribadian
Fobia
Masalah dengan stres


Proses CBT dijelaskan secara terperinci dan orang-orang sering diberikan tugas rumah untuk diselesaikan di antara sesi yang berlangsung.

Manfaat CBT

Konsep dasar di balik CBT adalah bahwa pikiran dan perasaan memainkan peran mendasar dalam perilaku. Tujuan dari terapi perilaku kognitif adalah untuk mengajar orang-orang bahwa meskipun mereka tidak dapat mengendalikan setiap aspek dunia di sekitar mereka, mereka dapat mengendalikan bagaimana mereka menafsirkan dan menangani hal-hal di lingkungan mereka.

Terapi perilaku kognitif telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Ini dapat membantu orang dengan jenis tekanan emosional tertentu yang tidak memerlukan pengobatan psikotropika.

Ini didukung secara empiris dan telah terbukti secara efektif membantu pasien mengatasi berbagai perilaku maladaptif. CBT seringkali lebih bekerja daripada beberapa jenis terapi lainnya.

Salah satu manfaat terbesar terapi perilaku kognitif adalah membantu klien mengembangkan keterampilan koping yang dapat berguna baik sekarang maupun di masa depan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel